Chapter • 4

205 10 2
                                    

Annchi pernah patah hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Annchi pernah patah hati. Patah hati terbesar dalam hidupnya dan untuk pertama kalinya dari seorang laki-laki yang merupakan cinta pertamanya. Yang mampu mengguncang dunianya hingga ia sulit bernapas, hingga ia merasa seakan awan gelap terus mengikutinya.

Berselang lama, penderitaannya berhenti saat kehadiran seseorang. Seseorang yang memberikan cahaya pada hidupnya yang kelabu. Seseorang yang membuatnya bergairah lagi untuk menjalani hidup.

Adelio sempat berjasa seperti itu dalam hidupnya. Cowok itu menggenggam tangannya, membantunya bangkit dari lembah kegelapan. Tidak lagi terpuruk, bersama Adelio Annchi ceria lagi.

Namun, sekarang apa cahaya itu pergi dan lebih tertarik menyinarkannya pada objek yang lain? Dan kenapa objek itu harus Viola?

Annchi tahu datangnya cinta tidak bisa kita kendalikan. Sama seperti yang ia rasakan pada Adelio saat pertama kali menyukainya.

Apa yang sudah Viola lakukan sampai wajah Adelio memerah sambil tersenyum malu-malu begini?

“Iya. Gue kayaknya tertarik sama Viola.” Adelio mengusap lehernya. Kepalanya menunduk dengan wajah malu-malu. Pemandangan yang jarang Annchi lihat.

Seketika Annchi muram. Bertahun-tahun dia menarik perhatian Adelio sampai sudah menyatakan perasaannya, tapi Adelio tak pernah meliriknya lebih dari sahabat. Dan setelah bertemu lagi dengan Viola—perempuan yang bahkan dulu tidak terlalu akrab dengannya meski Annchi berteman dekat—dia langsung kepincut padanya dalam waktu singkat?

Selama ini, Adelio juga tidak pernah menanyakan cewek padanya. Tapi, sekarang malah terang-terangan meminta dipertemukan, lagi, dengan Viola?

Annchi percaya Viola tidak akan genit sama Adelio seperti cewek lain, tapi, di luar prediksinya, malah Adelio yang kepincut?

“Gue nggak tau. Udah lama nggak hubungin dia lagi,” balas Annchi datar. Lalu, dia langsung kabur, pergi ke kampusnya beralasan masih ada kelas, yang tentu hanya bualan saja.

Setelah kejadian itu, Annchi berusaha mati-matian agar pertemuan antara Adelio dan Viola tidak terjadi. Annchi jadi lebih sering menempeli Adelio; ikut berkumpul bersama Suheri yang sebelumnya jarang dia lakukan, dan ketika tidak melakukan apa-apa dia akan meminta diantar Adelio kemanapun hanya agar membuat Adelio sibuk hingga tak sempat memikirkan Viola dan mengurungkan upayanya mendekati cewek itu.

Tapi, Annchi lupa bahwa Adelio adalah seseorang yang punya tekad kuat. Kalau dia tidak punya sifat itu, Adelio tidak akan mati-matian mengikuti berbagai kompetisi debat hingga menelurkan banyak prestasi demi menunjukkan pada kedua orang tuanya.

Itu juga yang Adelio lakukan dalam mendekati perempuan. Tentu saja dia punya cara sendiri tanpa sepengetahuan Annchi.

💔💔💔

Pukul sembilan malam, Annchi baru keluar dari gedung serbaguna. Acara seminar nasional tentang kesehatan mental yang diikutinya baru saja usai. Ini lebih lama dari waktu yang diperkirakannya.

Revenge Partner • 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang