Jeffry kembali mengambil napas dan menyelam untuk mencari keberadaan Rossie. Dalam pikiran Jeffry hanya ada satu hal, yaitu menyelamatkan Rossie. Bahkan ia tidak peduli dengan keselamatannya sendiri.
Cahaya yang minim membuat Jeffry kesulitan untuk mencari Rossie. Ia langsung berenang ke tepi dan berniat mencari bantuan sesegera mungkin.
Jeffry berlari sekuat tenaga seraya mengusir pikiran buruk yang ada di kepala. Ia tidak ingin merasakan kehilangan lagi. Sungguh ditinggalkan seseorang yang berarti di hati itu sangat menyiksa. Bahkan Jeffry nyaris kesulitan bernapas setiap mengingat kala sang ibu pergi tiba-tiba. Tanpa sempat mengucapkan kalimat perpisahan.
"Ros, aku akan menyelamatkanmu," ucap Jeffry dengan bibir bergetar. Dinginnya udara malam yang menusuk tubuh basah itu sama sekali tidak dirasakan.
"Jeffry! Ketemu!"
Mendengar suara yang sangat dikenalinya itu, Jeffry menoleh dan mendapati pribadi Rossie. Rambut blonde yang basah membingkai wajah yang berhias senyuman itu. Rossie menunjukkan boneka kelinci yang menyerap banyak air kepada Jeffry.
"Jef, ketemu!"
Tanpa banyak kata, Jeffry langsung berlari menghampiri Rossie. Segera ia memegang kedua bahu Rossie sambil memeta tubuhnya. Jeffry memastikan Rossie tidak terluka.
Embusan napas lega lolos dari mulut Jeffry. Setelah itu ia menatap Rossie dengan berang.
"Apa yang kamu pikirkan! Kamu bisa membahayakan diri sendiri!" teriak Jeffry. Saking takutnya ia tidak ingat jika Rossie pernah mengikuti Olimpiade saat SMA. Bahkan wanita itu memiliki banyak medali kemenangan.
Belum sempat Rossie menjawab, Jeffry merebut boneka kelinci yang berat sebab terisi banyak air. "Ini? Cuma karena ini kamu bahayain diri kamu? Aku bisa beli 100 biji bahkan pabriknya sekalian!"
"Bukan masalah kamu bisa belikan lagi, Jef. Ini hadiah pertama yang sangat berarti bagi Megumi. Aku cuma...." Ucapan Rossie terjeda ketika melihat kedua mata Jeffry yang nanar.
Rahang Jeffry mengeras diikuti tatapan penuh amarah serta terselip kelegaan di sana. Tangannya mengepal kuat sambil menahan rasa yang bergejolak di dalam dada.
"Kamu juga sangat berarti untukku." Kalimat itu hanya mampu berteriak dalam batin. Lidah Jeffry terlalu berat untuk menyatakannya kepada Rossie.
"Jangan melakukan hal gila seperti ini lagi," tukas Jeffry sambil membalikkan tubuh dan berjalan dengan terhuyung.
Ia kembali membuang napas lega. Hampir saja hidup Jeffry hancur untuk kedua kalinya jika hal buruk terjadi kepada Rossie.
***
Untuk menenangkan hati, Jeffry memilih pergi ke Seven Fitness. Meskipun di rumah sudah memiliki mini gym, tetapi kali ini Jeffry tidak ingin melihat Rossie. Setiap menatap iris kecokelatan dengan tatapan sendu itu, jantung Jeffry tidak bisa dikendalikan. Sepertinya ada yang aneh dengan hati Jeffry. Akhir-akhir ini mudah merasa kesal, khawatir, bahagia dalam waktu yang cepat. Lebih aneh lagi sebab semua rasa itu berkaitan dengan Rossie.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss' Secret Baby (SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA DAN BESTORY)
Storie d'amore[ADULT AREA] Bagaimana kalau kamu bertemu lagi dengan mantan pacar dan menjadi babysitter anaknya? Rossie Olena merasa tidak berkutik karena bertemu kembali dengan Jeffry Tanoe Widjaja, putra konglomerat pemilik Widjaja Tobacco Indonesia sekaligu...