✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭✧ kaka cantik, pt.2 ✧
"Kaka cantik ayo main kelumah ujin!" Seru Yujin antusias.
SHanbin tersenyum canggung. Ini kedua kalinya Yujin mengajaknya kerumahnya. Lima hari yang lalu, saat ia mengantar Yujin ke kantor daddynya, ia dipaksa Yujin agar ikut ke rumahnya.
Tidak, SHanbin tidak masalah. Hanya saja, ia tidak enak hati pada daddy nya Yujin, Jiwoong. Ia takut jika Jiwoong berpikir yang tidak-tidak tentang nya. Baru bertemu, tapi ia dan Yujin sudah sangat dekat. Kan aneh¿?
"Em.. gimana yah, kaka gak bisa sayang.." ucap SHanbin pelan.
Dan raut wajah Yujin yang tadinya berseri-seri langsung murung seketika.
"Kok gitu?" Tanyanya sendu.
SHanbin menoleh pada Seunghwan saat kakaknya itu memanggil nya dengan suara yang pelan.
"Kenapa?" Tanya Seunghwan tanpa suara.
SHanbin hanya bisa tersenyum kecut.
"Em.. k-kaka.. gak enak sama daddynya ujin.." ucap SHanbin pada Yujin.
"Yaudah.."
SHanbin berjongkok lalu mengusap pipi tembem Yujin dengan lembut.
"Ujin main sama kaka disekolah aja, yah.." ucapnya membujuk agar Yujin kembali tersenyum.
"Mmm.." Yujin hanya menggumam tak jelas. Ngambek anaknya..
SHanbin tersenyum maklum. Lebih baik begini daripada ia harus bertemu dengan daddy Yujin lagi. Ia takut, serius!
"Ujin jangan murung gitu dongg.. kan mau pulang sama daddy, senyum coba, hiiii..." SHanbin menarik paksa sudut bibir Yujin agar anak itu tersenyum.
Ia terkekeh geli melihat bagaimana lucunya anak ini. Dengan gemas ia mengecup pipi Yujin membuat anak itu kembali berbinar.
"Maaf yah.."
Yujin tersenyum manis, "hehehe.. kaka cantik cium ujin?" Cengirnya.
"Iya, kenapa? Ujin gak suk──
──enggak! Ujin juga mau cium kaka cantik!"
SHanbin tersenyum gemas lalu memajukan pipinya.
"Silahkan.."
Chup!
"Hehehe.. ujin sayang kaka cantik!"
"Kaka juga sayang ujin!"