"argh...." Leguh arash saat mendapatkan kembali kesadarannya. Namun terkejut saat menyadari ia tidak berada dikamarnya.
"Kamu sudah bangun?"
Ia menoleh ke arah suara yang sangat ia kenali.
"Uncle...?"
"Minumlah..." Titah Xander
"Dimana ini...?" Tanya arash.
"Your room" jawab Xander singkat
Arash mengelengkan karena ia merasa jika dia tidak berada dikamarnya.
"Bagaimana arash bisa berada disini" tanya arash kembali.
"Aku yang membawa mu" jawab Xander seraya menatap arash.
Arash terkejut menatap ke arah Xander dan ia merasakan aura berbeda dari Xander..
"Kau tidak mau minum" tanya xander saat arash tak juga mengambil gelas yang berada ditangannya.
Arash mengelengkan kepalanya dan menatap Xander dengan tatapan penuh tanya.
"Baiklah..." Ucap xander lalu melempar gelas itu ke dinding hingga gelas itu pecah.
"Prang..."
"Astaghfirullah... uncle..." Ucap arash terkejut saat mendengar suara dari gelas pecah.
"Kau tidak menginginkannya jadi itu tidak berguna" ucap Xander dan tersenyum melihat arash yang terkejut.
"Arash mau pulang" ucap arash.
"Kau sudah berada di rumahmu" ucap xander cepat.
"Bukan..." Jawab arash.
Xander menatap arash tajam saat mendengar jawaban yang arash berikan.
"Arash mau pulang kerumah ayah" ucap arash Kembali.
"I AM YOUR FATHER NOW dan this your home" ucap Xander tegas.
"No you are not, Abimana adalah ayahku dan ini bukan rumah arash" ucap arash kembali.
Xander hanya terkekeh mendengar ucapan arash.
"Anton mintalah seseorang untuk membereskan pecahan gelas itu dan pastikan kebutuhan untuk anak kesayanganku ini terpenuhi jangan sampai dia kekurangan apapun, satu lagi awasi dia semalam 24 jam, jika sampai kalian lengah aku pastikan bukan hanya kalian yang akan aku habisi, tapi aku tidak akan menyisakan satupun dari keluarga kalian, mengerti" titah Xander.
Arash benar - benar terkejut mendengar apa yang Xander katakan.
"Baik bos..." Ucap Anton.
Xander menatap arash sejenak lalu melangkah pergi meninggalkan kamar itu dengan Anton yang mengikutinya dibelakang.
"Ya Allah apalagi ini..." Ucap arash seraya menghela nafas panjang.
______________________________________Suasan dirumah abimana benar - benar kacau saat mereka mengetahui jika Xander telah membawa arash.
Abimanan dan Daren dalam keadaan kacau, Daren merasa bersalah karena termakan oleh ucapan Xander.
"Seharusnya aku menjaga Arash dad, tapi aku malah meninggalkannya"
Abimana menatap tajam Daren dengan tatapan yang menuntut.
"Sorry dad..." Sesal Daren.
Abimana menarik nafas dalam meredakan emosinya saat melihat rasa bersalah yang luar biasa di mata Daren.
"It's ok kita pasti akan menemukan mereka" ucap Abimana menenangkan Daren.
"Aku akan menemukanmu Xander dan aku pastikan kau akan menyesalinya" ucap abimana dalam hati.
______________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
sandaran hati
Acakmenceritakan tentang kehidupan seorang remaja penuh suka, duka dan perjuangan, serta keadaan yang memaksanya untuk menjadi dewasa intinya baca aja deh, semoga kalian suka