𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐈𝐗 : 𝐑𝐄𝐒𝐓

2.6K 344 25
                                    

"Letnan Lee dalam perjalanan, lebih baik kita segera pergi ke sana saja. Siapa tahu bertemu mereka." Ungkap (Name). Soocheol yang berada di kursi depan bersama Soyoon mengangguk.

Mobil kembali dikemudikan, sampai akhirnya, mereka semua bertemu Letnan Lee. Beberapa dari mereka turun untuk berpelukan, seperti Soonyi dan Hana, Deokjoong dan Soocheol juga Kimchi.

(Name) melihat ke arah Yojung yang menghampirinya, yang tengah bersender pada truk. "Gwenchana, (Name)?" Gadis yang ditanya hanya mengangguk. "Gwenchana."

Yojung memasang wajah khawatirnya, melihat Soyeon dan (Name) yang lemas itu. Setelah sesi berpelukan senang itu selesai, Taeman kembali naik ke belakang truk itu, menginterupsi pembicaraan (Name) dan Yojung.

"Aku akan membawamu ke mobil." Lelaki itu tersenyum jahil. (Name) hanya mengiyakan, gadis itu hendak berdiri, agar bisa naik di punggungnya, namun Taeman kembali menyuruhnya duduk.

"Begini saja." Taeman menggendong (Name), sama seperti cara bawa yang dilakukan Jangsoo saat (Name) ketinggalan mobil. "Dasar, cari-cari kesempatan." Ujar Wootaek di samping Yojung, Taeman hanya nyengir dan memeletkan lidahnya sedikit.

(Name) melihat itu kembali bingung, ada apa dengan orang-orang ini? Sebenarnya, (Name) sedikit malu karena tingkah Taeman, apalagi dia saat ini sedang menggendong seseorang, Astaga.

Di belakang mobil itu, Taeman menyerahkan gadis yang digendongnya itu kepada Aeseol dan Nara. (Name) sempat berterimakasih pada Taeman, yang dibalas anggukan dan senyuman dari wajah cerianya itu Mereka kemudian membantu duduk (Name).

Nara duduk di sampingnya, Aeseol berada tepat di hadapan (Name) berjongkok. "(Name), apa kamu kedinginan?" Tanya Nara setelah memegang leher (Name). Gadis itu menggeleng, "Aku sudah merasa lebih baik. Gomawo, Nara-ya." Nara mendengar itu tersenyum kecil, namun masih lhawatir padanya.

Aeseol kini menceletuk, "Tapi, lukamu kelihatannya terbuka sekali (Name)." (Name) menoleh, "Begitulah, hari ini benar-benar gila. Aku harus berlari di keadaan terluka ini.". Nara mendengar itu bingung, "lari?"

Inhye tiba-tiba datang, "Saat di sekolah, (Name) hampir ketinggalan karena mobil sudah duluan dijalankan. Sedangkan lukanya sudah ada sebelum ia ketinggalan itu. Itu sebabnya lukanya terbuka." Jawabnya, berdiri khawatir di samping Aeseol, lalu duduk di sampingnya.

Aeseol mendongak pada (Name), "Mianhae, (Name)." (Name) mendengar itu bingung, "Ahaha, kenapa kamu minta maaf, Aeseol-a? Yang penting kita sudah aman sekarang.

Setelah semuanya naik ke mobil, Letnan Lee menjalankan mobilnya. Semuanya berbahagia karena teman-temannya yang tertinggal itu masih hidup.

Nara membiarkan kepala (Name) menyender pada pundaknya. Bisa (Name) dengar, Nara berbicara dengan Kimchi. Di depannya, ada Inhye yang bercerita tentang perjalanan mereka kepada Aeseol.

Mata (Name) yang tadi tertuju pada Inhye dan Aeseol bergulir pada Soyeon, Bora, dan Yeonju yang berada di kursi depannya. Matanya kembali bergulir dan gadis itu berhenti ketika Ilha juga menatapnya.

(Name) bingung saat tatapan mereka terkunci satu sama lain. Percakapannya dengan lelaki itu begitu canggung sebelumnya.

Gadis itu mengukir senyum, karena tidak tahu harus apa. Ilha membalasnya dengan senyuman yang begitu tipis, lalu menunduk dan memeluk atau mencekik apapun itu, leher Heerak.

"Kamu juga. Yak, lain kali berhati-hatilah. Beruntung kamu bisa naik mobil saat itu." Bora tiba-tiba berbicara dan menoleh pada (Name). Gadis yang berada di senderan Nara itu tersenyum. "Bilang saja, kamu senang melihatku masih hidup."

╾╼

Sesampainya mereka di tempat berkumpul, (Name) berjalan ke arah belakang mobil untuk turun, dengan Nara dan Aeseol yang memapahnya.

𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄 | 𝗗𝘂𝘁𝘆 𝗔𝗳𝘁𝗲𝗿 𝗦𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang