NvJ Part 50

708 86 26
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen ✨

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧



     (Tandai kalo ada typo!)









Isoma. Istirahat, Sholat, Makan. Bel isoma akan berbunyi pukul 11:30 WIB. Para siswa dan Siswi bergegas keluar kelas untuk bergegas mengambil air wudhu. Ada juga yang santai duduk-duduk sembari menunggu antrian wudhu yang panjang.

Ada juga yang memilih pergi ke kantin dulu untuk makan.

Itupun yang dilakukan gadis cantik dengan wajah imut yang terkesan polos. Gadis dengan hidung mancung dan pahatan wajah yang sempurna tengah berjalan santai menuruni tangga sendirian.

Kenapa sendirian? Karena keempat sahabatnya sudah pergi untuk mengambil wudhu.

Dia ingin membeli makanan dulu di kantin, karena tadi saat istirahat pertama di tidak sempat ke kantin lantaran memilih tidur di kelas karena mengantuk.

Selain Karena lapar, dia juga sedang malas sholat. Hari ini moodnya sedang jelek, jadi dia malas untuk melakukan apa-apa. Ini saja kalau dia tidak lapar, dia tidak akan melangkahkan kaki menuju kantin yang berada sangat jauh dari kelasnya.

Eghm

Deheman dari belakang tubuhnya membuat gadis itu memutar tubuhnya dengan malas. Rasa malasnya menguap begitu saja melihat pria pujaan hatinya tengah berdiri di depannya sembari menatap ke tembok sampingan.

"Guz Mirza?" Panggilnya.

Yaa, mulai sekarang, gadis yang tak lain adalah Arvi akan memanggil Mirza dan Azzam dengan panggilan Guz. Entah apa yang menggerakkan hatinya untuk memanggil dengan sebutan demikian.

"Mau kemana?" Tanyanya.

"Ke kantin. Em, Guz Mirza mau ikut?" Tanyanya santai.

Mendengar pertanyaan itu Mirza menghela nafas pelan sembari menggeleng, "Sampean Ndak sholat?"

Kini gantian Arvi yang menggeleng, "Nggak dulu deh. Males."

"Males sholat?" Tanya Mirza memastikan jika pendengarannya itu tidak salah.

Dengan santai Arvi mengangguk sambil menyenderkan punggungnya ke tembok.

Lagi dan lagi, Mirza dibuat  menghela nafas berat oleh gadis di depannya, "Jangan heran kalau Allah menunda bahagia mu, orang kamu aja sering Nunda sholat."

"Eh?" Arvi menegakkan badannya mendengar itu.

"Apa saking sibuknya jadi males sholat, hm?"

"Bisa dibilang gitu." Kata Arvi. Dia sibuk karna ingin segera melahap makanan di kantin. Sungguh, dia sangat lapar saat ini.

"Ngerumpi berjam-jam aja, betah. sholat yang hanya lima menit aja pengen  buru-buru selesai. Kalo gitu mah, sampean bukan sibuk, tapi sombong!"

Arvi membelalakkan matanya  mendengar cibiran Mirza yang mengatai dirinya.

"Ada masalah apa sih sampean sama Allah? Mau sholat aja kok males?" Tanya Mirza membuat Arvi jadi menggaruk pipinya lantaran bingung.

"Sampean sholat aja susah, gimana mau bahagia coba?" Katanya lagi.

"Eh?"

"Udah sana sholat, jangan malah bengong disini! Cepet!" Suruh Mirza.

Bukannya marah, justru Arvi terkekeh kecil. "Gimana gue nggak makin suka sama Lo, orang lo nya aja cocok gini jadi imam gue. Xixixixi." Katanya cekikikan.

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang