Happy reading Phi/Nong-kha~~
Jika ada typo tolong beritahu 🙇🏾♀️"Apakah kamu yakin hanya itu yang terjadi?" tanya ayah Itt lagi.
"Ya," jawab Day.
"Ada apa? Ayah, jangan beli barang dari pabriknya." Itt tetap bersikeras pada kata-kata yang sama.
"Masalah ini, aku harus bertanya pada Day sendiri, apa yang akan terjadi? Ayah memberi Day tugas untuk memutuskan," lempar ayah Itt ke Day. Itt segera menoleh ke pacarnya.
"Day, ada apa? Kamu tidak perlu membeli barang dari pabriknya kan?" tanya Itt pada Day.
"Mengapa?" tanya Day, membuat Itt merasa bingung.
"Kamu tahu kenapa, tapi kamu malah bertanya lagi," kata Itt pelan.
"Tidak masalah jika kamu tidak menyukai wajahnya, tetapi bisnis toko harus didahulukan," Day membuat Itt mengerutkan kening mendengar ini.
"Oke, jadi jangan bicarakan ini lagi," kata ayah Itt dengan nada santai.
"Oh, sekarang kau memanjakan menantumu," canda ibu Itt. Ayah Itt tersenyum tipis tapi tidak mengatakan apa-apa. Day membawa orang tua Itt ke rumah mereka karena Day dan Itt akan menginap di rumah orang tua Itt malam ini.
...
..."Mengapa kamu melakukan ini, Day?" Itt berteriak saat dia berjalan ke kamar lamanya.
"Apa yang aku lakukan?" Day bertanya, melepas jasnya, suaranya tenang.
"Mencoba mendapatkan produk dari pabrik Mac," kata Itt, Day tersenyum tipis sebelum duduk di kaki tempat tidur dan menatap Itt.
"Saat berbisnis, kebanyakan dari kita perlu memperhatikan dan peduli pada orang lain," tanya Day pelan. Itt sedikit mengernyit.
"Itu dengan klien," koreksi Itt.
"Um... yah, benar... kamu harus mengurus dan menyenangkan pelanggan dulu," kata Day lagi. Itt berpikir sejenak, matanya sedikit melebar.
"Day, apa yang kamu rencanakan?" Itt bertanya balik, bertanya-tanya apakah pacarnya punya rencana.
"Aku tidak berpikir untuk melakukan apapun. Aku hanya ingin tahu bahwa pabrik akan merawat pelanggannga dengan baik," jawab Day dengan acuh tak acuh. Itt menatap wajah kekasihnya dengan tenang.
"Kurasa kau pasti berpikir untuk melakukan sesuatu." Itt masih percaya pada perasaannya. Day tersenyum kecil.
"Berhentilah berpikir," kata Day sambil tersenyum dan pergi ke kamar mandi untuk mandi dan berganti pakaian.
...
..."Day, apa yang kamu lakukan?" Itt baru saja mandi. Dia pergi dan bertanya ketika dia melihat Day duduk dengan laptopnya diatas meja yang ada dikamar nya.
"Aku memeriksa data sedikit. Kamu bisa tidur dulu," kata Day, matanya terpaku pada layar sepanjang waktu.
"Tapi aku ingin kau ikut tidur denganku," kata Itt dengan nada memohon.
"Tunggu sebentar," jawab Day.
"Oke," jawab itt sebelum mengoleskan krim dan naik ke tempat tidur. Sosok kecil itu bolak- balik, tidak bisa tidur meski benar-benar lelah.
"Day, kamu udah selesai belum?" tanya Itt pada pacarnya yang masih bekerja di tempat yang sama.
"Biarkan aku memeriksa sekali lagi. Tidurlah dulu." Kata Day lagi.
"Cepatlah" kata Itt lagi dan pergi tidur menunggu Day seperti biasa tapi dia tetap tidak bisa tidur. Setengah jam berlalu, Itt duduk dan menatap punggung Day dengan ekspresi mengantuk. Dia tidak bisa tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Syndrome : Day-Itt Book 2
Storie d'amoreDay "Oh! Bersamamu seperti membesarkan seorang anak." Itt "Mulai sekarang, jangan mengurusku! Karena seorang ayah juga bisa menelantarkan anaknya!" ~~~~~ Day "Istriku, kamu pasti cemburu." Itt "Aku tidak cemburu, bodoh!" ~~~~~ Itt "Ya! Aku idiot ma...