20. mencari pekerjaan

2.9K 302 23
                                    

________________________
___________________
_______________________
Pagi ini seluruh anggota keluarga di kediaman Gus Farzan sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan.

"Loh kok cuma satu?" Heran Gus Syaqil, entah apa maksud dari ucapannya itu.

"Apanya yang cuma satu?" Tanya Queen yang tengah menyendok nasi.

"Ini si kembar kok cuma satu. Mana satu lagi?"

"Astaghfirullah Bi. Tinggal nanya di mana Farzan kok susah amat," ucap Gus Farhan yang baru selesai meminum air putih.

"Ya Abi takut salah. Abi kan gak tau yang mana Farhan yang mana Farzan," ucap Gus Syaqil. Jujur selama ini ia memang sulit membedakan kedua putranya itu karena mereka berdua begitu mirip.

"Anak sendiri kok gak bisa bedain, bapaknya bukan sih?" Cibir Queen.

Gus Syaqil menoleh ke arah sang istri, "ya mana aku tau,kan kamu yang hamil. Menurut kamu aku bapaknya atau bukan?"

"Ya bapaknya lah emang aku selingkuh sama siapa?"

Gus Farhan mendengus sebal, "udah tua masih aja berantem."

"Masalah buat lo?" Ucap mereka berdua kompak.

"Gak! gak ada masalah buat aku,karepmu wes" ucap Gus Farhan yang mulai kesal dengan respon orang tuanya itu.

"Eh iya tadi kan kita lagi ngomongin Farzan. Di mana Farzan, sayang?" Tanya Gus Syaqil kepada sang istri.

"Gak tau. Biar aku panggil." Queen mulai berjalan menaiki tangga menuju ke kamar putra keduanya itu.

Sesampainya di sana, Queen segera mengetuk pintu kamar tersebut.

"Farzan!" Panggil Queen sembari terus mengetuk pintu.

Queen mengetuk pintu selama beberapa menit namun,tak ada jawaban dari sang empu pemilik kamar.

"Loh pintunya gak dikunci?" Setelah menyadari bahwa pintu kamar itu tidak terkunci, akhirnya Queen melangkah masuk ke dalam kamar tersebut.

Di sana nampak seorang laki-laki yang tengah duduk termenung di tepi jendela.

Pelan tapi pasti, Queen melangkah mendekati putranya itu. Wanita itu mengusap pelan bahu Gus Farzan.

"Zan!" Panggil Queen lembut.

Gus Farzan yang sepertinya sedang melamun itu pun langsung terperanjat kaget saat dipanggil oleh sang Umi.

"Dalem. Sejak kapan Umi di sini?" Tanya Gus Farzan.

"Barusan Umi udah panggil-panggil kamu tapi kamu gak nyaut," ucap Queen.

"Maaf Umi tadi Farzan gak denger."

Queen menatap bola mata putranya begitu dalam. Ia tentu tahu bahwa saat ini putranya itu tengah mengalami masalah.

"Ada apa le? Umi perhatikan wajah kamu murung terus sejak tadi malam. Apa ada masalah?" Tanya Queen dengan sangat lembut.

Gus Farzan menghela napas kemudian mengembuskannya perlahan, "gak ada apa-apa kok Umi."

"Farzan sayang, Umi tau kalau kamu lagi ada masalah nak. Coba cerita."

"Enggak Umi Farzan gak papa kok."

"Yasudah kalau begitu ayo kita makan," ajak Queen.

"Farzan gak laper."

"Yasudah Umi bawa makanannya ke sini terus Umi suapin ya."

"Eh gak usah Umi, Farzan kan udah gede," tolak Gus Farzan.

"Udah gak papa, Umi ambilin dulu ya." Queen pergi begitu saja untuk mengambil makanan.

Diantara Gus Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang