Keindahan sering kali menimbulkan cinta,tapi cinta pasti akan menjadikan apapun menjadi keindahan bagi insan yang mempunyai rasa Asmara.
Paman Nabi Isa adalah Nabi Yahya
Nabi Yunus ditelan Ikan Nun
Jika orang sudah mengenal asmara
Kemungkinan ia menjadi MajnunTapi salah satu musibah terbesar yang di alami oleh seorang Insan ialah ketika ia mencintai orang yang tidak mencintainya balik,Jangan memaksa cinta,Meskipun hatimu menjerit menronta- ronta.
Cinta yang Haq(Benar) itu ialah yang menjalankan semua perintah yang kau cintai dan menjauhi segala larangannya sebagaimana Ambasti(Hamba Gusti/Tuhan) taat dan patuh kepada Ilahnya(Tuhannya).
Disaat libur sekolah pada tahun 1524 pada saat itu pagi hari di kota Surasawanpura , Layla mengeluh sakit perut kepada sang bunda dan Kakaknya setelah sarapan.
Layla:
Aduh kok perutku terasa sakit ya ?!
Bunda/Ibu Layla:
Kamu mual atau bagaimana sayang?
Darpa:
Kalau perlu Aa bawa kamu ke tabib supaya di ketahui apa sebab penyebab kamu sakit perut ini.
Layla:
Sebaiknya tidak usah pergi ke tabib,cukup istirahat saja pasti sembuh
Bunda/Ibu Layla:
Yasudah kamu istirahat saja tapi kalau besok kamu masih sakit,kamu akan di antar ke tabib oleh kakakmu.
Layla:
Baiklah
Darpa:
YasudahDisiang hari,Darpa mengantarkan piring yang tersaji makan dan segelas Air bening untuk makan siang Layla,lalu Darpa menuju ke kamar Layla,Tok tok tok suara ketukan pintu terdengar.
Layla:
Masuk
Darpa pun membuka kamar pintu Layla
Darpa:
Nih makan jangan lupa minum supaya kamu cepat sembuh
Layla:
Ok
Darpa pun menyimpan piring yang tersaji makan dan segelas Air bening diatas meja kecil di samping kasurnya Layla, setelah Darpa selesai menaruh piring yang tersaji makan dan segelas Air bening diatas meja kecil di samping kasurnya Layla,Layla pun berkata kepada kakaknya.
Layla:
Aa
Darpa:
Naon
Layla:
Ngomong-ngomong ya perutku kembung dan Aku merasa berkurangnya nafsu makanku
Darpa:
Ah biasa perut kembung itu karena kamu belum atau sulit buang gas
Layla:
Buang gas itu apa ?
Darpa:
Kentut lah
Layla:
Kalau berkurangnya nafsu makanku
Darpa:
Biasalah orang yang sedang sakit seringkali berkurangnya nafsu makan
Layla:
Oh
Darpa:
Ya sudah,kalau kamu selesai makan dan minumnya tinggal panggil saja Aa
Layla:
BaiklahDarpa pun pergi meninggalkan kamar Layla lalu Layla pun memakan makanan yang ada di piring yang tersaji makan dan segelas Air bening diatas meja kecil di samping kasurnya dan tidak lupa membaca Bismillah sebelum makan tapi saat Layla makan ia merasa tak dapat menghabiskan semua makan tersebut tapi tetap Layla memaksakan menghabiskan makanan itu lalu Layla pun minum sampai air yang ada di gelas tersebut habis dan Layla pun mengucapkan Alhamdulillah.
Lalu tiba tiba Kakaknya datang,Tok tok tok suara ketukan pintu terdengar Layla langsung berkata "Masuk".
Layla:
Masuk
Ternyata yang mengetuk pintu adalah Ibunya Layla.
Ibu Layla:
Kamu sudah selesai makan dan minumnya Layla?
Layla:
Sudah Bu
Ibu Layla:
Kamu lanjut istirahat lagi yah
Ibu Laylanya Layla pun mengambil piring dan gelas bekas konsumsi Layla lalu Layla pun bertanya kepada ibunya kemana Kakaknya.
Layla:
Bu
Ibu Layla:
Naon
Layla:
Kakak kemana katanya kalau Layla sudah selesai makan tinggal panggil kakak saja?!
Ibu Layla:
Kakakmu sedang berada di Jamban soalnya dia mau Buang air besar jadi Ibu yang datang ke kamarmu untuk mengambil piring dan gelas bekas makan dan minummu
Layla:
Oh
Lalu Ibunya Layla pergi meninggalkan kamar Layla dengan membawa piring dan gelas bekas konsumsi Layla dan Layla pun lanjut beristirahat di kamarnya.Dan kebesokan hari saat Matahari menyinari pagi ternyata Layla masih merasakan sakit dan Ibunya Layla pun menyuruh Kakak Layla untuk memanggil tabib untuk menyembuhkan Layla,Darpa pun langsung menunggangi kudanya lalu otw ke Rumah si tabib untuk menyembuhkan Layla dan saat Darpa menemui si tabib yang bernama Ema Erot dan Ema Erot pun menunggangi kudanya dan mengikuti Darpa menuju Rumah Layla.Sesampainya Ema Erot dan Darpa di tempat tujuan,Ema Erot dan Darpa pun memarkirkan kudanya di bawah rumah panggung Rumahnya Darpa,
Ema Erot dan Darpa pun masuk ke dalam rumah.
Ema Erot:
Assalamualaikum
Ibu Layla:
Wa'alaikumussalaam
Ema Erot pun diantar Darpa ke kamar Layla,lalu Ema Erot pun memeriksa Raga Layla lalu setelah selesai memeriksa Raga Layla ma Erot pun berkata
Ema Erot:
Ini penyakit usus buntu,ini secepatnya harus di Bedah supaya penyakit tidak semakin parah.
Layla yang mendengar hal tersebut dari lisan Emak Erot langsung berkata
Layla:
Tidak,Aku tak ingin Qois terluka
Ema Erot:
Qois Mulkasa yang orang Sukapura bukan ?!
Ibu Layla:
Iya ma Layla pernah sekelas dengan Qois Mulkasa saat sekolah di Sukapura dan Layla sangat Menyukainya
Darpa:
Kisah yang cukup menarik
Ema Erot:
Oh begitu,tapi bagaimana mungkin Ema menyakiti Qois, kan kamu yang akan di bedah bukan Qois.
Layla:
Justru itu, Karena Qois ada di dalam setiap bagian dari Ragaku,ia ada di dalam aliran darahku.
Ekspresi Ema Erot:
🤦🏻♀️
Ibunya Layla dan Darpa:
Wk wk wk wk wk wk wk wkLalu Ema Erot Memberikan Secangkir Minuman yang membuat seseorang yang meminumnya pingsan dan setelah Layla selesai meminumnya Layla pun langsung pingsan dan Ema Erot pun memulai pembedahan,Ibunya Layla dan Darpa menunggu di luar kamar Layla.
Dan Ema Erot pun berhasil melakukan pembedahannya pada raga Layla lalu setelah cukup lama menunggu Ibunya Layla dan Darpa boleh masuk ke kamar Layla lalu Ibunya Layla pun memberi 150 koin perak kepada Ema Erot karena telah mengangkat penyakit dari Raga Layla lalu Ema Erot pun berpamitan kepada kakaknya dan Ibunya Layla lalu pergi dengan menunggangi kudanya meninggalkan rumah mereka dan kembali ke Rumahnya.
Setelah Ema Erot pergi meninggalkan rumah mereka Layla pun sadar dan kakaknya dan Ibunya bersyukur karena Layla telah sadar.Jika sedang sehat
Maka bersyukurlah
Jika sedang sakit
Maka sabar dan Berikhtiarlah(Berobatlah)
KAMU SEDANG MEMBACA
Layla & Qois (Tamat)
Historical Fictionmengkisahkan Qois Al Ganjavi Mulkasa yang mengasihi seorang Insan yang bernama Layla Al Bantani Prameswari yang baru akrab selama sepekan tetapi Layla dan Qois terpaksa berpisah karena sesuatu yang terjadi di internal keluarga Layla, bagaimana kisa...