Choi Seungcheol , dia adalah seorang pemuda yang bisa dibilang keras kepala, berjiwa kepemimpinan dan super extrovert, dan dia lebih dikenal dengan nama 'S.coup' dalam pergaulannya.
Dia adalah seorang anak pengusaha property yang sangat terkenal di Korea, namun dia tak berpangkutangan , dia mandiri dengan segudang bakat yang dimilikinya , salah satunya adalah menjadi seorang pencipta lagu sekaligus produser musik dibawah naungan agensi yang bernama Pledis, bersama dengan Woozi , sahabatnya dari bangku sekolah.Karina , dia adalah seorang gadis yang sangat cantik , anggun dan berwatak dingin .
Dia hanya seorang pegawai paruh waktu sebagai kasir disebuah mini market.
Dia hidup berdua dengan neneknya, kedua orangtuanya telah tiada sejak tiga tahun lalu.
Meski keadaannya sulit namun ia pantang menyerah , dia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan sang nenek sekaligus membiayai kuliahnya sendiri.
Tak sulit baginya untuk mendapatkan pekerjaan , dengan wajah secantik itu siapa yang berani menolak memperkerjakannya ? Hanya saja iapun membutuhkan pekerjaan yang lebih baik agar ia dan neneknya bisa merasakan hidup layak (lagi) seperti dahulu sebelum orangtuanya meninggal , maka dari itu dia berusaha keras untuk berkuliah meski harus bersusah payah sembari menjadi pegawai paruh waktu.-Studio musik Pledis-
"Mari keluar sejenak menikmati kopi dan ramen instan di minimarket sebrang, sudah lama aku tak mampir kesana" ajak Woozi kepada Scoup yang kebetulan saat itu adalah jam makan siang. Mini market itu adalah tempat Karina bekerja.
"Aku malas kesana Woozi-yaa .." jawab Scoup
"Kenapa? " tanya Woozi penasaran
"Aku tak mau bertemu dengan kasir yang sangat dingin itu" jawab S.coup sekenanya.
"Dia memang terlihat dingin , tapi hatiku menghangat hanya karena melihat wajahnya" timpal Woozi seraya tersipu.
"Kau menyukainya? Kasir itu ? Yang benar saja Woozi-yaa"
Woozi hanya menjawabnya dengan senyuman penuh misteri.
"Ahh baiklah , sepertinya kau sedang kasmaran , mari kita kesana, mari hangatkan hatimu disana" S.coup akhirnya pasrah "Tapi kau yang bayar , aku tak mau berhadapan dengan gadis itu" lanjutnya.
"Aku memang berencana mentraktirmu disana" ucap Woozi sembari tersenyum.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Avalanche
FanfictionCinta tak selalu tercipta karena murni rasa suka .. Terkadang bisa berasal dari rasa benci , dendam dan amarah yang perlahan berubah menjadi cinta itu sendiri ..