Hallooo everyone!
Maaf jika banyak kesalahan didalam cerita ini, mohon berikan koreksi dan kritik nya guys.
Jangan lupa Vote, komen, dan follow jika kalian suka sama cerita nya, supaya aku semangat nulis nya.
***
Suasana kantin disalah satu Sekolah Menengah Atas sedang kacau. Anggota osis yang berada di TKP sibuk melerai kedua lelaki yang sedang bertengkar itu.
"LO BOLEH NGEREBUT APAPUN DARI GUE! SELAIN ENORA!" Matanya membulat, lelaki bertubuh kekar itu mengeluarkan cairan merah dari ujung bibirnya.
"ENORA ITU GAK PANTES SAMA ANAK BODOH KAYA LO!" Saut sang lawan bicara.
Suasana sedikit hening ketika seorang perempuan berparas cantik, melangkahkan kaki ke arah keributan tersebut.
"Mau kalian apa sih? Kalian bilang suka sama gue, sayang sama gue, tapi hal kaya gini aja kalian ributin, inget kalian berdua itu udah sahabatan sedari kecil." Ucap wanita itu sembari menatap tajam ke arah keduanya. Perkataan perempuan itu cukup membuat keduanya terdiam. Sampai akhirnya perempuan itu mulai mengeluarkan suaranya.
"Kalau gini caranya, lebih baik gue yang hilang dari hidup kalian, minggu depan gue pindah sekolah, gue harap kalian berdua bisa berteman baik lagi." Timpalnya dengan nada yang sedikit ditinggikan.
Salah satu perempuan yang sedari tadi hanya berdiri diantara banyak nya murid saat itu terbelalak terkejut. Tak lama dari itu dua orang guru BK datang dan membawa kedua lelaki itu menuju keruang BK. Suasana kantin kini kembali hening.
"Lo beneran mau cabut dari sekolah ini nor?" Ucap seorang perempuan sembari mengunyah satu buah bakso di mulutnya. Sang lawan bicara mengangguk pelan, dia bukan hanya akan pindah sekolah, tetapi dia juga akan pindah domisili.
"Kenapa lo ga cerita nor? Tega lo ninggalin gue? Setelah 9 tahun kita temenan?" Ucapnya, sembari menaikan satu alisnya.
"Gue baru tahu infonya kemarin, itupun karena Ayah gue keceplosan." Jelasnya.
"WAHH PARAAHH!" Teriak 2 orang perempuan dari arah pintu masuk kantin, dan berujung duduk disatu meja yang sama dengan Enora dan satu sahabat karib nya.
"Lo cuma pindah sekolah kan?" Tanya salah satu perempuan yang baru saja ikut bergabung dalam obrolan itu.
"Gue pindah ke daerah Tanggerang, jadi ya gak cuma pindah sekolah, pindah tempat tinggal juga, jujur sedih sih tapi gue gak bisa apa apa." Pasrahnya.
Suasana dimeja kantin hari itu dihiasi oleh kesedihan. Karena mereka ber-empat akan berpisah setelah 9 tahun bersama.
***
Tiba waktu dimana 4 sahabat itu akan berpisah. Semuanya mengeluarkan air mata, mereka hanya berharap suatu saat nanti mereka akan bisa bersama sama lagi.
"Jangan lupain gue nor, ayo ketemu dikampus impian kita! Kita harus sukses bareng!" Ucap Eloona dengan nada bergetar sembari terus menerus menyeka air matanya.
"Anak jamet ini bakal jadi anak kota, kalau ada konser di Ice bsd lihat ya, fancam nya kirim ke kita." Ucap Angel yang berniat mencairkan suasana.
"Lo yang bayarin ya njel." Saut Enora.
"Gue bayarin tiket pesawat lo kalau lo mau kesini aja." Padahal niat Enora hanya bergurau mengapa sahabat nya yang satu ini terlalu serius? Mungkin ia terlalu banyak uang.
Jarum jam menunjukan pukul 09.35 WIB, 15 menit lagi menuju waktu Enora dan keluarga flight ke daerah ibu kota. Ketiga sahabatnya baru saja pulang, kini tersisa Enora dan keluarganya saja. Namun ternyata dari kejauhan ada seorang lelaki yang berdiri memandangi Enora dengan mata yang berkaca kaca.
"Gue bakal nyusul lo nor, lo rumah gue, kita bakal ketemu dikampus impian lo, gue janji."
Nora sudah berada didalam pesawat, ia sadar bahwa lelaki itu pasti datang ke bandara, kefokusan nya hilang kala ia memikirkan bagaimana sahabat lelaki nya itu jika ia tak ada.
"Suatu saat, kita pasti ketemu lagi, tolong hidup lebih lama."
***
Gimana? Kira kira mereka bakal meet lagi ga yaaa? Cusss baca sampai ending! Jangan lupa feedback gaissss!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Gaduh
Teen FictionEnora Kayleen perempuan berparas cantik, cerdas dan berkareer diusia muda, terpisah dengan sahabat sekaligus lelaki pujaan hati nya setelah 13 tahun bersama. Enora dengan Januar Cellio membuat sebuah janji ya itu bertemu kembali dikampus impian mere...