🏍️ Bad Wife
Tanpa disadari dua bulan sudah berlalu, semenjak saat itu Gazza sudah tidak pernah lagi muncul di hidup Jisoo maupun Jeno. Entah kemana perginya Gazza, Jisoo juga tidak tahu pasti. Hanya saja terakhir kali Jisoo ingat betul pada saat malam hari pukul 22.00 Gazza mengetuk pintu rumahnya dan Jeno, tidak diketahui juga Gazza tahu alamat rumahnya bersama dengan Jeno dari siapa.
Pada malam itu Gazza datang dengan Nayla yang tidur dalam gendongannya. Tak mengatakan apapun Gazza hanya menyerahkan Nayla kepada gendongan Jisoo. Meskipun sedikit kesusahan karena Nayla sudah besar.
Kemudian setelah itu Gazza menyerahkan barang-barang milik Nayla, kata terakhir yang Jisoo ingat pada saat itu adalah, Gazza mengatakan jagain dia ya, Jis. Sesuai omongan aku dulu, aku bakalan pergi jauh dan aku bakalan nitipin Nayla ke kamu kalau aku bener-bener pergi. Aku cinta sama kamu, terimakasih Jis, aku pergi dulu. Selamat tinggal.
Yang mana entah kenapa pada saat itu Gazza malah mengucapkan selamat tinggal alih-alih mengucapkan sampai jumpa, atau sampai ketemu nanti. Seolah-olah mereka sudah tidak akan bertemu lagi setelahnya.
Hingga sampai sekarang ini Jisoo tidak tahu bagaimana keadaan Gazza, dimana keberadaannya, baik-baik saja atau tidak, ia sedang apa, dan banyak hal lain lagi yang sekarang Jisoo tidak tahu tentang Gazza.
Melihat Jisoo yang hanya diam dan tidak menyantap sarapan paginya membuat Jeno mengangkat satu alisnya, ia kemudian kembali menyuapkan roti selai coklat untuk Nayla. Dan nanti sebentar lagi Jeno akan mengantarkan Nayla untuk les.
Hari ini adalah hari Minggu dan sudah jadi rutinitas Nayla untuk les pagi, tapi kalian jika berpikiran apakah Nayla tidak ada waktu libur? Kalian salah karena sekolah Nayla cuma sampai hari kamis.
"Nayla bisa makan sendiri rotinya?" Tanya Jeno sembari menyerahkan roti tawar berisi selai coklat itu kepada Nayla. Nayla hanya mengangguk, Jeno mengacak rambut gadis itu pelan.
"Jis." Panggilnya kali ini pada Jisoo namun tidak ada respon sama sekali dari gadis itu membuat Jeno tambah bingung. Sebenarnya apa yang ada dipikiran Jisoo?
"Jisoo??"
"Jis!"
"Hah, ya Jen?" Jisoo nampak terkejut, bahkan gadis itu tersentak. Benar dugaan Jeno bahwa Jisoo tengah memikirkan sesuatu dalam lamunannya karena tidak biasanya Jisoo akan melamun seperti tadi tanpa alasan.
"Lo ngelamunin apasih? Kenapa nggak dimakan sarapannya?" Ucap Jeno sembari menunjuk roti Jisoo yang masih utuh belum tersentuh.
"Gue lagi mikir, sebenernya Gazza pergi kemana sih Jen? Dua bulan ini dia ngilang tanpa ada kabar. Gue nggak ngerti juga sama alasan dia pergi, mana waktu itu dia nggak ngasih clue apa-apa soal kepergiannya."
Mendengar hal itu Jeno menghela nafasnya pelan, sudah ia duga pasti Jisoo sedang melamunkan Gazza. Apakah sudah saatnya ya Jeno memberitahukan kepada Jisoo yang sebenarnya tentang Gazza?
Tak langsung menjawab melainkan Jeno melirik sebentar kearah Nayla yang sekarang masih minum susu, gadis itu sudah selesai sarapan. Jeno tersenyum tipis, Nayla anak yang pintar dan penurut. Tidak rewel walaupun kadang anak itu masih suka menanyakan dimana perginya Papa Gazza.
"Nayla." Panggil Jeno pelan dan lembut. Nayla menoleh. "Nayla udah selesai minum susu sama sarapannya, sayang?"
"Udah, Pahh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Wife | New Version
Ngẫu nhiênJeno Ricard Dewaga, seorang ketua OSIS dan salah satu murid paling berpengaruh dan berprestasi disekolahnya. Dipaksa menikah dengan seorang gadis nakal yang urakan bernama Stevanny Jisoo Agaskar. Berkat wasiat dari mendiang Papi Jisoo, Agaskar, Jeno...