Satu

130 16 8
                                    

Hari ini libur, maka dari itu Mikha bermalas-malasan yang rencananya ingin tidur dari pagi sampai petang tapi semua rencananya lenyap kerna ia baru menyadari bahwa ia punya pr yang harus di kumpulkan besok, walaupun ia tidak sepintar Ricky (murid terpintar dikelasnya) ia tetap mengerjakan pr-nya walaupun kebanyakan jawabannya hasil menyontek Ricky.

"Sedikit lagiiii"
gumam Mikha setelah melihat catatannya hampir selesai.

"Dannnn selesaiiii" lanjutnya bangga.

"Hasil nyontek aja bangga" celutuk  Ricky sambil merapikan buku-bukunya.

"Lain kali belajar lo sama kabir Oxy biar pintar" lanjutnya sebelum berdiri dari tempat duduknya.

"Ya elah malas banget gue kalo ngomongin orang itu" jawab Mikha dengan nada lemas sambil membaringkan kepalanya di meja.

"Harusnya Lo bangga bisa dekat ama kabir Oxy ya walaupun cuma jadi babu, gue duluan bye" ujar Ricky dengan kekehannya dan berlalu pergi.

Setelah kepergian Ricky sebenarnya Mikha ingin pulang ke asrama dan tidur sampai petang dan lagi-lagi ga jadi kerna ada yang memanggilnya dari belakang.

"Emm Mikha lo dipanggil ama kabir Oxy di Hamam" ucap anak memakai kaos dan peci itu memberi tau.

"Bilangin gue lagi kerjain pr" jawab Mikha malas.

"Mana gue berani bilang kek gitu kha" balas anak itu.

"Yaudah gue kesana lo pergi aja" finish Mikha.

Akhirnya ia mengalah kerna ia tau betul bahwa Oxy akan menyuruh orang lain memanggilnya sampai ia benar-benar gerak dari tempatnya jika tidak bukan hanya dirinya yang kena amukannya melainkan orang yang memanggilnya pun juga kena amukan dari Oxy.

"Beneran ya Lo kesana" ucap anak itu memastikan.

"Iya bentar lagi" jawab Mikha sambil merapikan buku-bukunya.

"Oke deh bye" pamitnya berlalu pergi.

"Hm" hanya itu jawaban dari Mikha yang masih bisa didengarnya.

Setelah Mikha memasuki buku-bukunya kedalam lemari barulah ia pergi ke tempat Oxy berada (Hamam), Mikha berjalan sambil terus bergerutu kesal

"Paling juga disuruh nyuci baju tu orang terus jemur" gerutunya.

"Padahal tu orang masih punya tangan kaki mata masa iya nyuruh orang muluu" gerutunya lagi sebelum ia benar-benar memasuki Hamam.

•••

"Lama" ucap Oxy dengan raut muka datar dan tidak bernada serta tangan yg bersedekap di dada, disampingnya udah ada satu ember penuh dengan baju-bajunya serta sabun cuci dan pewangi.

 "Lama" ucap Oxy dengan raut muka datar dan tidak bernada serta tangan yg bersedekap di dada, disampingnya udah ada satu ember penuh dengan baju-bajunya serta sabun cuci dan pewangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"T-tadi lagi ngerjain pr di perpustakaan kak"
jawab Mikha dengan gugup, sebenarnya Mikha takut dengan Oxy walaupun setiap hari ketemu, ya kerna ia hanya babu bukan teman dari Oxy.

Mikha, Si Babu OxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang