"Jef." Rossie menyebut nama Jeffry dengan lirih. Memang jalan yang terbaik adalah menghindar dari Jeffry. Namun semakin menghindar, sang takdir justru mempersatukan mereka. Bahkan kini mereka terjebak dalam satu atap bersama.
Bisa saja Rossie mengundurkan diri sebagai baby sitter, tetapi semua berubah setelah melihat Megumi. Rossie tidak tega sebab memiliki masa lalu yang serupa. Sama-sama tidak diinginkan oleh orang tua sendiri. Rossie tidak ingin Megumi ikut mengecap pahit kehidupan seperti dirinya.
"Keluarlah, aku mau istirahat," ujar Jeffry sambil bangkit dari duduknya dan meninggalkan Rossie seorang diri.
"Jef." Suara Rossie melemah setelah mendengar suara pintu yang ditutup. Ia menundukkan wajah seraya mengembuskan napas kasar. "Aku juga sakit karena perpisahan kita, Jef."
Sesak semakin merasuk ke dalam dada Rossie. Lalu ia bersusah payah menahan diri dan keluar dari ruang kerja Jeffry. Menutup pintunya perlahan lalu pergi. Langkah Rossie terhenti ketika melewati pintu kamar Jeffry. Ingin sekali ia berkata jika perpisahan mereka di masa lampau juga menyakitkan untuknya.
Kaki Rossie menuruni anak angga lalu masuk ke dalam kamar. Ia menjatuhkan tubuh di ranjang sambil menatap ke langit-langit yang berhias lampu downlight. Ia menutup kedua matanya perlahan diikuti potongan memori masa lalu yang menyatu. Benak Rossie kembali mengais kenangan yang tidak akan terlupakan.
Sore itu Rossie tengah sibuk membuat pesanan pastry dari ibu Jiana. Setelah menitipkan aneka kue Eropa itu di kafe ibu Jiana, banyak pelanggan yang memesan. Suatu berkah untuk Rossie karena bisa menambah pundi-pundi rupiah.
"Ochie, ada yang nyari kamu. Biar Oma yang selesaikan, kamu temuin dulu sana." Oma Clara buru-buru mengambil alih adonan yang sedang diuleni oleh Rossie.
"Siapa Oma? Jeffry? Aku udah bilang sama dia hari ini nggak bisa ketemu karena lagi sibuk. Ck ... dia itu emang nggak pernah dengerin aku." Rossie asal menebak. Sebab selama ini yang sering mencarinya ke panti hanyalah Jeffry.
"Bukan, tapi kakaknya Jeffry, Noah," terang Oma Clara.
Gerakan menguleni adonan terhenti, lalu kening Rossie mengerut dalam. "Kakak Jeffry? Ngapain nemuin aku?"
"Oma juga nggak tahu. Makanya kamu temui dulu biar tahu," tukas Oma Clara. "Udah sana temuin dulu."
"Iya Oma."
Segera Rossie melepaskan celemek dan cuci tangan. Sebelum menemui Noah, Rossie sedikit merapikan anakan rambut yang acak-acakan karena tidak bisa ikut dikepang.
Ia berdehem sebentar sambil merilekskan diri. Pasalnya mereka jarang mengobrol empat mata. Paling hanya bertegur sapa jika Rossie berkunjung ke rumah Jeffry untuk membuat kudapan sesuai permintaan sang kekasih.
"Hai, Ros." Noah berdiri saat melihat Rossie datang dan menyapanya.
"Silahkan duduk, Bli," ucap Rossie berusaha mengakrabkan diri. "Ini minumannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss' Secret Baby (SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA DAN BESTORY)
Romance[ADULT AREA] Bagaimana kalau kamu bertemu lagi dengan mantan pacar dan menjadi babysitter anaknya? Rossie Olena merasa tidak berkutik karena bertemu kembali dengan Jeffry Tanoe Widjaja, putra konglomerat pemilik Widjaja Tobacco Indonesia sekaligu...