Setelah mendengar perkataan tuannya, Marcel merasa lega dan tersenyum. Ax pun ikut tersenyum karena melihat Marcel yang sudah mulai tenang. Karena mereka bersama dari kecil hubungan mereka bukan lagi seperti orang asing melainkan sudah lebih erat dari keluarga.
"Maaf tuan kalau lancang. Tadi saat saya masuk kok suasananya sedikit panas ya?" Marcel yang usil mulai menggoda ax
"Gaji kamu mau saya potong?" Balas ax dengan sinis
"Maaf tuan, tapi saya akui Al memang cantik untuk dikatakan laki-laki. Semoga saja ada keajaiban ya tuan biar tuan dan Al bisa bersatu hahah" ax yang mulai geram dengan tingkah Marcel. Mengambil bantal nya dan melemparkannya ke wajah Marcel.
•••
Al yang di usir oleh ax keluar dari kamar nya masih menunggu untuk di panggil. Pembicaraan apa yang mereka lakukan sampai-sampai membuat nya menunggu hingga berjam-jam. Al yang sesekali memandangi sekitar dan kembali melihat atap Mension rumah merasa bosan karena menunggu.
Saat dirinya tengah bosan, Al melihat pelayan yang membawa beberapa bunga. Ia yakin kalau itu bunga yang baru saja pelayan itu dapatkan dari taman. Al memandangi pelayan itu sampai ia menghilang dan tidak terlihat lagi dari pandangannya.
Sejenak sebuah ide muncul begitu saja dalam pikirannya, ada bagusnya kalau ia pergi ke taman dan menghabiskan waktu di sana selagi menunggu orang yang berada di dalam selesai berbicara.
Sebelum pergi, Al mendekatkan telinganya ke kamar ax. Merasa mereka masih berbicara, Al pun meninggalkan tempatnya dan berpikir mungkin mereka masih lama dalam berdiskusi. Al yang sudah mendapatkan kepastian lantas pergi dari tempatnya menuju taman. Tapi sebelum itu, ia harus tanya taman berada di mana. Selama tinggal di mansion tuan muda ax, Al tidak mengetahui dimana letak taman.
"Permisi paman bodyguard, saya Al pelayan pribadi tuan muda mau nanya taman di sebelah mana ya?" Tanya Al
"Kalau mau ke taman lewat sebelah sana saja. Nanti tinggal lurus dan setelah itu belok sebelah kiri" Al yang sudah mendapatkan lokasi taman, berterima kasih ke pada paman bodyguard dan bergegas ke taman. Al sengaja memperkenalkan dirinya sebagai maid pribadi karena nampaknya taman itu tidak bisa di injak oleh pelayan seperti dirinya.
Al yang telah sampai di taman mansion melihat sekeliling sejenak untuk memastikan tidak ada orang di dalamnya. Setelah memastikan hanya dirinya Al menginjakkan kaki nya ke taman itu dan ia melihat taman yang begitu segar dan mewah bukan hanya ada bunga tetapi ada banyak sekali buah yang rasanya akan enak jika ia memetik dan langsung memakannya. di ujung taman ia juga dapat melihat sebuah rumah kaca yang lumayan besar. Karena rasa penasaran Al berjalan ke arah rumah kaca itu. Tetapi saat hendak melihat lebih dalam, ternyata rumah kaca itu di kunci sehingga Al hanya dapat melihatnya dari luar. Al yang mengintip dari sela-sela kaca melihat berbagai macam tanaman obat.
Al yang sudah puas melihat dari sela-sela kaca mulai beranjak dari situ dan melanjutkan tour nya. Saat akan melangkah lebih jauh, tiba-tiba sebuah benda menimpa kepalanya. Al pun melihat kebawah sambil mengusap kepalanya untuk memastikan apa yang jatuh menimpanya tadi.
Ternyata yang menimpa kepalanya pohon rambutan yang masih sangat merah. Al yang melihat buah kesukaannya itu langsung berbinar dan hendak memanjat pohon itu.
Seakan rasa sabar yang telah hilang Al melepas sepasang sepatunya dan memanjat dengan kondisi masih menggunakan pakaian kerjanya. Kini ia telah sampai di ranting yang kokoh yang bisa ia pakai sebagai penyanggah.
Al yang sudah mendapatkan posisi nyaman, mengambil seranting rambutan untuk ia nikmati. Dengan posisi yang menyender ia memakan rambutan itu dan membuang sampahnya sembarangan hingga berserakan di bawah pohon rambutan. Al yang masih belum sadar akan tindakannya tetap bersantai tanpa memperdulikan apapun.
Di sisi lain ax dan Marcel yang sudah selesai bicara hendak memanggil Al. Tetapi Al tak kunjung datang. Merasa ada yang aneh, Marcel berjalan keluar pintu dan melihat ke kanan dan ke kiri. Ia juga tidak menemukan Al di mana pun. Ax yang mendengar Al tidak ada di tempatnya merasa geram. Apakah dia tidak bisa diam sejenak di tempatnya. Itulah kata hati yang ax lontarkan kepada sosok al.
Atas perintah dari ax, Marcel mencari keberadaan Al. Marcel mulai mencari Al di dapur tapi tidak menemukannya, Marcel berjalan menuju kamar Al tapi tidak ada jawaban di sana. Marcel pun yang hendak melapor berjumpa dengan bodyguard yang tadinya Al tanyain lokasi ke taman.
"Ada apa tuan Marcel? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya bodyguard itu saat melihat Marcel yang mondar mandir dengan wajah yang gelisah
Marcel yang tadinya berjalan ke arah kamar tuan nya mendadak terhenti dan melihat orang yang berbicara dengannya.
"Saya sedang mencari pelayan pribadi tuan muda" jawab Marcel
Bodyguard itu berpikir sejenak dan mulai mengingat orang yang sedang di cari asisten tuannya.
"Ohhh, maksud tuan. Pelayan yang bernama Al itu? Ia sedang berada di taman tuan"
Marcel yang mendengar perkataan bodyguard itu memandang bingung. Pasalnya taman itu hanya dapat di akses oleh keluarga ax sendiri. Walaupun ia perna ke sana kerena tuannya sendiri yang saat itu meminta.
"Saya kira tuan muda menyuruh Al untuk mengambil sesuatu di taman jadi saya menunjukkan lokasinya." Lanjut bodyguard itu lagi
Sekarang Marcel tau kenapa bodyguard ini memberitahukan lokasinya kepada Al. Marcel hanya berpikir apa lagi yang akan Al perbuat saat ini.
Marcel yang sudah mendapatkan informasi, memberitahukan tuannya. Kini mereka berdua menuju taman mansion.
Sesampainya di taman, Marcel dan juga ax tidak menemukan siapa-siapa di sana. Sedangkan di sisi lain ax yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di taman ini selama 5 tahun yang lalu, merasa hatinya tersentuh karena teringat masa-masa bahagianya dahulu. Merasa ada yang mengganjal, ax melihat sampah yang berserakan di bawah pohon. Karena di pohon yang lainnya tidak ada sampah yang banyak seperti ini, ia dan Marcel pun bergerak ke arah pohon itu.
Marcel dan juga Al sudah sampai di sana dan melihat sekeliling tapi tidak ada yang mengganjal. Sampai sebuah kulit rambutan mendarat di pangkuan ax. Ax yang memandangi kulit itu lantas mendongak ke atas.
Ternyata di atas pohon, Al tengah makan rambutan dengan sesekali bersenandung senang. Marcel yang mulai mengikuti arah penglihatan tuannya seketika langsung melotot karena keberanian yang di lakukan Al.
"Al! Turun sekarang juga!" Teriakan dari ax membuat Al kaget
Al pun melihat ke bawah dan mendapati Marcel dan Al yang sedang memandangnya. Bukannya panik atau takut Al malah cengengesan. Secara perlahan Al mulai turun dan kini sedang berhadapan dengan 2 pria itu.
"Ngapain kamu di taman saya?" Tanya ax
"Saya makan rambutan tuan" jawabnya dengan menunduk. Jika orang melihat ini, mereka seperti ibu yang sedang memarahi anaknya.
"Kenapa kamu makan rambutan yang ada di taman saya" tanya ax lagi
"Enak tuan" mendengar jawaban al yang terlampau polos. Marcel pun tak tahan lagi, ia tertawa kecil tapi terdengar oleh ax dan juga Al.
Ax yang merasa Marcel tak kunjung berhenti tertawa, memanggil namanya dan seketika Marcel merubah sikapnya seperti biasa.
"Al sini kamu! Mendekat ke arah saya" kata ax.
Karena merasa tak perlu curiga Al pun mendaratkan wajahnya tepat di hadapan ax dengan posisi duduk. Ax yang sudah dapat menjangkau Al, lantas menjewer telinga itu. Sekarang mereka sangat pantas di kata kan ibu dan anak. Marcel yang tadinya bersikap normal mulai tertawa kembali karena dengan ax yang mengomel seperti ibu-ibu komplek tambah lagi Al yang mengadu kesakitan membuat suasana lebih ceria dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan muda lumpuh dan maid sinting (TAMAT)
RomanceMenceritakan kisah seorang pemuda, yang memiliki perusahaan dan cabang di mana-mana harus menghilang karena kecelakaan yang membuatnya lumpuh. Dan menceritakan seorang gadis sinting yang berubah menjadi laki laki serta menjadi pelayan pemuda lumpuh...