10⁰ + 10

2.1K 195 9
                                    

"Ini daftarnya Jen, di sana sudah kulampirkan berbagai kegiatan yang akan kita lakukan." Ucap Hyunjin menyerahkan dokumen rencana baksos yang akan dilaksanakan Dream Airline. Jeno membolak-balikkan isi dokumen tersebut. Membaca sekilas apa yang akan tertera di sana.

"Perayaan hari ayah ?" Jeno tertarik dengan salah satu kegiatan yang dimasukkan Hyunjin, di mana target kegiatan mereka merupakan anak-anak TK.

"Ah itu, jadi begini, sebentar lagi kan perayaan hari ayah, kita bisa memanfaatkan situasi ini. Jadi kita akan melaksanakan baksos di sekolah selama dua hari. Pertama adalah acara bagi-bagi makanan untuk anak-anak sekaligus perkenalan  tim kita pada mereka, istilahnya mengakrabkan diri."

Jeno masih belum puas akan jawaban Hyunjin, ia lalu mengeryitkan dahinya dan memandang Hyunjin, meminta penjelasan lebih lanjut.

"Lalu ?"

"Nah, lalu di hari kedua kita ambil bertepatan dengan perayaan hari Ayah. Kita juga harus koordinasi dengan pihak sekolah untuk mengadakan acara ini. Kita minta pihak sekolah untuk mengundang orang tua murid dalam perayaan ini. Dengan begitu kita bisa sekalian mempromosikan Dream Airline pada para orang tua. Untuk biayanya, semua murni dari pihak kita. Mungkin kita buatkan panggung kecil untuk anak-anak mempersembahkan penampilan mereka yang bertemakan hadiah untuk Ayah. Ya begitulah intinya." Jelas Hyunjin panjang lebar. Jeno lalu mengangguk-angguk paham. Hyunjin memang otak bisnisnya selalu jalan dalam kondisi apapun.

"Oh ya Jen, karena kru kita tidak mungkin turun semua untuk acara itu, aku menyarankan kita hanya bisa mencakup 5 sekolah khusus untuk acara tersebut. Kalau untuk distribusi baksosnya, semua sekolah tetap harus jalan. Itu mudahlah." Lagi. Hyunjin dengan otak serba bisanya.

"Kau benar, baiklah aku setuju. Ini sudah bagus dan sangat detail. Terima kasih atas kerja kerasmu !" Ucap Jeno. Hyunjin tersenyum bangga.

Hyunjin juga menjelaskan untuk lima sekolah yang akan dipilih, ia membebaskan Jeno dalam memilih sekolah mana saja yang akan masuk. Yang pasti bukan sekolah yang ada di Seoul. Karena tujuan mereka salah satunya juga memperluas pasar.

Sekeluarnya Hyunjin dari ruangan. Jeno langsung membaca detail dokumen dan memilih sekolah serta kru yang akan bertugas.

~~~

"Nah siap, selamat makan..berdoa dulu ya !" Ucap Haechan setelah menata makanan di meja. Junho tersenyum sambil mengangguk, ia lalu menangkupkan kedua tangannya dan memejamkan mata. Berdoa sebelum makan.

"Amenn!"

Haechan lalu mengambilkan nasi dan lauk yang sudah dibuat untuk Junho. "Habiskan ya.." Junho mengangguk dan mulai makan. Kendati hanya nasi dan juga omlet, Junho makan begitu lahap hingga tandas tak tersisa sedikitpun.

"Telima kasih Ibu, makanannya enak." Selalu seperti itu setiap kali ia selesai makan. Haechan tersenyum sambil mengelus lembut kepala putranya, "sama-sama sayangnya Ibu."

"Nono, ada PR tidak ?" Junho menggeleng.

"Hali ini Nono mau setol hafalan saja." Ucap Junho penuh semangat. Yang dimaksud setor hafalan adalah hafalan beberapa kata dalam Bahasa Inggris. Haechan cukup sadar, putranya tidak bersekolah di sekolah yang memprioritaskan pelajaran Bahasa Inggris, apalagi hanya sekedar untuk anak TK. Jadi ia membelikan kamus bergambar Bahasa Inggris untuk Junho pelajari. Setiap minggu Junho setidaknya harus setor 5 kata dalam Bahasa Inggris. Sedikit memang, tapi itulah tujuan Haechan. Ia tidak ingin terlalu menekan putranya, tapi ia juga tidak ingin Junho tertinggal. Dengan begini saja Junho sudah satu langkah di depan teman-temannya.

DUNIA NONO [NOHYUCK] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang