17.

145 17 2
                                    

•Happy Reading•

•••

"Kalian gapapa kan Kak?!"

Kembali sedikit ke belakang, Jansa baru saja berhasil naik ke dalam helikopter. Januar tampak sedang fokus mengendalikan helikopter. Ini memang bukan yang pertama kali untuknya, namun ini juga bukan yang kesekian banyak kali. Ini adalah kali kelima bagi Januar untuk mengendalikan sebuah helikopter.

"Gw sama yang lain aman. Untung ada Lo Nuar" ucap Jansa yang sedang membantu Ethan untuk naik

"Bener bener Jan, kalau gaada Lo Gw ga tau bakal kayak gimana" ucap Ethan

"Gw juga di suruh sama Kak Jansa. Kalau dia ga telfon, Gw mah ga bakalan punya ide" ucap Januar sambil terkekeh pelan

Jansa, Ethan, Sean, dan Saga sudah berada di dalam helikopter. Kenzy dan Nicholas juga. Nicholas sedang membantu beberapa anggota nya untuk naik ke atas.

Situasi nampak baik-baik saja saat sebagian pasukan Kenzy berhasil masuk ke dalam helikopter. Namun situasi baik itu tidak bertahan lama. Tiba tiba saja, salah satu pasukan Kenzy berlari ke arah Januar dan menikamnya dengan sebuah pisau. Tidak hanya itu, pasukan yang berkhianat itu juga merebut kendali dan berusaha menjauhkan helikopter dari gedung.

"Anjinggg" umpat Januar saat sebuah pisau berhasil menusuk bahu nya.

"ANJINGG! Lu ngapain!" Seru Sean kaget

Saga dan Nicholas spontan berdiri dan mencoba menghentikan pergerakan anggota yang berkhianat itu. Ethan segera menghampiri Januar, membantu Januar untuk menghentikan pendarahan di lengannya.

"Sial! Lu ngapain tolol!" Seru Nicholas saat lengan kiri nya juga berhasil tertusuk

Anggota itu tidak menjawab. Ia masih terus berusaha untuk mengubah arah helikopter.

'Bug!'

Anggota yang berkhianat itu terpelanting, hampir terlempar keluar dari dalam helikopter. Ia segera berpegangan, takut jika Ia akan terjun bebas dari ketinggian ratusan meter. Sean segera mengambil alih kemudi helikopter, kebetulan Ia pernah beberapa kali menerbangkan burung besi itu. Kenzy menghela nafasnya, Ia yang baru saja menendang anggota nya itu.

"Mau mati? Anda berkhianat di saat yang tidak tepat. Anda hanya seorang diri, sedangkan kami ada belasan disini" ucap Kenzy dengan nada dingin

Sorot mata anggota tersebut berubah takut. Ia dengan cepat menggeleng dan mencoba untuk mundur. Namun, Ia malah hampir nyaris terjatuh. Ia lupa jika Ia sudah berada di sudut helikopter. Bergerak selangkah saja maka habislah dirinya.

"Kau..."

Kenzy menghela nafasnya. Ia melatih seluruh anggota nya, memperlakukan mereka secara adil tanpa membedakan satu sama lain. Ia sudah menganggap seluruh pasukannya itu sebagai bagian keluarganya. Namun ternyata, Ia kecolongan. Masih ada yang berani berkhianat dan melupakan semua yang telah mereka lalui.

Anggota yang berkhianat itu berlutut "Maafkan aku! Maafkan aku" ucapnya

Kenzy berjalan mendekat. Pria itu mengepalkan tangannya, memejamkan matanya dan menghela nafas dengan berat.

"Maaf.."

'Srek!'

'Bug!'

"BANGSAT!" Seru Kenzy spontan saat Ia hampir saja jatuh dari ketinggian ratusan meter

Anggota yang berkhianat tadi terjun bebas. Ia bahkan sempat menarik Kenzy agar bisa ikut mati bersamanya. Tapi, untung saja Nicholas memiliki reflek yang cepat. Ia segera menarik tangan Kenzy, lalu menendang jatuh anggota nya yang berkhianat itu.

BFF (Best Fake Friend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang