Happy Reading.
+
"Kau yakin menjadikan aku tersangka alih-alih wanita ini?" Tunjuk Taesung emosi sambil menunjuk Aliya dengan remeh, tiba-tiba disiang bolong dapat surat panggilan yang menyatakan dirinya dicurigai sebagai tersangka pembunuhan berencana.
"Tentu saja aku yakin, kenapa aku harus menuduh dia. Alih-alih ada saudara tiri Papa yang sangat membencinya dan terobsesi pada kekayaan yang dia miliki. Seharusnya aku sadar dari awal" sinis Jimin menatap tajam Taesung. Jimin bukan anak kecil lagi.
"Kau pasti sudah dia hasutkan untuk membenciku?"
"Tenangkan dirimu. Ini bukan hutan Tuan Ryu" tekan Jimin sambil mencoba mengerahkan bagian kejaksaan untuk menahan Taesung.
"Bawa dia. Jaksa Byun akan sampai untuk surat penahanannya" Taesung dibawa paksa dan terus berteriak marah, Aliya melirik sebentar dan menghela nafas. Seharusnya Aliya tidak usah ikut tadi.
"Aku sudah bilang kan?"
Aliya cemberut dan mengangguk, masalah ini tidak bisa dirinya hadapi dengan keras kepala dan egois. semua butuh bukti.
"Pulanglah dengan Max, aku masih harus mengurus Marettha dan Alex" Aliya mengangguk dan berjalan pergi, Max mengekori dari belakang. Jimin menghela nafas panjang melihat punggung Aliya yang semakin jauh. sedikit lagi mereka sampai, tuhan semoga semua baik-baik saja.
"Mr Ryu?"
"Ya?"
"Mari ikut saya"
"Ya ..."
+
"Kenapa kalian tidak bilang dan Lia kau..." Jieon kehilangan kata-katanya saat Jimin membongkar semuanya, hanya Jieon yang tidak tau. Bahkan Daniel juga ikut campur tanpa memberitahunya.
"Sayang..."
"Kau diam. Lia..."
"Aku takut Eonni membenciku" jawab Aliya melihat Jieon dalam.
"Mwo?"
"Aku masih takut setiap kembali kesini, ingatan aku diusir tanpa tau kesalahanku, sampai sekarang aku masih takut meski sekarang aku sudah bersama Jimin bahkan saat aku mengandung anaknya sekalipun. Aku tidak bisa mengungkit kesalahan masa lalu dimana itu jadi alasan aku diusir, benar ini semua karena aku melarang semua memberitahu Eonni, sebagai anak perempuan aku mengerti rasa sakitnya dan aku tidak mau rasa sakitku bertambah"
Jieon tidak bisa membalas kata-kata Aliya. Ini serangan untuknya.
"Aku tidak mau korban berjatuhan lagi, cukup orangtuaku serta paman dan Bibi. Bagaimana bisa aku menanggung dosa jika salah satu dari kalian terluka? Dari awal aku dan Elea targetnya dan kalian jadi terlibat. Aku masih punya malu untuk mengulang kesalahan itu lagi" Daniel membawa Jieon duduk, kata-kata Aliya membuatnya emosional.
"Lia..."
"Aku berencana mengungkapkan semua sendiri tapi Jimin terus datang dan dia juga terlibat sekali lagi. Aku bisa apa Eonni? Ditambah kebenaran jika kakakku sendiri sudah jadi korban. Benar aku benci Elea karena jadi simpanan tapi setelah tau dia melakukan ini secara tidak sadar dan dikendalikan orang lain aku jadi benci pada diriku sendiri. Kenapa aku tidak bisa mengenali kakakku sendiri, aku seharusnya bisa melindungi Elea sama seperti dia melindungi aku dulu tapi aku justru membencinya dan membiarkan dia seperti ini hingga nyaris gila. Aku bisa apa?" Dean mengusap bahu Aliya untuk menenangkannya, ini semua tekanan untuk mereka terutama Aliya. Hanya Aliya yang waras saat ini.
"Jika saja saat itu aku tidak hamil mungkin aku akan mendepak Jimin agar tidak terlibat dalam masalah ini. Sayangnya aku justru hamil"
"Jimin memang harus terlibat. Orang tuanya mati dibunuh dia harus bertanggung jawab menyelesaikan ini semua dan untukmu. Dia perlu berkorban untuk wanita yang dia cintai. Jangan salahkan dirimu, tidak ada yang mau jadi kau. Terlunta-lunta dijalan, menjalani kehidupan sulit dan menyusahkan, yang harus kau lakukan adalah tunggu Jimin dan hidup dengan baik bersamanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastrad Lawyer And Me
Random"Kau bahkan lebih brengsek dari pada aku Tuan Ryu" "Benar. aku seperti ini karena mu" "Wow apa sekarang kau mengakui jika tergila-gila pada pelacur ini?" "Kau memang pelacur Luar biasa" 18+++