No.

89 7 0
                                        


~Happy reading~


"Karena aku benci jika orang-orang mengenal ku sebagai kakak dari seorang pembunuh yang tuli."

"Aku benci fakta bahwa kau adalah adik ku."

"Aku tak ingin mempunyai adik pembunuh seperti mu." Ucap Jeno kemudian pergi ke kamar nya.

Yang lain? Sudah pergi, disana hanya tinggal jisung saja.

Jika kalian berfikir bahwa jisung akan sakit hati, tidak. Jisung sudah biasa itu semua hanyalah makanan sehari-hari nya.







































































































BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!

"Tuli!"

"Anak tuli ga pantes sekolah disini!"

BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!

"Sakit. Eomma... Appa bawa aku pergi dari sini, sakit."

BUGH!!

"Ohh selain tuli lo juga bisu?"

"Pembunuh!!"

BUGH!!!

BUGH!!!

BUGH!!

"Hei! Apa apaan kalian ini?!" Ucap bu wendy guru bk yang datang bersama salah satu anak sekelas jisung.

"Kang taehyun! Kang minhee, dan cha junho! ikut saya ke ruang bk!"

"Kamu gapapa kan?" Ucap anak yang bersama bu wendy.

Anak itu mengulurkan tangan bermaksud untuk membantu jisung berdiri tetapi di tepis oleh jisung.

"Aku bisa sendiri." Ucap nya dingin.

"O-oh ok"  Balas anak itu.

"Oh iya salam kenal aku son dongpyo."

Tanpa membalas ucapan dongpyo jisung berjalan melewati dongpyo tertatih tatih.

Ia berjalan menuju toilet tanpa berniat membersihkan luka nya.

"Woy anak baru!" Panggil seseorang.

Jisung yang mendengar dirinya dipanggil pun menoleh.

"Hm?" Jawab jisung cuek.

"Nama lo siapa dah?" Tanya anak itu.

"Aku?" Ucap jisung balik bertanya.

"Aku....-"

"Lama lo! Nama aja lupa!"

"Lee jisung." Balas jisung.

"Lee? Lo adek nya chenle?" Tanya orang itu.

"Hm, kenapa?" Dengan hitungan detik raut wajah jisung berubah menjadi dingin.

"Gue jeon doyum."

"Hm, ada apa ya?" Tanya jisung cuek.

"Lo ga mau bersihin luka lo gitu? Dibiarin aja nanti infeksi loh." Ucap doyum.

"Luka nya emang separah itu, ya?" Ucap jisung balik bertanya.

"Ya iyalah! Emang lo ga ngerasa sakit?" Ujar doyum.

"Sakit, tapi udah biasa." Balas jisung.

"Udah biasa? Maksud lo, lo itu udah sering di bully?" Tanya doyum heran.

"Hm" Ucap jisung.

"Jeon doyum!!! Tas lo dibuang!!" Teriak seseorang, membuat jisung dan doyum tersentak kaget.

"Kok bisa?!! Jisung gue kesana dulu ya, bye!!" Ucap doyum lalu berlari meninggal kan jisung.

"Hm" Balas jisung cuek.












































































































































































































Jisung berjalan di tengah hujan menuju halte bus.

"Hei! Lee jisung!" Panggil seseorang.

"Jisung? Hei!!" Ucap orang itu bingung karena panggilan nya tak di gubris.

"Hei!" Ucap orang itu sekali lagi sambil menepuk pundak jisung, membuat jisung tersentak kaget.

"Lo mau kemana?" Tanya orang itu.

Jisung yang melihat orang itu berbicara, ia lantas mengambil alat bantu dengar nya.

"Kenapa?" Tanya jisung polos setelah memakai alat bantu dengar nya.

"J-jadi lo tuli?" Tanya orang itu kaget.

"Iya, emang kamu ga liat?" Jawab jisung sekaligus bertanya.

"Enggak, tadi gue fokus ke luka lo." Ucap orang itu menunjuk luka yang ada di wajah jisung.

"Kayak nya lo ga obatin luka lo ya?" Tebak orang itu.

"Iya" Jawab jisung.

"Emang doyum mau kemana?" Tanya jisung.

"Mau ke sungai Han." Jawab doyum.

"Lo mau kemana?" Tanya doyum balik.

"Aku? Aku mau pulang." Jawab jisung.

"Rumah lo emang dimana?" Tanya doyum.

"Perumahan Gangnam."

"P-perumahan gangnam?" Kaget doyum.

"Iya aku adik dari huang Renjun, pemegang perusahaan M.R GROUP COMPANY dan R.J DREAM COMPANY'S."

                 _________________

Disaat yang lain pada fokus ke guru nerangin atashi doang yang nulis wp.

Abis nya atashi bosen, apalagi mtk males banget.

Voment yorobun✌🏻

Dadahh.. Guru atashi lagi ngeliatin atashi.☺😭

2. Why me?! || Park jisung.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang