Ryu membuka matanya dengan setengah sadar saat perutnya bergemuruh tak terkendali. Dia mengusap dahinya yang berkeringat banyak, nafasnya sedikit berat seolah dia baru saja melakukan olahraga meskipun baru bangun tidur.
Tatapannya sayu tak sadar saat kepalanya di isi dengan kunang-kunang. Dia menatap Miko yang ada di sebelah kanan nya, dan menatap Hana yang di sebelah kiri nya dengan Keina yang di sebuah Hana. Mereka bertiga tertidur pulas dengan nyaman.
"Uhhh ..." Ryu memegang kepalanya saat dia merasakan pusing yang sangat tidak masuk akal dia rasakan, jemari nya menyentuh bibir milik Hana yang terlihat seksi saat gadis itu sedang tertidur.
Membuka mulutnya perlahan, memperlihatkan lidah Hana yang mungil berwarna merah muda terlihat. Ryu mendekatkan mulutnya bersentuhan dengan mulut Hana yang terbuka lebar.
"Muguuu!?" Mata Hana terbuka selebar mungkin karena terkejut saat ada sesuatu yang mengisi mulutnya, refleks dia menelan apapun yang mulut Ryu keluarkan juga melingkarkan tangannya di leher pemuda itu agar mulut mereka tetap tertutup rapat tanpa ada celah sedikitpun.
"Eh?" Keina yang terbangun karena suara aneh itu, menatap ke arah Hana dengan ekspresi ngeri. Dia seperti melihat Hana dan Ryu berciuman, namun dengan suara Ryu yang muntah, Keina tau saat tegukan kasar di dengar nya dari tenggorokan Keina.
Jemari lentik Hana memegang leher belakang Ryu dan memijatnya perlahan saat muntahan semakin banyak mengisi mulutnya bersamaan dengan Hana yang menelan nya dengan cepat.
" ...., " Keina benar-benar tidak bisa berkata apa-apa saat melihat kejadian itu tepat di depan matanya sendiri.
Ini sangat tidak normal ... Pikir Keina dengan ngeri menatap Hana dan Ryu.
Ryu sedikit menarik wajahnya saat dia menarik nafas, ada air liur dan cairan lambung nya yang menggantung dari bibir pria itu dan menempel di dalam mulut Hana.
Ryu meludahkan beberapa kali air liur yang sangat kental itu karena tercampur dengan cairan lambung yang membuatnya terasa pahit, meludah tepat di dalam mulut Hana beberapa kali dengan wajah setengah sadar. Sedangkan Hana, dia menelan ludah yang di buang Ryu dan menekan lembut sembari memijat leher belakang pemuda itu untuk mengantisipasi apakah akan ada muntahan lain atau tidak.
Ruangan itu sudah di dominasi oleh bau muntahan milik Ryu, yang anehnya. Keina tidak terlalu jijik melihat hal aneh seperti itu.
"Minum terlebih dahulu Yu-kun." Keina mengambil botol air yang ada di meja kecil sebelah ranjang, yang dengan sigap Ryu ambil dan meneguknya hingga seluruh air yang ada di botol itu habis. Dia menghela nafas meskipun tatapannya masih setengah sadar. Hana sedikit mengerang karena pria itu benar-benar duduk di atas perutnya yang kecil, membuat Hana sedikit kesulitan dan sedikit sakit karena tertindih tubuh Ryu yang berisi.
Ryu menghela nafas saat dia membaringkan kembali tubuhnya tepat di atas tubuh Hana, membuat gadis itu sedikit kewalahan karena sesak.
"Sial ... Dimana lubang nya ..." Ryu mengerang tak sadar saat penis nya mengesek antara vagina dan lubang pantat Hana, hendak memasukannya namun kesulitan karena kesadaran nya telah hilang.
Hana juga tidak karena Ryu menindih tubuhnya jadi dia menarik kaos Keina beberapa kali untuk membantu Ryu memasukan penis nya.
Keina mengangguk paham, Keina sedikit memiringkan kepalanya karena penis Ryu hanya setengah ereksi saat dia memasukan nya ke dalam vagina milik Hana.
Hana sedikit tersenyum senang saat tubuhnya mengejang beberapa kali, merasakan cairan yang sangat hangat mengalir deras memenuhi rahim nya.
Keina hanya menutup mulutnya dengan sedikit terkejut saat tau apa yang sebenarnya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Misterius.
Short StoryYamaguchi Ryuichi, mendapati aplikasi misterius yang terinstall di smartphone miliknya. Karena keberadaan aplikasi tersebut, kehidupannya yang biasa dan datar kini berubah 180%. Pria yang biasa saja, namun tidak biasa saat kau mengenalnya lebih dek...