Bab 7

3 0 0
                                    

Pagi itu dia sulit untuk dihubungi sampai pagi berganti siang dan siang berganti sore.

" maaf aku sepertinya gabisa sama kamu lagi " ucapnya pada pesan singkat yang aku kirimkan.

" loh kenapa? " jawabku.

" si Aa tau kalau kita keluar bareng selama ini dan sekarang dia memantau aku terus, aku gabisa kemana-mana " jawabnya.

" jangan gitu masih ada jalan" balasku.

Seketika foto profilnya hilang,pesanku Cuma terkirim menandakan aku sudah di block sama dia, perasaanku kacau dan panic inginku kesana tapi aku tak ingin menambah masalahnya aku hanya bisa diam dan menunggu.

Aku chat dia melalui nomorku yang satunya.

" aku tunggu kamu sampai masalahmu selesai, aku tidak bisa membantumu karena aku tidak punya akses disitu, bahkan ketika kamu akhirnya memilih untuk tidak bersamaku aku akan tetap menunggumu disini, jadi jangan berfikir kamu sendirian karena ada aku yang akan selalu ada untukmu kapanpun kamu membutuhkan ku cukup telepon atau chat aku maka aku akan datang " ucapku.

"seandainya saja ada yang seperti itu aku mungkin bisa percaya kalau cinta itu beneran ada " jawabnya.

" ada kok, ini keputusanku, keputusanku sudah bulat married with u or never" jawabku.

" bagaimanapun jalannya nanti yang penting aku sudah memilih jalannya ntah itu ada kerikil,batu,bahkan ada batu besar aku akan menjalaninya" tambahku.

" seandainya yang seperti itu ada" jawabnya.

" ADA, AKU DISINI, akan aku buktikan kalau semua itu benar adanya" sahutku.

Perasaan marah dan sedih bercampur aduk tak tau harus bagaimana, hari berganti hari setiap pagi,sore,malam aku coba chat dia dengan harapan suatu saat nanti dia membuka blokirnya, dan setelah beberapa hari dia membuka blokirnya.

Aku bergerak cepat aku tak mau kehilangan dia, aku piker ini adalah kesempatan terakhirku untuk bisa dengannya, aku berencana untuk memesan sepasang cincin untuk kita berdua.

" babe, kamu pilih yang mana? " tanyaku sambil menyodorkan beberapa foto model cincin nya.

" jangan yang itu terlalu tajam pinggirannya kalau buat aktifitas jadi gampang rusak " ucapnya.

" oh ini bagus seperti punyaku dulu sama mantan suamiku, enak simple " imbuhnya.

" okey " sahutku.

Cincin sudah dipesan, berharap dengan adanya cincin ini dia menjadi tenang,dengan cepat kami kembali seperti dulu lagi tapi dengan cepat juga dia pergi.

Hari berganti hari, malam berganti malam hubungan kami kian mendekat meskipun perasaan tak tenang menghampiri dan benar baru saja aku mengantar dia pulang ke kost aku mendapatkan kabar kalau mantannya yang di kota sebelah tiba-tiba datang ke kamar kost nya dan disaat itu juga mantan yang selalu bersamanya bertemu dengan dia, pertengkaran tak bisa dihindarkan suasana tegang dan panas terasa disekitar mereka berdua.

" loh kamu??? Ada apa kesini? " Tanya ayu kaget melihat seseorang yang taka sing tiba-tiba ada didepan pintu kamar.

" aku kesini kangen kamu " jawab pria itu dengan santai.

" apa maksudmu!!! " sahut Alex yang langsung mencekik dia.

" hei hei jangan rebut disini! " teriak Ayu.

Kini mereka saling tatap dengan tatapan tajam setajam pisau.

" oh jadi kamu si Michael itu " ucap Alex sambil mencekik leher Michael.

" apasih " sambil melepaskan cekik an Alex.

" Ayu punyaku, kamu jangan ganggu dia lagi " ucap Alex.

" aku Cuma ingin bertemu saja " ucap Michael.

Tiba-tiba sebuah pukulan menghantam pipi Michael yang membuatnya jatuh tersungkur.

" kurang ajar! " ucap Michael sambil bangun dari tempatnya.

Perkelahian kian sengit, Mereka saling dorong dan akhirnya terjatuh dari lantai 2 tempat kamar Ayu berada, tubuh Alex yang tinggi berisi membuatnya jatuh lebih cepat disbanding kan Michael yang memiliki tubuh kurus, Michael menjadikan Alex sebagai pelindung saat terjatuh.

Bruuuakkkk.........

Mereka terjatuh Alex yang berada dibawah Michael tampak kesakitan, tanpa piker panjan pukulan bertubi-tubi Michael langsung mengarah ke wajah dan terkahir ke leher Alex.

" rasain ini rasain, jadi orang jangan sok keras " ucap Michael.

" udah-udah ini udah malem ga enak sama penghuni kost yang lain " ucap Ayu berusaha melerai perkelahian Michael dan Alex.

Setelah beberapa kali Ayu berusaha melerai mereka pun berhenti saling pukul dan Michael akhirnya memilih untuk meninggalkan mereka .

" kamu ngapain sih kaya gitu! " ucap Ayu.

" dia kurang ajar tiba-tiba datang bilang kangen ke kamu ya aku ga terima lah " sahut Alex.

" kamu itu siapa? Bukan siapa-siapa aku jangan sok deh mending kamu pulang daripada disini terus urusin itu lukamu " ucap Ayu.

Alex pun memilih pergi entah pulang atau ke tempat lain.

Akibat kejadian itu Alex semakin overprotektif ke Ayu, setiap malam handphone ayu selalu di cek apakah dia mengobrol dengan pria lain, apakah dia pergi dengan pria lain atau tidak.

Mendengar cerita itu aku berfikir " kalau aku semakin mendesaknya apa bedanya aku dengan Alex yang membuatnya tak bisa bergerak bebas? " maka dari itu aku membiarkan dia ingin melakukan apapun ayang ingin dia lakukan tetapi tetap dalam pengawasanku.

Tak biasanya saudaraku malam itu datang kerumah menjenguk ibu, kakak yang berada di kota sebelh pun tiba-tiba datang aku tak punya pikiran apa-apa tapi kakak bilang ingin bertemu kakak tertua ada apa?

" aku ke rumah kakak dulu sebentar ya " ucap kakak.

" oh iya " jawabku.

Setelah beberapa lama saudara-saudara berpamitan untuk pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 9 malam tetapi kakak masih belum pulang aku hanya bertanya didalam pikiran ada apa sih kok sepertinya penting banget, tak lama mereka akhirnya pulang dan kakak mengajak ku untuk keluar.

" ayo ikut ngopi bentar " ajak kakak.

" sekarang? " jawabku.

" iya sekarang " sahut kakak.

Semoga perjalanan ini mempermanis hasil akhir yang sudah menanti.

Karena perjalanan yang sudah diprediksi memiliki rasa yang diluar ekspetasi.

Semoga sakit dan perih ini menjadi saksi kelak, Untuk menghias sebuah janji yang lahir dari hati.

KesetiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang