P R O L O G

7 1 0
                                    

HAI INI CERITA TERKESEKIAN KALINYA DI DUNIA OREN INI.

AKU HARAP KALIAN SUKA DAN SELAMAT MEMBACA ❤️

JANGAN LUPA FOLLOW @YOURWPL UNTUK INFO TENTANG SAGARA.

***

Sang Sagara

Pukul tujuh lebih lima belas cowo dengan seragam sekolah khasnya tampak sedang mengisap satu puntung rokok yang mungkin hanya tinggal satu hisapan saja di sela jarinya. Hembusan asap rokok terakhir mengepul, cowo itu lalu membuang sisa puntung rokok dan menginjaknya.

Sagara berdecak. "Bangsat gue telat."

Sagara melihat ke arah gerbang sekolah yang terlihat sudah tertutup dari tempatnya berdiri sekarang.

Sagara Antra Sanjaya, pemuda bertubuh kekar, beralis tebal, iris mata coklat dengan model rambut yang acak-acakan itu berjalan menuju ke arah gerbang. Tampak laki-laki bertubuh kekar  dengan tongkat Tonfa ditangannya dengan sigap sadar dengan kedatangan Sagara.

"Anak mana kamu? Sudah jam berapa ini?" tanya Pak Gabrul pada Sagara melihat wajah cowo itu yang terlihat asing.

"Anak susah Pak. Jadi boleh ngga saya di izinin masuk?"

"Kebetulan hari pertama masuk nih Pak. Masa first impression saya telat kan ngga keren Pak," kata Sagara dengan nada menggoda agar aki-laki berambut bob itu bersedia mengijinkannya masuk.

Pak Gabrul hanya diam kembali menelisik pemuda yang ada didepannya sekarang dari bawah sampai atas.

"Kenapa Pak? Bapak naksir sama saya?" tanya Sagara.

Lagi-lagi Pak Gabrul hanya diam. Membuat Sagara jengkel dibuatnya. Cowo itu lalu dengan ganas menendang gerbang membuatnya terbuka lebar bahkan menimbulkan suara bising yang sontak saja membuat Pak Gabrul kaget bukan kepalang.

Sagara tidak perduli, cowo itu lalu berlari masuk mencoba menghindar dari Pak Gabrul yang hendak menangkapnya.

"Sorry Pak. Bapak lama sih, saya ngga sabaran soalnya!" seru Sagara sambil berlari pada Pak Gabrul yang tengah mengejarnya dibelakang.

***

Sagara menghela nafas lega menelusuri sekitaran. Sepertinya Sagara berhasil kabur dari kejaran pak Gabrul. Cowo itu berhenti disebuah lorong yang tampak sepi mencoba untuk menetralkan pernafasannya.

"Sial," ucap Sagara terpejam dengan nafas yang masih tersengal-sengal sambil menyenderkan tubuhnya di tembok.

Cowo itu membuka mata, kembali melihat sekitar. Ternyata ini penampakan sekolah barunya. Sangat luas dan tampak modern sangat berbeda dari sekolah lamanya. Lagipula ini SMAGAR sekolah favorit dan terbesar di Jakarta jadi kenapa juga Sagara harus heran.

"Semoga aja banyak cewe cantiknya, biar bayaran sekolah gue ngga sia-sia," celetuk Sagara.

"Lo siapa?"

"Ngapain disini?"

Sagara menoleh. Gadis berambut coklat tergerai tengah berdiri menatapnya sembari mendekap beberapa buku.

Sagara diam beberapa detik sebelum akhirnya mengguyar rambutnya yang tidak basah.

"Lain kali gue kasih tau," kata Sagara santai cowok itu mlengos pergi begitu saja.

To be continue

Penasaran? yuk simak part selanjutnya ^^

See u next part!

Happy reading ❤️




Sagara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang