1. Pesta

1K 129 21
                                    

Cek ombak yuuukk
Kalian dari kota mana niihh?
Udah baca ceritaku yang judulnya apa ajaaa?
Untuk pembaca baru, selamat datang, semoga jatuh cinta sama tulisanku yaaahh 🫶🏻




===================

NAMANYA LILY, DIA ADALAH CALON ISTRIKU DAN KAMI AKAN SEGERA MENIKAH.
-Pra-

$$$

"Bisa kerja gak, sih?"

Lily menyeka tumpahan sup di atas meja itu sambil terus menundukkan kepala untuk meminta maaf. Namun pelanggan wanita itu masih saja mengomelinya.

"Kerja kaya gini aja gak becus. Gimana kalo kena baju gue, emangnya bisa ganti rugi, hah?!"

"Sekali lagi saya minta maaf."

Lily membungkukkan tubuhnya dan meminta pelanggan itu untuk pindah ke meja lain. Meski sambil terus mengomel, wanita itu akhirnya berdiri dan duduk di tempat lain. Untuk membawakan sup yang baru, Lily pergi ke bagian dapur lalu mengantarkannya kembali dengan lebih hati-hati.

Sungguh ini adalah kesalahan yang tak disengaja. Dan meski sudah diomeli seperti tadi, bisa Lily katakan bahwa wanita tadi tidak begitu buruk. Ya, setidaknya Lily tidak dimaki atau disiram. Dia juga bahkan tidak memanggil atasannya. Sungguh wanita yang baik hati.

"Gak papa, Ly?" tanya seorang temannya yang melihat kejadian tadi.

Lily mengacungkan ibu jarinya sambil tersenyum, seakan mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

"Kenapa sih lo hari ini? Keliatannya kaya gak fokus."

"Biasa, belom bayar cicilan," canda Lily sambil mengibaskan tangan.

Membuat wanita itu tertawa kecil.

Mereka akhirnya melanjutkan pekerjaan masing-masing sebelum dipergoki oleh atasannya karena ketahuan mengobrol di jam kerja.

***

Telfon Lily berdering. Ia baru saja turun dari bus dan sedang berjalan untuk menuju rumahnya. Mengangkat panggilan itu dengan senyuman lebar karena Lily rasa untuk makan malam nanti ia tak harus mengeluarkan uang.

"Haloo, Ciii, sedang apa dimana dan mau mengajakku kemana?" tanyanya langsung. Teman cindonya yang biasa ia panggil Cici memang sering gabut dan selalu mengajaknya pergi saat malam.

"Ly, temenin gue yuk nanti malem. Lo masuk pagi, kan? Udah pulang berarti?"

Tuh kan, apa, Lily yakin makan malamnya aman. Sebagai anak kosan, dia sangat suka dengan traktiran.

"Iya, ini udah di jalan pulang."

"Yaudah, gue otw tempat lo, deh."

"Oke, see you."

***

Pukul delapan, kedua wanita cantik itu sudah siap. Dress hitam melekat pada tubuh ramping mereka. Lily memandangi tubuhnya pada cermin, ia merasa sedang menjadi Cinderella malam ini, dan Cici adalah ibu peri yang sudah berhasil menyulap dirinya menjadi princess yang sangat cantik. Cici juga yang merias wajahnya, terlihat natural namun Lily sendiri sampai merasa pangling.

Tadi pagi dia jadi babu restoran, malamnya jadi Cinderella. Lucunya hidup.

"Cantik banget gue, Ciii."

"Lo kan emang cantik, Ly. Cuma gak sadar diri aja."

Cici menyemprotkan parfum pada titik-titik nadinya. Tak lupa menyemprotkannya pada Lily juga. Parfum mahal itu dijamin akan terus melekat bahkan sampai nanti pagi.

Suddenly Became Cinderella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang