"Karena kita udah di sini, gimana kalau kita buat rencana siapa yang beli bahan makanan buat liburan besok?" Abigail yang sedang asik memakan keripiknya lalu memajukan badannya membuka suara.Anan, Natta serta Kalingga yang sibuk bermain game di hpnya pun langsung mengalihkan fokusnya pada Abigail.
"Emang Lo gak pusing sama nilai ujian ekonomi Lo?!" Nabiru menyemprot Abigail kemudian.
Memang tujuan mereka ke sekolah kali ini adalah untuk melihat nilai ujian ekonomi yang sengaja sang guru bagikan bersamaan. Dengan begitu sang guru mungkin berpikir akan melihat pada murid yang lebih termotivasi dalam belajar setelah melihat nilainya saat mendekati ujian.
"Nilai gue mah aman anjir, Lo tuh gimana?" Tanya Abigail balik.
"Gue aman sih,"
"Gue juga."
"Gue di atas rata-rata malah." Ini Kalingga yang menjawab, masih dengan bangganya.
"Lo gimana, Nan?" Tanya Abigail lagi.
"Gue? Setidaknya masih lebih tinggi dari Hilmy."
"Serius dong, yang!" Tegurnya kemudian.
"Iya, aman kok, aman."
"Oke, deh. Jadi, liburan kita jadi kan?" Tanya Abigail lagi.
Kalingga langsung out dari game yang ia mainkan membuat Anan, serta Natta—yang tak suka bermain game—ikut emosi.
"Kalingga anjing kita ditengah peperangan bangsat!" Umpat Anan kesal.
Mereka berakhir kalah.
"Entar gue traktir bakso elah, ngambek mulu."
"Oke, siap salah." Jawab Anan.
Kalingga hanya mengangguk paham, lalu lanjut berbicara. "Nggak usah belanja. Di mansion udah ada semuanya."
"Anjir, yang bener aja Lo?!" Seru Abigail tak percaya.
"Ini beneran?" Tanya Nabiru meminta kejelasan.
"Bener. Kalian gak usah bawa apa-apa kecuali baju sama barang pribadi kalian. Mansion gue punya client service, Semuanya tersedia." Jelas Kalingga kemudian.
"Gilaa, ngaku, bapak Lo korupsi kan?" Tuduh Anan. Pemuda itu hanya kaget saja makanya refleks. Tapi sama Kalingga malah kena lempar choco crunch miliknya yang tinggal setengah.
"Enak aja ngomong bapak gue korupsi. Bapak Lo tuh korupsi."
"Eh, eh udah! Apaan sih jokesnya." Kesal Abigail kemudian.
"Jadi gak perlu belanja nih?" Tanya Natta lagi.
"Dengan satu syarat." Ujar Kalingga kemudian.
"Duh, bakal gak bener nih." Ucap Natta bercicit ria.
"Oke, kita turutin. Sebut aja, asal jangan syarat gila."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey Of Us
FanfictionKisah melankolis para remaja sekolah menengah yang merasakan pahit, asam, manis-nya kehidupan dengan hati yang bergejolak bermekaran saat musim bersemi. Written by @lavidamys