keesokanya.."hh.. kemana bocah itu, apa dia kapok latihan denganku?" Kesal malik sambil menunggu rafel yang tak kunjung datang
"ada apa malik? Kenapa kau gelisah begitu?" Tanya blane
"ayahanda?.. huftt.. rafel, ayahanda tau dia kemana?" Tanya balik malik
"Hari ini aku tidak melihat nya mungkin ia sakit karna kemarin terkena hujan" jawab blane
"sakit? Yasudah aku mau keluar." Ucap malik
"jangan terlalu jauh." Ucap blane
"Hmm.. aku tidak akan kemana mana." Terus malik ia pun pergi ke luar istana
di sisi rafel
"Gimana kondisi mu? Membaik atau.." ucap panglima indra
"aku baik baik saja sepertinya ini hanya masuk angin." Jawab rafel
"kalau gitu istirahat yang cukup." Ucap panglima indra
"ya, tenang aja" jwab rafel
"kalau gitu aku bertugas dulu ya." Ucap panglima indra
rafel pun meng iyakan dan kembali istirahat
........
Sebuah ledakan terjadi dari sebuah rumah yang cukup besar beberapa keluarga tinggal disana..
"Semuanya! Ayo cepat kita harus keluar!" Ucap seorang wanita
"kakak.. ada apa?" Ucap rafel
"kakak tidak tau.. tapi sebaiknya kita ikuti bunda, ayo!" Jelas lia sambil menggendong rafel pergi ke luar
namun usaha mereka gagal karna salah satu penjahat yang menyebabkan ledakan dan kebakaran di rumah mereka datang menghadang
"Sial! Lia rafel tetap di belakang ayah!" Ucap seorang pria
mendengar itu lia pun membawa rafel ke belakang ayah nya bersama ibu nya
"apa yang kalian inginkan! Kami tidak punya apapun!" Marah pria itu pada penjahat
"ohh benarkah? Haha, aku hanya ingin mengambil gadis perempuan mu itu stelah kau memberikan nya aku akan melepaskan kalian" ujar penjahat itu
"kau pikir aku akan menyerahkan putriku begitu saja? Aku lebih baik mati di sini dari pada harus memberikan putriku!" Ucap pria itu
"baiklah itu pilihan mu sendiri jadi kau harus menanggung akibat dari perkataan mu itu." Tanpa pikir panjang penjahat itu langsung menusuk dada pria itu darah pun mengenai wajah lia yang sangat terkejut karna ayahnya di tusuk tepat di hadapan nya.
"aaa- aa..." lia ingin berteriak tapi entah kenapa suara nya tidak bisa keluar.
"k-kalian cepat pergi!! T-tinggalkan saja ayah, ayah akan menghadang mereka!" Ucap pria itu
"... gak ada pilihan lain, rafel! Lia! Ayo cepat kita perg-" belum selesai bicara sebuah anak panah meluncur ke arah wanita itu dan menusuk dada nya
lagi lagi lia terkejut dan berusaha untuk menutup mata rafel agar ia tidak mengalami trauma nanti nya
"kak??.. ada apa sih? Kok mata ku di tutup?" Tanya rafel kecil