BAB 05
Pilihan
Matanya bergetar ketika berurusan dengan konsekuensi. Keberaniannya malah mengarah pada hal yang tidak pasti, jaemin sejenak merutuki apa yang beberapa menit lalu dia lakukan dalam hati. Berurusan dengan bandar narkoba membuatnya seperti orang paling bodoh yang ada di bumi. Segalanya merujuk pada penyesalannya saat ini. Juga ketika mendapati beberapa eksistensi yang kini sibuk mencari, jaemin kepanikan dan tak tahu apa yang harus ia perbuat untuk menyelamatkan diri.
"Lepas Hoodie mu, jaemin." Dan perintah dari Jeno membuatnya mengernyit.
"h-hah?" Ia tak mengerti.
"Aku tidak tahu apa masalahmu, tapi jika penyebab kau berlari adalah mereka yang mulai mendekat kemari, kusarankan lepas Hoodie yang kau kenakan sekarang juga." Wajah datar itu mendominasi ketakutannya, Segera jaemin melepas Hoodie merah mudanya dan melemparkannya ke tong sampah didekatnya. menyisahkan kaos putih polos yang membalut tubuhnya.
"Lalu?" Ia tergopoh bertanya, "apalagi yang harus dilakukan?!" Jaemin panik, orang-orang itu mulai mendekat, dan Jeno malah memasang muka datar tak berekspresi nya, ia tak habis pikir sebenarnya apa yang yang ada dipikiran pemuda lee itu, Jeno terlihat tenang.
"Berbaur." Jeno menjawab enteng sembari mengenakan tudung jaket yang kebebesaran itu di kepala, sepertinya ingin menyembunyikan wajah dari orang-orang yang mendekat dari arah di belakang nya.
Dan dengan gerakan cepat, Detik berikutnya, pemuda itu menarik tengkuknya kedepan, lee Jeno mendekatkan wajahnya dan memiringkan kepala. Jaemin bahkan tak sempat menghirup udara lebih jauh lagi ketika mendapati wajah keduanya hampir tak berjarak bersamaan dengan beberapa orang berpakaian hitam yang melewati mereka begitu saja.
"Bermesraan didepan umum, dasar"
jaemin bisa sedikit mendengar jika salah satu orang yang mencarinya itu berjalan melewati nya dengan sembari berujar kasar, dan ia tahu hal itu merujuk pada apa. Ia langsung menajamkan matanya pada Lee jeno yang masih berada diposisi yang sama. Deru nafas itu menyapa wajahnya.
"Kau—
"Diamlah.." bisik jeno menghentikan jaemin bersuara.
Dan Ketika orang-orang itu sudah mulai menjauhi tempat mereka berdiri, Jeno segera menjauhkan diri. Menyisahkan na jaemin yang masih terlihat tergagu tak bergerak sama sekali. Pemuda itu terlihat berkedip beberapa kali.
"See, mudah." Kata Jeno memecah keheningan diantara mereka, ia membuka kembali tudung jaketnya. Sedangkan Jaemin meraup udara sebanyak-banyaknya, matanya menyipit.
"yang kau lakukan tadi membuatku takut."
"Kenapa? Kau pikir aku akan mencium mu?" Kekeh jeno.
Jaemin mendesah, lalu mengalihkan pandangannya, "ya, setidaknya otakmu masih waras untuk tidak melakukan nya." Mata nya lebih fokus menelisik apakah orang-orang tadi masih ada disekitar, dibandingkan meributkan omongan dari jeno. dan hasilnya nihil. Orang-orang tadi sudah benar-benar pergi menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER [ JAEMIN FT JENO ]→NOT BL
FanfictionKedatangan jeno dalam hidupnya membuat segalanya menjadi penuh pertanyaan. @clpacstra, AUGUST 2023