⚠bonus part!⚠

11.5K 554 29
                                    

cw // nsfw, sex, anal sex, kissing, dirty talk

jangan berharap lebih, nggak baik loh ya.

yang belum legal nonton dino ABC aja ya

_________________________________________

"Totalnya jadi 90.200 rupiah, ada yang mau ditambah Kak? pulsa―"

"Nggak mbak, itu aja." Donghyuck menaikkan maskernya yang sedikit turun, dia langsung pergi gitu aja nggak peduli sama kembalian. Kakinya dengan cepat kembali memasuki apartemennya.

Sebelum lanjut tadi Donghyuck mutusin buat beli kondom, main aman. Dia suruh Renjun tidur bentar biar bisa main lama, sampai di unit miliknya dan naruh sepatu di rak niatnya mau langsung masuk kamar tapi urung saat matanya liat ada yang duduk di sofa.

"Anjing, lu ngapain bangsat." umpatnya begitu liat Mark lagi duduk santai sambil main HP.

"Lah? kan biasanya gua dateng ga bilang, santai aja dong." Mark lirik plastik yang Donghyuck tenteng, matanya micing ke arah Donghyuck yang ngumpetin plastik ke belakang tubuhnya.

"Pantes aja marah." Mark bersiul goda Donghyuck sambil naik turunin alisnya.

"Bacot! pulang dah sono kayak kaga ada rumah aja lu."

"Main aja, gua nggak bakal join santai."

"Najis Mark, sumpah." Donghyuck ninggalin sepupunya sendirian di ruang tengah, dan masuk ke kamar liat Renjun yang asik main hp sambil selimutan nutupin tubuh telanjangnya, lagi cekikikan sendiri.

"Nggak jadi bobo, dek?" Donghyuck taruh plastik tadi di atas nakas, buka hoodie dan maskernya, saking buru-burunya tadi Donghyuck nggak pakai kaus cuma hoodie yang sedikit bantu buat nutupin bagian bawahnya yang agak tegang.

Yang ditanya tadi cuma geleng-geleng dan lanjut main hp, "Papa tadi nelpon nanya kapan pulang."

"Terus?"

"Ya aku jawab besok, nginep sini."

Donghyuck cuma ngangguk, dia ikut masuk ke dalam selimut meluk tubuh ramping Renjun dari belakang sesekali dia kecup bahu mulus pacarnya itu. Maunya langsung ngajak lanjut tapi diluar ada Mark, kalau nuraninya udah mati Donghyuck nggak peduli sama Mark yang bakal denger suara desahan mereka berdua.

"Tadi kayaknya ada yang masuk apartmu deh, Kak."

"Mark, kebiasaan dia tuh."

"Lanjut nggak nih?" tanya Renjun, bukannya nggak sabaran tapi sekedar memastikan aja.

"Lanjutlah, tapi nanti mau peluk kamu dulu."

Renjun cuma berdeham, dia biarin Donghyuck yang sibuk cium bahunya atau tangan Donghyuck yang ngusap perutnya, lanjut turun ke paha sampai akhirnya dia cubit puting Renjun. Menyesap leher Renjun meninggalkan jejak kemerahan di sana, Donghyuck ambil hp Renjun dan taruh di atas nakas, mengungkung Si Manis di bawahnya. Renjun kalungkan tangannya dileher Donghyuck, kembali keduanya saling melumat bibir.

"Mhmm..." Renjun desah nikmat saat tangan kasar Donghyuck mengusap paha dalamnya kemudian menyentuh penisnya yang mulai tegang.

"Nanti jangan desah kenceng ya, ada Mark," peringat Donghyuck

"Nggak peduli, sumpah." Renjun kembali narik tengkuk Donghyuck lanjutin ciuman yang sempat terputus.

Donghyuck mengocok penis Renjun, ciuman mereka terlepas dan desahan Si Manis terdengar begitu menggairahkan ditelinganya. Renjun menyembunyikan wajahnya diceruk leher Donghyuck, nafas berat Renjun menerpa kulit pemuda tan itu. Tangan Donghyuck yang menganggur memainkan dada Renjun, sementara bibir Donghyuck mengulum telinga Renjun yang memerah.

TENGIL || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang