the story is beginning

11 7 5
                                    

"Selesai juga akhirnya, capek banget."
Keluh seorang gadis yang diketahui bernama Chera itu.

Ia memijit bagian kakinya yang terasa sangat pegal seharian ini karena telah menjadi babu sekolah untuk acara classmeet ini. Tapi untungnya hari ini adalah hari terakhirnya acara tersebut.

Yaps, classmetnya sudah selesai!

Classmeet di pertengahan tahun 2022 ini resmi diakhiri di siang hari yang terik tadi. Dengan kelas XI-IPS 2 yang menjadi juara umumnya. Para murid penghuni kelas tersebut tentu bersorak-sorak ramai, merayakan kemenangan yang mereka raih.

Walau terdapat beberapa kelas lain yang bahkan sama sekali tidak mendapat juara. Namun, tak apa-apa, kalah atau menang adalah hal biasa dalam kegiatan seperti ini. Yang utama adalah sportifitas!

Di lain sisi, terdapat dua insan manusia yang sedang bercengkrama di suatu ruangan.

"Eh, Che, kamu tahu nggak? Primadona sekolah kita katanya cedera parah lho!" Ucap Aliya yang tak lain adalah teman dekat Chera.

"Primadona sekolah? Aku aja gatau itu siapa." Jawab Chera dengan rasa tak pedulinya.

"Yeeuu, itu loh yang kemarin jatuh sampai betisnya hampir sobek. Eh, kayaknya sih beneran sobek." Timpal Aliya lagi.

Chera langsung menaruh telepon genggam miliknya ke atas meja. Tampaknya ia tertarik dengan alur pembicaraan dari Aliya.

"Oh, yang itu. Terus sekarang gimana? Jujur agak ngeri juga sih liatnya." Chera kembali terbayang-bayang tentang cairan berwarna merah kental yang sempat bercecer di lapangan sekolah kala itu.

"Denger-denger sih katanya dijahit, 8 jahitan kalau nggak salah."

Wow 8 jahitan! Sedikit mengerikan sebenarnya...

"Oh, pantes enggak masuk-masuk sekolah." Ucap Chera mengangguk-angguk sok mengerti.

"Yaa begitu deh."

🌷

Chera's side

"Che, pembagian kelas akhir udah keluar tuh." Celetuk salah satu temanku dari telepon, Athalia namanya.

"Hah? Oke." Aku yang baru bangun dari tidurku harus mencerna perkataan dari Atha selama beberapa saat, setelah itu barulah aku mengecek pesan yang masuk dengan telepon yang masih bersambung.

"Yah payah nih, masa kita bertiga nggak sekelas." Ucap temanku yang satu lagi, Kaytha namanya. Kedua temanku ini namanya memang mirip. Sehingga aku memanggil Athalia dengan sebutan Atha, dan Kaytha dengan sebutan Kay.

"Hmm, yaudahlah Kay, mau gimana? Parahan gue ini mah masuk kelas buangan. Mana nggak ada yang gue kenal pula." Jawabku sambil tertawa sumbang, memikirkan bagaimana nasibku kelak di kelas itu.

"Sabar-sabar aja Che, Tuhan mau kasih ujian buat lo tuh haha." Kay ikut tertawa di seberang sana.

"Ketawa lo semua, dasar fake friends." Jawabku sambil mematikan sambungan telepon itu.

'Sial banget gue, haduh mimpi apa coba semalem.' Gerutuku tanpa henti sambil menelusupkan kembali kepalaku ke bawah bantal.

Lebih baik tertidur ketimbang harus memikirkan hal-hal seperti ini yang akan merusak mood ku untuk seminggu.

Namun, baru saja aku ingin memejamkan mata, ada dering telepon lagi dari handphone itu.

Ah sial! Dering dari siapa lagi ini? Mengganggu acara tidur cantikku saja.

"Guys, maaf dadakan sekali tapi kepala sekolah minta acara classmeetnya diperpanjang lagi sampai seminggu hari ke depan karena ada acara kelulusan kelas 12. Sekali lagi maaf mengganggu waktu tidurnya, mohon disiapkan ya. Thank u all."

DASAR SIALAN! TIDAK SEKOLAHNYA, TIDAK GURUNYA, BAHKAN KETOSNYA JUGA SANGAT MENJIJIKAN, UGH!

Gila, ini sudah jam 8 malam tapi tiba-tiba disuruh buat lomba baru buat classmeet part 2. Dipikir kita robot bernyawa kali, ya?

'Oke, keep calm Che. Besok kita bakar aja sekolahnya.' Aku sibuk menggerutu disaat sang ketua osis itu masih berbicara terus menerus.

"....oiya untuk Chera, kamu kebagian jadi panitia bagian dokumentasi aja, ya. Soalnya kamu kemarin sudah jadi panitia lomba utama."

Hah apaan? Tiba-tiba namaku disebut untuk menjadi bagian dokumentasi. Padahal megang kamera pun aku enggak bisa.

Oke Che, dunia udah gila. Semoga kamu tetap waras sampai tamat.
.
.
.
.

Cherry's note-->
Mungkin rencananya aku akan revisi, lalu republish cerita ini secara perlahan. Terima kasih telah membaca ♡

between usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang