Bab 19 Happy ending (TAMAT)

4.2K 134 8
                                    

Sebenarnya saat pertemuan tak di sengaja waktu di cafe, ax menyuruh Marcel untuk menyelidiki tentang adik ipar Fara yaitu Al. Saat malam hari nya ax mendapatkan hasil kalau alysa dan Al itu adalah orang yang sama. Tapi Ax tidak ingin terburu-buru dan menyuruh Marcel untuk menemui galih esok pagi di perusahaannya. Awalnya Marcel memang mengatakan ia akan datang untuk membahas kerja sama namun yang sebenarnya adalah Marcel ingin menanyakan tentang Al dan galih pun mengetahui hal yang terjadi pada alysa saat dulu ia menghilang dan kembali ke rumah.

Ax juga yang merencanakan pertemuan antara dirinya dan Al melalui Fara. Agar Al mau menemuinya. Ax takut jika ia meminta langsung untuk bertemu dengan Al, Al akan menolak nya.

•••

"Beberapa tahun yang lalu saat di ruangan terpisah itu, saya sedang berbicara dengan kakek. Saya hanya tak ingin kakek curiga kalau saya merencanakan pembunuhan terhadapnya. Saya minta maaf jika kamu tersakiti karena perkataan saya" kata ax yang saat ini sedang memegang tangan Al.

Al yang mendengar pernyataan yang ax berikan mata nya mulai berembun. Pertanyaan yang selama ini ada pikirannya akhirnya terjawab dengan perkataan ax. Al yang masih mempertimbangkan perkataan ax karena ia takut percaya kembali.

"Saya memang hanya iseng saat melamar pekerjaan dan saat itu saya juga tidak tau jika saya akan menjadi pelayan pribadi tuan muda. Tapi saat saya merawat tuan, saya tulus. Karena itu saat tuan mengkhianati saya. Hati saya sakit sekali" ujar Al.

Al mengeluarkan semua hal yang ia pendam saat di hadapan ax. Ax yang melihat Al yang menangis pun memeluk Al dan mengatakan kata-kata maaf.

"Maafkan saya Al. Saya tahu saya salah. Saya memang pantas saat kamu tinggalkan pada saat itu. Tapi sekarang izinkan saya untuk berada di sisi kamu. Saya janji, saya tidak akan mengecewakan kamu untuk kedua kalinya" ax masih memeluk Al dan perlahan Al membalas pelukan itu

"Tapi saya mohon sama kamu, saat kamu kecewa dengan saya. Tolong kamu kasih tau saya, kalau perlu kamu lampiaskan semua kekecewaan kamu terhadap saya dan jangan tinggalkan saya seperti dulu. Bagi saya lebih menyakitkan jika kamu pergi dari sisi saya dari pada kamu memukul saya Al" kata ax yang melepas pelukan mereka dan menghapuskan air mata Al yang terus mengalir

"Kamu tau, saya sudah nyaman dengan keberadaan kamu saat menjadi asisten saya. Awalnya saya merasa kalau kamu pembantu yang tidak tahu sopan santun. Tapi keberadaan kamu membuat saya merasakan hal yang berbeda. Kamu selalu ada di saat saya butuh. Kamu selalu di sisi saya saat saya rapuh dan kamu menjadi segalanya bagi saya. Tapi saat itu kamu seorang laki-laki jadi saya menahan perasaan ini. Kamu tau? Saya kira saya laki-laki yang menyimpang tapi saat saya melihat kamu seperti ini. Saya merasa lega dan rasanya saya ingin memiliki kamu seutuhnya. Kamu sangat cantik dan sangat menawan" kata ax sambil menyelipkan helaian rambut Al di belakang telinganya.

Al dapat melihat tatapan teduh milik ax. Ini kedua kalinya Al dapat melihat tatapan Ax yang berbeda. Tatapan yang begitu sejuk jika di pandang. Al menyuruh ax untuk duduk di samping nya dan kembali menggenggam tangan ax.

"Apa tuan muda ax bersedia menjadi mempelai pria saya?" Kata Al dengan mata yang menggoda.

Ax yang awalnya masih dalam suasana yang terharu dan menyentuh kini ia tertawa dengan terbahak bahak.

"Hahah .. saya bersedia nona" kata ax sambil mencium punggung tangan Al.

"Tapi ke balik sayang, aturannya saya yang ngelamar kamu" ax yang tadinya tertawa kini malah memasang wajah cemberut

"Kan sama aja sayang ku" kata Al yang sangat puas melihat wajah Ax yang memerah

"Ah kamu nah nakal" ujar ax sambil merangkul tangan Al

"Ehem.. cie, cie udah baikan" kata kak Fara

Ternyata fara, galih dan Marcel mengintip dari sela sela pintu. Mereka melihat adegan itu dari awal hingga akhir. Saat mereka melihat sikap ax yang berubah drastis membuat mereka sangat terkejut tapi Fara yang melihat adegan itu merasa gemes sendiri. Ia seperti melihat adegan di drama drama yang sering ia tonton.

"Selamat ya tuan ax dan alysa" kata Fara

"Tolong jaga adik saya" kata galih

"Selamat tuan" kata Marcel

Ax dan Al yang kaget karena kedatangan mereka saling berpandangan setelah itu melihat ke arah Fara, Marcel dan galih. Ax dan al tersenyum bahagia karena berkat mereka bertiga ax dapat berbaikan dengan Al.

"Jadi kapan ni sah nya bos?" Tanya Marcel

"Tunggu saja, saya perlu persiapan dulu untuk berkunjung ke rumah mertua dan mempersiapkan semua yang di perlukan oleh pengantin saya" kata ax sambil menatap Al yang tengah tersenyum malu.

"Akhirnya, adek bertemu jodoh juga. Abg kira adek ga doyan ma cowok. Tapi kalau kriteria nya modelnya  kayak tuan muda pantes aja sama yang lain ga mau" kata galih yang mulai menggoda adiknya

"Aunty" Erik yang mulai terbangun dari tidurnya melihat ax yang merangkul Al

"Aunty milik erik. Kamu om jelek siapa!" Kata Erik yang sudah mendapat kesadaran nya dan merebut tangan Al. Posisi mereka saat ini masih berada di sofa tapi Erik di sebelah kanan dan ax sebelah kiri.

"Oi bocah, siapa yang kamu bilang om jelek" ax yang di ejek tak terima dengan Erik dan makin mengeratkan tangannya ke lengan Al.

"Lepasin aunty. aunty udah janji sama Erik kalau Erik dah besar, aunty akan nikah sama Erik"

Ax yang mendengar itu, melotot kan matanya. Enak saja bocah ini mau mengambil miliknya.

"Belajar dulu yang benar. Masih ngompol aja belagu" kata Erik yang ga mau kalah

Fara, galih dan Marcel hanya melihat saja dan tidak berniat untuk melerai sedangkan Al hanya menghela nafas nya karena di tarik ke kanan dan kiri.

Melihat Erik yang sebentar lagi akan menangis, Fara langsung menggendong Erik dan membawanya keluar di ikuti oleh galih dan marcel. Mereka tidak akan mau menjadi nyamuk jika hanya galih dan Marcel aja yang di ruangan itu.

"Sayang, saya dengar kamu kerja menjadi guru di sekolah. Kamu sering ya di ajakin nikah kayak gitu?"tanya ax yang memasang wajah cemberut

"Saya kan cantik, wajar dong kalau banyak yang naksir sama saya" kata Al sombong sambil mengibaskan rambut nya ke arah ax

Ax yang mendengar itu ingin menangis, sedangkan Al yang melihat ax yang ingin menangis pun gelagapan. Sejak kapan tuan muda ax menjadi cengeng seperti ini.

"Cup..cup.. cup.. anak baik" hanya itu yang dapat Al ucapkan untuk menenangkan ax

Setelah itu mereka pun banyak menghabiskan waktu bersama dan hidup sampai maut memisahkan mereka berdua.

TAMAT

🎉 Kamu telah selesai membaca Tuan muda lumpuh dan maid sinting (TAMAT) 🎉
Tuan muda lumpuh dan maid sinting (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang