Semoga para Dewa terus melindungi kesehatanmu.
Saat surat ini sampai ke tanganmu, seharusnya aku sudah bertolak dari Sicylayn, ibu kota Sabaran. Penginapan dan biaya makanan di sini sangatlah tinggi, seperti yang diperkirakan dari sebuah kota besar. Aku sampai menghabiskan hampir seluruh isi kantongku hanya dalam seminggu. Tapi sekali lagi aku akan memenuhi janjiku padamu.
Sicylayn adalah kota yang sangat besar, dan keramaiannya tidak bisa dibandingkan. Ada jauh lebih banyak orang memenuhi jalanan kota ini daripada di Patsicyr. Sicylayn juga memiliki dua lapis tembok raksasa yang mengitari kota, yang mana tiap ujungnya berhenti di laut. Pelabuhannya bisa menampung lebih dari 20 kapal niaga besar, dan sebuah bangunan raksasa berdiri di pesisirnya dengan aliran air mengalir dari dalamnya. Aku belum tahu apa yang ada di balik dindingnya.
Sebagai kota yang dikelilingi gurun pasir di setiap sisi, tempat ini memiliki krisis makanan dan air. Namun, karena posisinya di pesisir Laut Caulam, tempat ini marak oleh saudagar dari segala penjuru. Aku berpisah dengan kapal niaga itu disini. Kota ini juga dipenuhi oleh Petualang. Yang mana aku akan mengikuti mereka dalam sebuah ekspedisi.
Kabar burung beredar di sekitar tentang reruntuhan kuno berisikan harta karun dari peradaban yang telah lama jatuh. Akan tetapi, kabar itu juga menyebutkan bahwa reruntuhan itu dijaga ketat oleh monster raksasa. Guild Petualang memberikan hadiah yang cukup besar bagi mereka yang berhasil memetakan reruntuhan itu. Aku kira ini adalah kesempatan yang bagus untuk mencari sepeser uang demi perjalananku selanjutnya.
Doakan yang terbaik untukku, selagi aku juga akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAVELS
Adventure[HIATUS] Buku ini mendokumentasikan surat-surat yang dikirimkan oleh Padniyr Ce Tilnayr, atau yang lebih umum dikenal sebagai Ze Hanqa kepada kakaknya. Ze Hanqa adalah seorang petualang yang memetakan hampir keseluruhan benua tua, dan salah satu yan...