PROLOG

89 8 0
                                    


-ANGKASA RAYA-

*****

“Angkasa, mari selesaikan kisah ini.”

....

Tangan Kosong


Maaf, pungkasnya
Kedua tangan yang sepatutnya terangkat menampu doa
Justru menengadah, menerima
Banyak salah yang tak pernah dilakukannya

Padahal, dalih semesta
Pun pernah mengatakan
Bahwa daun yang gugur tak pernah menyalahkan
Terpaan angin yang berhembus menjatuhkan

Sederas hujan menghakimi bumantara
Menjatuhi tetesan derasnya
Dengan reda yang terbilang lama
Meski sungai tak lagi mampu menahan mata airnya

Ada apa dengan mereka?
Yang tak mengucap jelas dimana letak yang menyakitinya
Hanya menunjuk dengan sorot matanya
Bahwa aku lah penjahat yang tiba tiba menusuknya

Nyatanya, tangan ku kosong tak memegang sebilah senjata
Dengan apa aku bisa melukainya?
Segenggam tangan kosong yang tiba-tiba memukulnya?
Bukan kah tangan kosong ini yang sering kali memeluknya?

*****

ANGKASA RAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang