Chepter 4 : Putus Sekolah.

233 15 4
                                    

Note Author : hai hei balik lagi, ini baru awal cerita sebenarnya ya~ enjoy your read.

!!!!PERHATIKAN CHAPTER KALI INI BANYAK MENGGUNAKAN BAHASA KASAR DAN UMPATAN, SERTA ADEGAN KEKERASAN DAN MENGGANGGU EMOSIONAL, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA TERIMA KASIH !!!!!!

◇~~~~~~~~~~◇

Bang Jeno

"bang lu beneran di PHK....?" 

"ya dek ini lagi jalan pulang ke kost, lu baik baik aja di sekolah"

"bang kalo gini gua berenti sekolah aja ya bantu lu kerja, gua gak tega sumpah dah lu kerja sendiri begini."

"udah udah lu sekolah aja yang bener"

"kaga mau gua, kita kembar bang setidaknya kalo lu susah gua juga harus susah. Pokoknya gua bakal berenti sekolah, gua mau kerja aja ikut lu pokoknya."

"gak gitu juga Jeanaa, setidaknya kalo aku gak sekolah gak pinter kan ada lu yang gantiin gua biar jadi pinter."

"bang pokoknya gua gak mau tau gua bakal ikut nyari kerja, lagian bang lu gak bakal bisa nanggung semunya, utang ayah, bayar kost kita, belum lagi makan sehari hari, gak mau gua lu sendiri yang menderita."

Terik matahari terasa menyengat. 2 orang anak tengah mencari pekerjaan di tengah padatnya kota. Hanya berbekal Surat lamaran dan Ijasah SMP. keduanya nekad mencari pekerjaan demi memenuhi hutang dan kebutuhan sehari hari. 

"Naa kita istirahat dulu ya, kita belum makan apa apa sedari pagi tadi."

"hemm~" 

berbekal Roti Lapis dengan selai, keduanya duduk di bangku Alfaapril yang menyediakan tempat duduk. keduanya melahap 2 roti itu. Diam, keduanya sama sama diam menghabiskan roti isi itu dengan pikiran masing masing, Jeana hari ini resmi berenti dari sekolahnya. 

"Hai.. Boleh duduk bareng...?"

tanya seorang pria dewasa yang menghampiri keduanya. Penampilan orang ini seperti bukan dari daerah ini, pakaian yang terkesan Casual Sexy namun masih tampak tertutup sopan dan rapi, tampan dan tampak seperti pria berusia 25 tahun ke atas. 

"Oh, Silahkan"

Pria itu seperti meneliti keduanya, berpakaiaan Hitam Putih dan membawa Map, seperti akan melamar pekerjaan, tapi yang sangat membuat pria ini penasaran adalah wajah keduanya yang masih sangat belia. 

"kalian saling berteman...?"

"oh tidak om, kami kakak adik, kami kembar non identik."

Jawab Jeano menanggapi pertanyaan pria asing ini. Dan entah kenapa, mereka merasa sedikit Risi di perhatian dengan begitu intens.

"oh jangan memanggilku om, aku masih muda, perkenalkan aku Nakamoto Yuta, biasa di panggil bang atuy, panggil aku bang atuy aja jangan kaku kaya gitu."

"oh iya bang, Gua Mahendra Jeano, Jeno kalo yang ini adek gua bang Narendra Jeana biasa di panggil Jeamin atau nana."

"ohh... kalian umur berapa..?"

Mendapat sambutan yang santai dari pria yang mengaku bernama Yuta atau bang Atuy ini, membuat Jeano merilekskan diri, menyamankan percakapan sama juga dengan Jeana meski tak berbicara atau menanggapi, tapi entak kenapa juga merilekskan diri. Kesan positif yang di berikan bang Atuy ini membuatnya nyaman. 

"kami tahun ini 15 tahun bang."

"loh gak sekolah...?"

"kami memilih putus sekolah bang karna masalah ekonomi."

Daddy SugerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang