50| Tembakan

11.3K 857 87
                                    


Tak ada rasa sakit  yang lebih menyakitkan daripada melihatmu terluka ---- Rakha


Adara dan Vio menginap di apartemen Mala. Semalaman Mala tidak bisa tidur. Dia menunggu info dari Zero dan yang lain. Tapi sampai pagi tak ada satupun yang menghubunginya.

"Kamu di mana Kha?" 

"La ayo kita cari sarapan, dari kemarin kamu belum makan"Adara mencoba membujuk

"Iya nanti kalau magh mu kambuh"

"Gue ngga selera makan Vio , Ra" 

"Tapi lo harus makan, gimana kamu punya tenaga buat cari Rakha kalau lo sakit"

"iya Ayo!" Vio menarik Mala. Mereka mencari sarapan di sekitar apartemen. Mereka berjalan menyusuri trotoar. Ternyata tidak jauh dari apartemen ada penjual bubur ayam. Mereka memutuskan untuk sarapan di situ. Mala hanya menyentuh sedikit buburnya.Dia benar-benar tidak selera makan.

"habisin dong la?" mala menggeleng. Mereka tak bisa memaksa. Mala sedari tadi memegang Handphonenya berharap ada yang menghubunginy dan memberikan kabar baik. Mareka bertiga berjalan kembali ke aparteman. Mala merasa ada orang yang mengikutinya daritadi, sejak mereka keluar di apartemen.

"Ra , Vio dengar kalian jalan seperti biasa saja, sepertinya ada yag megikuti kita"ucap Mala sedikit berbisik. Mala melirik ke belakang. Benar saja seorang memakai hoodie dengan peutup kepala berjalan di belakang mereka. 

"Kita harus gimana La, gue takut" jawab VIo.

"Jalan aja, nanti di depan ada lorong sepi, kita bersembunyi" mereka mencoba berjalan seperti mereka. Saat berbelok di lorong mereka sedikit berlari dan bersembunyi di balik tembok. Benar saja orang tersebut tampak kebingugan karena kehilangan mereka.

"Sial" ucapnya.

"Kalian tunggu di sini"

"kamu mau ke mana la?bahaya"

"tenang aja!"

"ehem, lo nyari siapa?" Orang itu terkejut melihat Mala yang tiba-tiba muncul. Orang itu cob berlari tapi MAla berhasil menahannya. 

"katakan siapa lo?" MAla mulai meyerang. Orang tersebut tidak melawan. Hanya menghindar.

"Kenapa lo ngga bales lawan gue? " Mala melakukan serangan demi seragan, sampai akhirnya berhasil melepas penutup kepala orang itu.

"NIO??" betapa terkejutnya Mala setelah tahu siapa orang yang mengikutinya.

"kakak ipar?"

"ada apa ini?"

"maaf kak, bos yang mnyuruh untuk menjaga kakak diam-diam"

"Rakha?"

"iya"

"berarti lo tahu dimana dia?"

"iya,,eh tidak!" Aduh nio keceplosan.

"jangan main-main di mana Rakha sekarang? atau gue laporkan om Leon " ancam Mala.

Nio tahu dia akan mendapat marah dari Rakha. Tapi dia juga tidak bisa menolak permintaan Mala. 

"Ayo ikut gue"

"Adara vio kalian tunggu di apartemen ya"

"tapi la?"

Mala tak mendengarkan perkataan Adara dia berjalan mengikuti Nio. Nio berjalan ke tempat motornya di parkir. Membawa Mala ke tempat Rakha berada saat ini.

Sesampainya di lokasi . Zero terkejut melihat Nio datang bersama Mala. Ada Rayen juga di sana, ia menempelkan jarinya ke mulut memberi isyarat pada Mala untuk diam dan besembunyi. Mata Mala terbelalak, terkejut dengan ap ayang dilihatnya.

My Bad Boy Rakha   (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang