𝙃𝙞𝙞 𝘼𝙡𝙡! 𝙒𝙚𝙡𝙘𝙤𝙢𝙚 𝙩𝙤 𝙣𝙚𝙬 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮 ! 𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙞𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙙𝙞 𝙋𝙀𝙉𝙎𝙄 (𝙋𝙚𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨 𝙉𝙤𝙫𝙚𝙡 𝙎𝙤𝙡𝙤 𝙄𝙣𝙙𝙞𝙚) 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙏𝙚𝙤𝙧𝙞 𝙆𝙖𝙩𝙖 𝙋𝙪𝙗𝙡𝙞𝙨𝙝𝙞𝙣𝙜.𝘼𝙠𝙪 𝙪𝙥𝙙𝙖𝙩𝙚 𝙨𝙚𝙩𝙞𝙖𝙥 𝙝𝙖𝙧𝙞 1 𝙘𝙝𝙖𝙥𝙩𝙚𝙧, 𝙮𝙖! 𝘽𝙖𝙣𝙩𝙪 𝙧𝙖𝙢𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞𝙞 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙖𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙨𝙚𝙣𝙚𝙣𝙜𝙜! 𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙩𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙟𝙚𝙟𝙖𝙠 𝙢𝙪!
𝘽𝙞𝙨𝙢𝙞𝙡𝙡𝙖𝙝...
𝙏𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙙𝙖 𝙪𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙠𝙝𝙞𝙖𝙣𝙖𝙩𝙞 𝙝𝙖𝙨𝙞𝙡.
•
•
•"Mama yang ngga bisa ngerti perasaan Arlan!" bentak Arlan pada Mama nya.
"Kamu! Kamu yang ngga bisa ngertiin perasaan Mama!" sosok Mama berbalik membentak anak nya.
"STOP, MA!" Arlan berteriak, ia sudah muak mendegar ucapan Mama nya itu.
"Udah berani bentak Mama, hah? Keterlaluan kamu, Arlan!" setelah mengucap perkataan itu, wanita paruh baya berumur sekitar empat puluh tahun melayangkan tamparan keras kepada anak di depan nya.
Hujan malam ini terasa begitu dingin, tubuh nya kini mulai kedinginan karena sejak sepuluh menit yang lalu tadi, ia sengaja berdiri di pinggir trotoar. Membiarkan tubuh kekar nya basah oleh rintik air hujan.
Mungkin, banyak orang yang melihatnya dengan sorotan mata heran. Apa orang itu gila? Bukan, sosok lelaki tampan bergaris wajah tegas, berambut hitam kekat, tubuh nya tinggi sekitar 180 cm, dan fisik nya lumayan kekar. Ia adalah Arlanka Kavriel Ziwano, usia nya tujuh belas tahun.
Ia sengaja pergi menenangkan diri dari 'rumah' yang ia anggap bukan rumah untuk nya pulang. Ia terlalu lelah untuk menghadapi keegoisan Mama nya. Arlan bukan seorang yang bisa menuruti perintah seseorang padanya. Terutama perintah Mama nya, ia dijodohkan dengan perempuan yang tidak sama sekali ia cintai.
Tubuh nya mulai kewalahan menahan dingin nya rintik air hujan yang deras. Ia terduduk di sisi trotoar, memundurkan diri hingga sampai di depan pintu sebuah toko. Menyandarkan tubuh besar nya pada pintu itu.
Terlelap, ia tertidur. Sepuluh menit ia tidur. Kini, hujan sudah reda. Perlahan, ia membuka kembali mata nya karena mendegar suara perempuan yang tak jauh dari nya.
"Jelly drink, jelly drink. Ibu, Bapak, Kaka, Adek, jelly drink nya murah, hanya lima ribu rupiah," seorang gadis cantik berparas khas Indonesia dengan hijab segiempat berwarna coklat muda. Dipadu dengan gamis sederhana berwarna coklat.
"Woy! Beli jelly nya, dong!" Arlan perlahan bangkit dari duduk nya.
Ia segera menghampiri gadis yang berjualan itu. "Beli satu jelly drink nya," ucap Arlan.
"Mau rasa apa, Kak? Ada melon, strawberry, mangga, dan jeruk," tanya gadis itu.
Arlan hening sejenak, "Rasa mangga, satu," jawabnya.
Gadis itu meraba-raba minuman jelly drink yang ia simpan di kotak persegi yang ia gantungkan di leher nya dengan tali.
"Ini jelly nya, Kak, lima ribu." gadis itu memberikan minuman jualannya pada Arlan.
Arlan mengambil, lalu ia mencari uang di dalam saku celana nya. Ia terkejut, ternyata ia lupa membawa uang saat keluar tadi.
"Hmm, gue ngga jadi beli nya, ternyata gue ngga bawa uang." Arlan menyodorkan minuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Untukmu, Aisya! [ Sudah Terbit√ ]
Short Story[Event Pensi Vol.2 dari Teori Kata Publishing selama 25 hari] Sederhana, hanya kisah antara gadis buta dan si tampan bagai pahlawan. Aisya Kirana Azzahra, gadis buta dengan berjuta rasa ceria. Percaya diri, rendah hati, dan tentunya mempunyai ilmu...