Menikah dengan perjodohan nyatanya tak menyakitkan seperti apa yang dirasakan oleh orang lain. Berbeda dengan kebanyakan orang, Alexa justru bersyukur dipertemukan dengan Adrian karena lelaki itu teramat sabar dalam membimbingnya sebagai seorang kepala rumah tangga.
Contohnya dalam hal memasak. Alexa akui jika dirinya memang belum bisa memasak meski hanya sebuah sayur bening sekali pun, tapi Adrian dengan pelan-pelan mengajari Alexa hingga kini Alexa sudah berani untuk membuat kue dengan tutorial yang telah ia lihat di ponselnya.
Soal rasa memang masih kurang, tapi tak apa selagi Alexa mau belajar untuk terus menjadi ibu rumah tangga yang baik bagi dirinya sendiri.
Adrian tahu bagaimana masa lalu Alexa yang cukup "nakal." Perempuan itu memang sering kali keluar masuk club bersama teman-temannya hanya untuk meringankan otaknya dari pekerjaan-pekerjaannya sehari-hari. Tapi meski Alexa cukup nakal, tak sekali pun ia benar-benar mencoba untuk melakukan kegiatan seksual. Ya, palingan ia hanya memancing saja dan setelahnya ia tak mau bertanggung jawab untuk menuntaskan hasrat laki-laki berhidung belang.
Tapi dengan Adrian jelas tidak. Karena dia seorang istri, itu memang tugasnya untuk menuntaskan dan melayani sang suami disaat dirinya memang sama-sama ingin melakukan hal tersebut. Baik Adrian dan Alexa sama-sama tak egois. Mereka terlebih dahulu membicarakan terlebih dahulu sebelum melakukannya.
"Bu, mbak pulang dulu, ya? Makan malam ibu dan bapak sudah saya siapkan di meja makan."
Seorang perempuan yang lebih tua darinya pun menemui Alexa yang duduk di kursi pada pinggir kolam renang, ia pun menundukkan kepalanya dan meminta izin kepada Alexa agar dirinya dapat pulang karena jam kerjanya sudah hampir habis pada hari ini.
"Oke. Gapapa, mbak." Alexa pun berdiri, berniat untuk mengantar asisten rumahnya untuk keluar dari halaman rumahnya. "Besok tolong ajarin saya cara buat muffin cake, ya? Sebenarnya, bapak dari kemarin ngerengek untuk minta dibuatkan itu oleh saya. Tapi karena dari kemarin saya merasa enggak enak badan, alhasil bapak beli deh."
"Baik Bu Alexa. Besok barang-barangnya sekalian saya bawakan dari rumah, ya? Setelah ini saya belanja dulu, agar besok enggak perlu cari dengan terburu-buru."
Alexa mengangguk dan tersenyum. Cukup sulit baginya menemukan asisten rumah tangga yang cukup tanggap dan tidak banyak membantah jika Alexa tengah meminta sesuatu kepadanya. Sudah dua kali dirinya mengganti asisten rumah tangga karena Alexa merasa kurang cocok dengan cara kerja beliau.
Alhasil ini kali ketiganya dan semoga saja cocok dengan kemauan Adrian dan juga Alexa.
Krekkkk
Suara pagar membuat Alexa membalikkan tubuhnya karena ia baru saja menutup rapat pintu rumah miliknya. Ia pun memilih untuk membuka pintu tersebut karena penasaran dengan sosok yang membuka pagar halaman rumahnya kini.
Brukkk
Alexa terjatuh mendapati seorang lelaki yang kini berdiri dihadapannya, lelaki itu pun terus maju, seolah ingin memperkosa Alexa yang saat ini tengah memakai sebuah bikini yang dipadukan dengsn handuk berwarna putih pada tubuhnya.
"KELUAR! LO KELUAR GUE BILANG!" Alexa menjerit karena lelaki itu tak pantang mundur. Justru lelaki itu menarik Alexa dan mendorong sang puan hingga terbentur dengan dinding kokoh di belakangnya.
"Alexa....Alexa...." lelaki itu berdecak melihat perut Alexa yang menurutnya sedikit maju dari sebelum-sebelumnya. "Kamu hamil sama laki-laki itu kan? Makanya kamu sengaja putusin aku dengan dalih perjodohan?"
"Vin, pergi....Tolong dong...."
Alexa panik melirik jam dinding di depannya saat ini.
Sebentar lagi Adrian akan pulang karena lelaki itu telah mengabarinya pada beberapa saat yang lalu. Alexa jelas takut melihat wajah mantan kekasihnya yang terlihat menyeramkan dengan sebuah tato di bahunya. Ia bahkan menunduk dan enggan untuk membalas tatapan lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Fiksi Penggemara part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer