CHAPTER EIGHTEEN

262 38 103
                                    

Happy Reading📖

....

Tuk tuk tuk

Entah sudah berapa lama Taehyung termenung. Melewatkan makan siang, dan malah mengetuk ngetukan jarinya di meja dengan ekspresi kaku.

Sekembalinya dari luar, hanya ekspresi dingin yang pria itu tunjukkan. Namjoon kira Taehyung seperti itu masih memikirkan soal Woojin. Tapi tak mungkin. Karena mood Taehyung sudah membaik, saat Namjoon lihat tadi pagi.

Brakh

Namjoon tersentak kala Taehyung menggebrak mejanya.

"Hyung!"

Panggilan Taehyung seketika membuat Namjoon segera mendekat. Berdiri di hadapan Taehyung dan menatapnya dalam diam. Menunggu sampai pria itu membuka suara terlebih dulu.

"Aku ingin kau mengusut lagi tentang kematian nya Hyemi!"

Namjoon terkejut. Kenapa tiba-tiba? Kasus itu sudah di tutup karena Taehyung sendiri yang menemukannya dan mau menyelesaikannya dengan caranya sendiri? Tapi kenapa tiba-tiba ingin dia mengusut kasus ini lagi.

Taehyung menoleh saat Namjoon terdiam, "Hyung! Kau mendengar ku?"

Namjoon tergagap, "Ah iya. Iya, aku dengar kok. Kenapa? Ah benar. Tapi-kenapa tiba-tiba Tae? Bukankah kau bilang, JiMin pelakunya?" tanya Namjoon bingung.

Taehyung mengangguk, "Iya. Tapi aku hanya ingin kembali mencari tau. Mencari bukti bukti yang akurat agar JiMin tak mengelak lagi. Dan jika sudah ketemu- aku akan menyeretnya tanpa ragu." ujar Taehyung geram.

Mendengar itu Namjoon mengangguk, "Gereu. Nanti aku akan mencari tau kembali. Kali ini lebih dalam."

Taehyung tersenyum puas. Kali ini baiklah JiMin terus mengelak, tapi saat Taehyung benar-benar menemukan bukti itu. Taehyung sendiri yang akan membuat JiMin menebus dosanya pada Hyemi.

"Ah, ngomong ngomong ada berkas yang harus kau tandatangani!" hampir saja upa, Namjoon memberikan map pada Taehyung untuk di tandatangani.

"Gara gara masalah di pelabuhan, kita jadi rugi banyak. Dan belakangan ini belum ada mau bekerja sama dengan kita. Takut barang yang telah terkirim malah di bajak seperti waktu itu." tutur Namjoon menjelaskan.

Gara gara ketiadaan Woojin, Namjoon jadi mengambil alih posisi Woojin agar memudahkan Taehyung dalam bekerja. Jadilah Namjoon bekerja lebih keras dari biasanya. Bukan hanya masalah lapangan, tapi juga masalah kantor harus Namjoon handle dengan tangannya sendiri.

Taehyung mengangguk-angguk. Tak terlalu terkejut dengan penjelasan Namjoon. Karena Taehyung sudah menebak kalau resiko nya pasti lebih besar, dari penggerebekan waktu itu di gudangnya.

Seperti teringat sesuatu, Taehyung beralih dari berkas di depan nya ke arah Namjoon. Dengan intens, Taehyung menatap Namjoon dengan pasti.

Sementara Namjoon yang di tatap sedemikian rupa itu, hanya berdiri gugup di tempat nya.

"Kenapa? Kok melihat ku seperti itu?" tanya Namjoon gugup.

"Tidak. Hanya saja, aku sempat melupakan sesuatu. Beberapa hari yang lalu, tepatnya sebelum Woongsuk di temukan mati di sel, Hyung pergi ke mana?"

Namjoon mengalihkan matanya ke arah lain membuat Taehyung menyimpulkan sesuatu, "Hyung, yang membunuh Woongsuk kan?"

Pertanyaan Taehyung, yang tepat mengenai Namjoon. Dengan gugup Namjoon melihat Taehyung. Terlihat Taehyung yang menatapnya tenang tanpa bertanya lebih lanjut.

𝐒𝐀𝐕𝐀𝐆𝐄 𝐋𝐎𝐕𝐄 [𝐌]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang