kembalinya raden kian Santang (putra Padjajaran)Bab 17

569 43 9
                                    


Dua hari sudah Raden kian Santang dan juga Raden Surawisesa di Hukum ayahanda mereka dengan mengurung keduanya di wisma masing masing,

Raden kian Santang.
"Hufff, berapa lama lagi ayahanda mengurungku di wisma aku sangat merindukan berkumpul bersama
Raka dan yunda " ucap raden kian Santang, saat Raden kian Santang
Melamun ia tidak menyadari jika ibundanya masuk kedalam wismanya.

Ibunda ratu Subang larang.
"Assalamu'alaikum, putraku kau melamun lagi nak? Tanya ibunda Subang larang.

Raden kian Santang.
"Waalaikumsallam ibunda, ananda bosan didalam wisma bunda kapan hukuman kurungnya selesai bunda?
Tanya Raden kian Santang.

Ibunda Subang larang tau jika putra bungsu nya ini sangat merindukan semua saudaranya tapi apa mau di kata putra bungsu nya sedang di hukum ayahanda tidak boleh keluar dari wismanya.

Ibunda ratu Subang larang.
Ibunda ratu subang larang lalu menghampiri dan duduk di samping sang putra dan memeluknya.

"Putraku, ibunda tidak tahu kapan ayahanda mu membebaskanmu dari hukuman Kurung putraku, apa kau merindukanku rakamu nak? Tanya ibunda ratu subang larang.

Raden Kian Santang.
"Iya ibunda ananda merindukan Raka juga yunda, sejak ananda di hukum kurung Raka dan yunda tidak pernah datang mengunjungi ananda bunda,
Ananda ingin sekali di temani Raka abikara juga Raka Walang bunda" jawab Raden kian Santang dengan tatapan sendu nya.

Ibunda ratu Subang larang.

"Baiklah nanti ibunda akan menyuruh rakamu untuk mengunjungimu putra ku jadi jangan
Sedih lagi, ini sudah hampir sore sekarang kau mandi setelah itu ibunda akan memanggil kedua Rakamu sudah sana bunda akan siapkan pakaian mu dulu" ucap ibunda ratu Subang larang.

Raden kian Santang.
Dengan senyum menghiasi wajah nya Raden kian Santang segera ke pemandian yang berada di dalam wisma nya.

Setelah ibunda ratu menyiapkan semua pakaian untuk putra bungsu nya ibunda ratu Subang larang segera keluar untuk memanggil kedua putra nya agar menemani Rayi mereka.

Skip Raden abiraka & Raden walang.

Tidak berselang lama kemudian kedua Raka Raden kian Santang sampai di wisma rayinya mereka melihat dua orang penjaga yang menjaga wisma rayinya dan memberikan hormat untuk keduanya.

Raden Abikara.

"Rayi, kau sudah selesai mandinya, boleh kami berdua masuk Rayi" panggil abikara .

(Buka saja Raka,aku sedang mengikat ikat pinggang) Jawa Raden kian Santang.

CKLEK

Abikara membuka pintu wisma rayinya dan dapat ia lihat rayinya sedang memakai jubah kerajaan miliknya.

Raden walangsungsang.
"Mau Raka bantu memakaikan mahkota Rayi" tawar Raden walang.

Raden kian Santang.
"Tidak usah Raka, " jawab Raden kian Santang, yang langsung memeluk Raka kembarnya setelah memakai mahkota nya seraya berkata.

Raden kian Santang.
"Raka Abikara, aku merindukan Raka" ucap Raden kian Santang.

Raden Abikara
"Raka tidak kemana mana Rayi, Raka memang belum sempat menjenguk
Mu karena Raka harus mengantarkan pangeran hud kepelabuhan ia kembali ketanah Mesir hari ini " jawab Raden Abikara.

Raden Walangsungsang.
"Itu benar Rayi, tadi ibunda bilang kau bosan berada di wisma seorang
Diri Rayi ,apa yang ingin kau lakukan sekarang kami disini bersama mu"
Ucap Raden walangsungsang yang menatap rayinya penuh sayang.

Raden kian Santang.
"Raka, kenapa ayahanda menghukum aku dan Rayi Surawisesa dengan hukuman Kurung di wisma? Tanya Raden kian Santang yang saat ini menyenderkan kepalanya di bahu sang Rakanya Abikara.

Raden Abikara.
"Ayahanda mengurungmu di wisma agar kau dan Rayi Surawisesa itu bisa berpikir dua kali jika ingin keluar dari istana" ucap Raden Abikara sambil memainkan rambut rayinya yang halus, sedangkan Raden walang sungsang

" Itu benar Rayi, apa lagi di luar sana sangat tidak aman dengan para golongan hitam yang masih berkeliaran kau tau kan betapa takut nya kami setiap kali melihatmu terluka dan tak sadarkan diri Rayi" ucap Raden walang.

"Diriku mengerti Raka, bisakah malam ini Raka menemani ku tidur ntah kenapa malam ini aku ingin Raka disini menemani ku tidur" ucap Raden kian Santang yang masing menyenderkan kepalanya di bahu sang Raka, abikara yang mendengar nya pun tersenyum dengan sayang ia mengusap rambut sang adik dan berkata.

"Tentu Raka akan menemani dirimu tidur Rayi tapi tumben sekali kau ingin Raka temani " tanya Raden Abikara, yang menatap mata rayi nya

Sementara Raden kian Santang tersenyum dan menjawab pertanyaan sang Raka .

"Aku ingin tidur dengan Raka karena jarang sekali aku tidur bersama Raka abikara" ucap Raden kian Santang.

"Kau itu memang adiku yang mengemaskan Rayi tak heran banyak yang menyayangi mu bukan begitu Raka walang" ucap Raden Abikara.

"Ya kau benar memang tidak banyak yang menyayangi Rayi kian Santang karena sifat dan akhlak nya yang sangat bagus dan juga Rayi Kian Santang orang yang sangat bijaksana
"Ucap Raden Walangsungsang.

"Rayi sebaiknya dirimu bersiap untuk makan malam " ucap Raden Abikara.

Raden kian Santang pun bergegas bersama dengan kedua Rakan Raden kian Santang keluar dari wismanya.

Di tengah lorong istana Raden kian Santang mendengar rayinya memanggilnya.

Raden Surawisesa.
"Rakaaa," Raden Surawisesa memanggil Rakanya dan langsung memeluk nya, Raka aku rindu Raka " ucap Raden Surawisesa.

Sedangkan Raden Abikara yang melihat kelakukan Rayi tirinya itu hanya menatap datar .

Raden Walangsungsang yang melihat Rayi nya abikara menjadi datar hanya bisa menghela nafas dalam hatinya, " punya adek gini amat ya mana dingin dan datar lagi bundaaaaaa 😭😭batin Walangsung nyelangsa 😂😂😂😂

Kasihan sekali Raden walang nelangsa dengan sifat abikara dahlah lanjuttttt.

Raden Abikara masih menatap datar Surawisesa dan itu tak luput dari pengelihatan para prajurit dan emban yang lalu lalang di lorong istana .

Raden kian Santang.
"Kau kenapa Raka abikara" bingung Raden kian Santang ,dan juga Raden Surawisesa yang tau jika Rakanya Abikara sedang kesal pun mulai mengejeknya.

"Raka ayo kita ke ruang perjamuan seperti nya ada patung tak bergerak seram Raka iiih ayo Raka" ucap Raden Surawisesa yang menarik tangan Rakanya dan membawa kabur Raka tercinta nya. Sedangkan Raden walang sudah ketar ketir dan panas dingin takut adiknya yang satu ini yang memang memiliki tingkat kesabaran setipis tisu mengamuk

Ya dan benar saja setelah Surawisesa dan rayinya sudah jauh mengamuklah Raden Abikara yang membuat Raka dan para prajurit disana langsung ketar ketir.

Raden Abikara.
"AWAS SAJA KAU SURAWISESA DASAR KAU RUBAH TUNGGU SAJA AKAN KU BALAS KAU " amuk Raden Abikara .

Sementara itu Raden Walangsungsang sudah menghilang ntah kemana sedangkan para prajurit sudah meneguk ludahnya kala raden abikara menata mereka tajam

Raden Abikara.
"Apa kalian mau ku suruh merapikan dan membersihkan istana serta taman istana ini sampai besok iya" ucap Raden Abikara.

Nah prajurit yang kena amukan abikara, sedangkan Raden Gagak gampar yang tidak tau apa apa lalu kena getahnya juga ,

"Salah apa aku Rayi kenapa kau menatap Raka seperti itu "Raden gagak gampar

"Tidak ada aku mau ke ruang perjamuan, Raka awasi saja para prajurit itu aku pergi"ucap Raden Abikara dengan datar.

"Ya yak apa apaan kau Rayi Abikaraaaaa dasar Rayi laknat, apa kalian lihat lihat hah" omel Raden gagak gampar.

Akhirnya para prajurit yang tak tau apa apa menjadi sasaran amukan dua pangeran Padjajaran dan sialnya mereka adalah putra junjungan mereka.

Bersambung.

Kembalinya Raden Kian Santang (Putra Pajajaran)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang