• Chapter 15 •

2.7K 237 23
                                    

enjoy!

🎧Enchanted (Taylor's Version)- Taylor Swift

***

Wisnu sedikit terkesiap mendengar perkataan Karina. Confession? batinnya. Namun, Wisnu berusaha mengontrol ekspresinya untuk tetap tenang agar tidak membuat Karina semakin takut untuk mengatakan apa yang ingin gadis itu katakan.

"Hm... kalau dipikir-pikir kita udah kenal lama banget ya, Mas. Bahkan udah kaya keluarga bagi satu sama lain. Kita bahkan tumbuh bareng-bareng. Aku yang dari masih balita sampai mau dapet gelar, dan Mas juga yang nggak kerasa udah tua hahaha..." Karina memberikan senyumnya yang di mata Wisnu memancarkan makna yang tidak biasa.

"Dengan semua yang udah kita lalui bareng-bareng selama ini, seharusnya aku bersyukur sama apa yang udah ada, tpi ternyata aku serakah. Semua perhatian yang Mas kasih ke aku nggak lagi aku anggap sebagai perhatian seorang Abang ke adiknya. I keep wanting more. Tumbuh perasaan yang nggak seharusnya di hati aku."

Waktu seakan berhenti bersamaan dengan penjelasan Karina mengenai perasaan yang selama ini gadis itu rasakan untuknya. Wisnu di hadapannya terpaku. Kata 'terkejut' pun tidak cukup menjelaskan apa yang ia rasakan kini. Ia hanya bisa diam menatap Karina sembari memproses kata demi kata yang gadis itu ucapkan.

"Tapi aku nggak cukup bodoh untuk bilang aku suka sama Mas Nu saat itu juga. I hold my feelings because i do not want hubungan kita selama ini hancur cuma karena perasaan bodoh aku. And turns out it has been 7 years..." Karina tertawa. Menertawakan dirinya yang mencintai seseorang dalam diam selama 7 tahun yang terjebak dalam hubungan berkedok kakak-adik. Entahlah apa ia harus bangga akan hal ini. "Bahkan saat fisik kita jauh, ketika Mas Nu S2 ke Singapore for 2 years, aku masih punya perasaan itu. And its killing me slowly."

Karina mengangkat tangannya ketika melihat Wisnu ingin bersuara. Ia menahan Wisnu untuk berkata apapun sebelum ia menyelesaikan bagiannya. Ia rasa ia tidak akan sanggup berkata lagi jika mendengarkan suara Wisnu.

"Dan ketika Mas akhirnya kembali beberapa bulan lalu. Perasaan yang belum hilang itu muncul lagi. Sampai akhirnya aku liat Mas di Restoran sushi Sency, I finally think that you must have find someone and why wouldn't I? Mas terus jalan ke depan kenapa aku masih jalan di tempat? Dan finally here I am. Aku rasa perasaan ini nggak akan selesai sampai aku ungkapin ke Mas. Aku egois, emang. Dengan aku kaya gini bikin Mas kepikiran, ya? Hehe maaf ya, Mas. Izinin aku egois untuk kali ini karena I feel like I can't hold it anymore. Rasanya kaya gerogotin tubuh aku. Kaya cacing yang masuk ke tubuhnya Seo Yul di drama AOS. Hahaha, lucu nggak, sih?"

"Karina..." Wisnu berkata lirih.

Karina tersenyum, tetapi matanya berkata lain. Matanya telah berkaca-kaca dan air mata mulai menuruni pipinya. "Aku nggak minta Mas untuk memperlakukan aku dengan sama lagi setelah ini karena aku tau semuanya nggak akan sama lagi. And I will take the risk if after this we become a stranger. Aku senang kenal sama Mas, bisa jadi adik perempuan Mas Nu, bisa jadi bagian dari cerita hidup Mas juga. Aku akan terus ingat itu. Dan aku pengen ketika aku ingat kenangan itu, aku bisa senyum tanpa ada penyesalan."

"Aku harap Mas nggak terbebani dengan pernyataan aku hari ini karena perasaan ini bukan tanggung jawab, Mas. Jadi please... jangan merasa bertanggung jawab untuk itu. Aku ungkapin kaya gini karena aku pengen berdamai sama perasaan aku sendiri. Lebih dari siapapun, tapi nggak melebihi dari orangtua Mas, aku berharap Mas Nu bahagia terus, senyum terus, ketawa terus. I am very grateful to you for everything..."

Ready to Love? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang