BAGIAN 27 : The day when he is nineteen

1.1K 44 86
                                    

NOTe: Sekitar 15.000 kata.
Jangan iri sama Barcode, ya. Cari aja Sugar Dadhhdyy sendiri.
×××××××××××××××××××××××××××××××

Barcode mengerucutkan bibirnya. "Jadi, Phi Jeff bernyanyi apa tadi?"

"Benar-benar enggak mengerti?"

"Enggak."

"Kenapa kamu menangis kalau begitu?"

Mengedik bahu pemuda itu. "Lagunya terdengar indah dan menyentuh, tapi aku enggak benar-benar mengerti na, Phi Jeff."

"Ini tentang isi hati seseorang yang ingin serius dalam hubungannya, untuk terus bersama-sama berjuang dan enggak menyerah menghadapi cobaan dalam hubungan."

"Aw ...." Barcode bergumam pelan.

"Kenapa?"

Barcode menggelengkan kepalanya. "Ajari aku menyanyikan lagu itu na."

Jeff hanya menyungging senyum dan mengangguk kecil kepalanya. Khun Venus yang sedari tadi masih berdiri di dekat daun pintu pun menarik kamera ponselnya. Dia tahu, dia tidak mungkin memiliki kesempatan membagikan video indah ini di hari ulang tahun Little President-nya, tapi setidaknya dia tahu bahwa keduanya bahagia.

"Makan na, kalian berdua," kata Khun Venus. Ia menyiapkan kwetiau goreng daging babi kesukaan Barcode, dan juga tumis ayam daun kemangi untuk Jeff.

Kedua pria itu pun berpindah ke sofa, Barcode menggenggam tangan Jeff hingga pria dua delapan itu duduk di sisinya. "Aw?!" Kejut Barcode, mengerucut bibirnya pada sang kekasih.

"Kenapa na?" Tanya Jeff yang menarik piring untuk lebih dekat dengannya.

"Kenapa Phi Jeff makan itu?"

Jatuh mata Jeff pada nasi mengepul hangat dengan tumis ayam daun kemangi di tepinya. Aroma daun kemangi yang khas agaknya menarik indra penciuman Barcode, menggoda lidahnya memproduksi saliva lebih banyak.

"Aku ingin makan itu."

"Hah?"

"Nong, tadi kamu ingin kwetiau, kan?" Khun Venus memastikan, takut kalau dirinya salah pesan.

Barcode mengangguk cepat, tapi wajahanya terlihat murung. "Kamu ingin makan ini?" Tanya Jeff. "Kita tukar saja, kamu makan milik Phi dan Phi akan makan milik kamu. Bagaimana?"

"Milik Phi Jeff besar."

"Hah?"

"Apa, Nong ...?" Melebar senyum Khun Venus dengan kaku. Otak Jeff dan dirinya seolah berhenti bekerja.

Menoleh Barcode pada kekasihnya dan juga sang manajer. "Memang kalian enggak lihat?" Tanyanya tidak percaya.

Spontan Jeff mengambil bantal sofa dan meletakkannya di atas pangkuan, spontan Khun Venus memerhatikan itu.

"Ini sangat banyak, porsinya besar." Barcode menunjuk tumis kemangi itu.

Khun Venus terbatuk-batuk. "I, iya. Porsinya Jeff besar na. Kamu mungkin akan sangat kenyang."

The Voice | JeffBarcode [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang