Jungkook tersenyum kemudian pelan-pelan menaikan selimut sampai bahu sang istri agar tak kedinginan. Selanjutnya ia berjalan menuju meja rias Tzuyu dan mencari sesuatu yang bisa menghapus make-up. Tzuyu nampaknya kelelahan setelah seharian menghadapi banyak masalah hingga akhirnya ketiduran selagi menunggu Jungkook mandi.
Dengan hati-hati Jungkook menghapus make up yang masih menempel di wajah Tzuyu. Dia tak tega jika harus membangunkan Tzuyu. Apalagi setelah hari beratnya. Memang sesekali Tzuyu akan menggeliat. Namun, Jungkook memintanya untuk tidur.
Jungkook tersenyum saat misinya berhasil. Dia lantas menyalakan lilin aromaterapi agar tidur Tzuyu semakin nyenyak. Selanjutnya, dia meraih laptop dan mencoba untuk menyelesaikan masalah yang kini sedang Tzuyu hadapi.
"Beritanya benar-benar berlebihan," ujar Jungkook sembari membaca satu demi satu berita yang ada. Menurutnya, artikel itu terlalu dibuat-buat. Anehnya, semua orang malah percaya dan ingin memboikot semua perusahaan milik Tzuyu.
Jungkook merasa bersalah karena tak bisa berbuat banyak. Dengan latar belakang yang dia miliki tentu akan sulit mendapatkan relasi. Bahkan, Jungkook hanya bertugas mengelola perusahaan-perusahaan Tzuyu. Itu pun tetap Tzuyu yang menemui klien atau investor.
Jungkook berniat menghubungi Hyeri. Memang terlalu malam untuk menghubungi seseorang. Namun, dia yakin Hyeri juga sedang berusaha membereskan masalah Tzuyu.
"Tunggu, Seungho sepertinya bisa membantu." Jungkook baru ingat soal suami Yena. Dengan kekuasaannya, Seungho bisa saja membantu mereka.
"Yeobseyo?"
"Terima kasih karena mengangkatnya. Kau bisa membantuku?" tanya Jungkook saat telepon itu tersambung.
"Aku juga sedang mencoba mencari tahu."
Seungho memang pernah sangat terobsesi pada Tzuyu. Sebenarnya karena ingin menjadi pewaris dari kerajaan perusahaan milik ayah Tzuyu. Namun, itu sebelum dia sadar bahwa Yena adalah wanita yang paling tepat untuknya. "Aku akan menghubungimu saat menemukan jalan keluarnya."
"Ah, terima kasih banyak."
"Ey, kau kakak iparku. Bagaimana bisa aku membiarkanmu dalam masalah?"
***
Jungkook meletakkan potongan daging di mangkuk Tzuyu. "Jangan hanya mengaduknya. Kau juga harus makan."
"Aku sedang tidak berselera."
"Mau kusuapi?"
Tzuyu tersenyum kemudian mengangguk dengan antusias. Tentu saja ini membuar Jungkook terkekeh karena suasana hati Tzuyu langsung berubah dalam hitungan detik.
"Aku sudah meminta bantuan Seungho. Tidak perlu khawatir, mungkin ini saatnya kita beristirahat," ujar Jungkook sembari menyodorkan sesuap makanan pada Tzuyu. Dia juga langsung menyeka bumbu yang mengotori sudut bibir Tzuyu.
Jungkook juga menghubungi ibu mertuanya. Namun, sang ibu mertua juga masih mencoba menemukan akar dari semua artikel yang menjatuhkan setiap perusahaan Tzuyu. Dia sungguh berharap semuanya akan kembali baik-baik saja.
Suara notifikasi membuat Jungkook meraih ponselnya. Dia mengerutkan dahi saat melihat 2 tiket yang sudah dipesan oleh ibu mertuanya.
"Siapa?"
"Eomma. Dia memesankan tiket ke Jeju."
"Sungguh? Kapan?" tanya Tzuyu antusias yang tentu saja membuat Jungkook terkekeh.
"Nanti malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You? [End]✅
FanfictionAn original Wattpad story by shine_Janie. Read on WATTPAD SITE! Cinta memang selalu datang dan pergi semaunya. Bahkan ia juga bisa berlabuh di situasi dan kondisi yang benar-benar tak memungkinkan. Seperti yang dirasakan Jeon Jungkook. Ia tak menya...