06. Kabar Baik

92 8 0
                                    

Sesuai kesepakatan, Aurel tinggal di apartemen Bayu sampai besok. Bayu juga menyanggupi mengantar Aurel ke acara Yayasan sekaligus ikut berpartisipasi.

Namun, di malam Minggu yang seharusnya mereka habiskan dengan bersenang-senang malah berubah dengan kesibukan. Aurel sibuk online meeting dengan staff-staff nya di Edinburgh, tentu saja membahas rencananya itu.

Dia sudah bicara panjang dengan papa, mama, Tama juga Citra. Mereka semua setuju dan mendukung keputusan Aurel, termasuk Citra yang menawarkan Aurel untuk mendaftar menjadi dosen seni di kampusnya dulu.

"Tamara, are you really sure about this? I hope this isn't a decision you made under bad circumstances" ujar Selena, orang kepercayaan Aurel selama ini. Sekarang di online room meeting itu tinggal dirinya dan Selena.

"Sorry if it too sudden, but I really sure with this decision, and I made this decision in a calm and good condition. So please don't worry about anything! You guys will found and get anything new with them!" jawab Aurel menenangkan

"Kak Tamara" panggil Selena merubah bahasanya tiba-tiba

Aurel hanya tersenyum tipis. Pada dasarnya Selena memang orang Indonesia, tapi mereka lebih nyaman bicara dengan bahasa Inggris, khususnya untuk urusan pekerjaan. Jika Selena sudah menggunakan bahasa Indonesia, artinya ada sesuatu serius yang ingin dia ucapkan.

"Boleh aku tahu alasan kakak tiba-tiba ambil keputusan kayak gini?" sambung Selena

Aurel masih dengan senyum tipisnya, "Finally I found my lover, Sel"

Bayu yang tadinya fokus bermain game di ponsel mendadak menoleh ke Aurel yang duduk di sampingnya. Merasa ditatap, Aurel juga balas menoleh sampai tatapan mereka bertemu.

"Really? I'm so happy for you both" kata Selena terharu

"Thank you, Sel" balas Aurel kembali fokus pada iPadnya

"Uh, Tamara, I already prepare your ticket. I'll pick you up at the airport this Friday"

"Okay, thanks a lot, Selena. Go enjoy your weekend!"

"See you, Tamara"

Aurel mengakhiri pertemuan virtualnya dengan Selena. Sejauh ini pertemuan ini masih berjalan lancar, staff-staff nya menurut saja dan tanpa banyak protes mengikuti arahan Aurel.

Aurel tinggal mengadakan konferensi pers dan bicara pada para orang tua murid saat berada di Edinburgh nanti, semoga mereka bisa menerima dengan baik nantinya.

"Tamara" suara berat seorang Bayu tiba-tiba menginterupsi lamunan Aurel

Aurel terkejut dan spontan menoleh, "Apaan sih, kok jadi ikutan manggilnya gitu?"

"Aku mau denger lagi yang tadi coba" ucap Bayu

"Yang mana?" tanya Aurel menggoda

"Yang tadi kamu bilang ke Selena"

"Banyak, kak, yang mana?" Aurel sudah paham maksud Bayu, dia hanya ingin menggodanya saja.

Bayu berdecak, "Yang tadi pas Selena nanya alasan kamu ambil keputusan itu"

Aurel menaruh jari di dagunya, pura-pura berpikir, "Ih, aku tiba-tiba lupa deh, kak"

"Tamaraaa..." gemas Bayu tertahan

"Panggil yang benar dulu coba" goda Aurel

"Tamara Aurelia Salim, sayangku, cintaku, duniaku, hidup dan matiku, aku mau dengar yang tadi lagi, boleh?" kata Bayu panjang

Aurel kalah telak, sekarang dirinya yang berusaha mati-matian menahan salah tingkah, rona merah di pipinya tak terbendung lagi.

"Finally I found my lover" ucap Aurel lembut

Meeting You Was A Nice Accident || Kim Doyoung & Kim SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang