〔༻ 𝟓𝟐𝟎 ༺〕
Arel terduduk sendirian di suatu meja di bar. Masih berada di gedung yang sama dengan apartemennya karena bar ini merupakan salah satu fasilitas apartemen. Oh, tunggu dulu, jangan mengira dia kemari sendirian untuk mabuk-mabukan karena sedang banyak masalah. Yah, walaupun masalah hidupnya memang banyak, mabuk-mabukan bukanlah cara Arel menghadapinya. Pikirnya, hal itu membuang-buang waktu karena hanya membuatmu kabur dari masalah sebentar saja bukan menyelesaikannya.
Tadi Arel mengajak ketiga teman karibnya untuk bertemu di sini jam 9 malam namun sudah lewat dua puluh menit dari jam yang dijanjikan, belum ada yang muncul seorang pun. Lantas, satu makian tercetus dibenaknya, dasar jam karet!
Arel menegak mocktail pesanannya. Pembicaraannya dengan sang Kakek yang tadi siang sempat bertemu di kantor tiba-tiba terlintas lagi di pikirannya.
"Rel, Kakek ada hadiah buat kamu."
"Hadiah apa? Aku gak lagi ulang tahun loh." Arel tiba-tiba melebarkan mata sembari sebelah tangan menutup mulutnya yang menganga. Ekspresinya perpaduan antara khawatir dan mengejek. Ya, Arel memang dramatis. "Tuh kan kataku juga apa, Kakek pasti udah mulai pikun. Ultah aku itu tanggal 23 Maret, Kek, bukan sekarang."
"Sembarangan aja kamu kalau ngomong!" protes Kakek Cahyadi tak terima, "Biarpun rambut udah putih semua gini, ingatan Kakek tuh masih tajam!"
"Ya udah deh iya yang ingatannya masih tajam, Arel minta maaf." Arel lekas mengalah begitu Kakek tersulut emosi. Tidak lucu kalau ia dan Kakek malah ribut di kantor. "Terus hadiah apa dong kalau bukan hadiah ultah?"
"Hadiahnya budget buat kamu sama Nila honeymoon."
"Honeymoon?"
"Iya, terserah kamu mau ke mana, masalah biaya serahin aja ke Kakek!" Kakek menjelaskan dengan antusias.
Berbanding terbalik dengan Kakek, Arel mendesah malas, tidak ada tertariknya sama sekali dengan tawaran Kakek. "Nggak usah lah, Kek. Aku sama Nila sibuk. Kakek juga tau sendiri kan kerjaaanku sekarang lagi banyak banget?"
Plak!
Kakek menggeplak lengan Arel, mengakibatkan sang cucu mengadu kesakitan. "Kamu tuh kerjaan terus yang dipikirin! Udah, lupain aja urusan kantor. Kan bisa suruh sekretaris kamu buat handle kerjaanmu sementara. Sekarang kamu sama Nila senang-senang aja dulu, pergi honeymoon sekalian liburan akhir tahun. Gimana, mau kan?"
"Ya ... iya sih, mau." Baiklah, Arel iyakan saja meski sejujurnya dia ingin menolak. Tapi kalau Arel jawab begitu, bisa-bisa dia disidang oleh Kakeknya karena ketahuan hubungannya dengan Nila tidak sebaik yang Kakek kira.
"Ya udah, kamu tinggal pilih aja destinasinya mau ke mana. Entar kalau udah ada pilihannya, kasih tau Kakek."
Arel manggut-manggut saja.
"Eh, tapi kamu jangan kasih tau Nila sekarang," kata Kakek yang memelankan suaranya.
"Kenapa gitu?" tanya Arel heran.
"Haduh, Areeel, masa gitu aja nggak ngerti." Kakek menggeleng-geleng pasrah. "Biar surprise! Kamu kasih taunya nanti pas udah dekat aja."
"Ooh, surprise." Lagi, Arel cuma manggut-manggut.
"Iya!!" sambar Kakeknya heboh sampai Arel terlonjak kaget.
Serius, bisa tidak Arel digantikan saja oleh Kakek untuk pergi honeymoon? Habis, Kakeknya itu sangat bersemangat membicarakan ini sedangkan Arel sendiri tidak tertarik sama sekali.
Ingatan pembicaraannya dengan Kakek berakhir, Arel menghela napas berat sembari memijat pangkal hidungnya.
"Hey, Bro!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
520 | aedream
FanfictionLika-liku kehidupan empat pasang pasutri muda yang menikah atas dasar perjodohan. [ Starring : nct dream 00L & aespa ] Romance - Comedy Started : 5 Mei 2023 Finished : - ©2023 by fantariete