Happy Reading
👑
"Kamu ga bisa larang aku datang, karna aku juga kuliah disini," jawab Jeni penuh kemenangan.
Jemian sudah tidak bisa bersabar lagi, ia lansung pergi meninggalkan Jeni disana, takut kesabarannya terbakar habis oleh emosi tak terduganya.
tangannya merogoh ponsel dan mengetikan sesuatu untuk Juna, karna Juna sangat tau bagaimana menakutkannya gadis itu.
Juna yang masih di cafetaria bersama Hana pun terheran melihat pesan Jemian.
Tak memakan waktu lama, Jemian sudah tiba di Cafetaria mengikuti pesan yang dikirim Juna.
"Jem, maksud lo apa?" tanya Juna, saat Jemian baru saja datang.
Jemian tidak lansung menjawab, ia terlihat masih mengatur nafasnya.
"Kuliah udah jalan 2 bulan kenapa baru ketahuannya sekarang?"
"Dia ambil Management bisnis," jelas Jemian.
Keduanya pun mengangguk mengerti, karna Fakultas mereka berjauhan dan berlawanan arah.
"Gila ya tu anak berani datengin lo," Juna masih tidak habis fikir.
Sementara Hana sibuk memperhatikan Jemian, Hana tau sahabatnya itu pasti sangat bingung sekarang, ia juga pasti takut hubungannya dengan Kimi renggang lagi karna gadis itu.
"Gue harus nungguin Kimi deh kyaknya," tutur Jemian sejurus kemudian.
ia lansung pamit dan berjalan cepat menuju parkiran, fakultas keduanya terletak berjauhan, karna itu Jaemin sekalian membawa mobilnya agar bisa lansung pulang.
.
Sementara di lain tempat, Jian masih sibuk mencium beberapa sampel parfum yang di rekomendasikan pelayan, namun tidak satu pun yang membuatnya tertarik.
Hingga parfume terakhir yang direkomendasikan menarik perhatian Jian, karna mencium bau yang mirip dengan milik Jevano.
Apa ini versi wanitanya? Jian terlihat bertanya-tanya dalam hati.
Dilihatnya Jevano yang sibuk memperhatikan sekelilingnya, Jian pun lansung bertanya pada pelayan, apa sampel parfum yang ada di tangannya ini ada versi yang berbeda.
Pelayan disana pun mengangguk mengiyakan jika parfume ini satu set, bahkan mereka menawarkan Jian untuk membelinya satu set.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truly Friend? [AU]
FanficDi balik senyum yang mempesona Tersembunyi api cinta yang membara Hati yang berbisik dan bibir yang tak mampu berucap Seperti badai menggelegar Perasaan kian memuncak Seakan ingin terbang Melompati batas persahabatan yang terjalin Namun masih mencob...