MTF [17]

837 35 0
                                    


POV NORMAL

Hari sudah berganti. Sudah 4 hari sejak kejadian waktu itu. Semuanya bergantian menemani Justina. Terkecuali dengan Moonyyang setiap hari absen ke sana, pagi, siang, sore bahkan malam terkadang. Bahkan kedua orang tuanya yang di luar negeri sudah tau kondisi anaknya.

Tapi kepulangan mereka tak bisa semaunya mereka. Banyak jadual padat. Mereka yang di luar negri harus bekerja secara profesional dan mengesampingkan masalah pribadi. Namun kedua orang tuanya telah berpesan kepada teman teman Justina.

Bahwa selalu menjaga dan mengawasi Justina saat jauh dari jangkauannya. Kedua orang tua Justina memang sangat percaya kepada teman temannya.

Mengingat bahwa teman temannya tidak pernah berulah macam macam. Dan selalu menjadi baik dalam pandangan setiap oranh. Walaupuj terkadang 'dark side' mereka terlihat. Apa mereka benar benar punya 'dark side'? .

Tapi tidak semua orang itu baik dari luar maupun dalam. Tapi pasti ada yang seperti itu.

Tapi setiap orang berhak menilai kann..

••••••

Moony pov

Aku hari ini seperti hari biasanya. Bahkan aku sudah ketemu perempuan yang bernama gendhis itu. Memang terlihat mirip denganku. Tapi aku tetaplah aku.

Saat bell pulang sekolah aku langsung menancap gas mobil menuju rumah sakit. Menjenguk Justina sudah rutinitas ku saat ini selama ia masuk di rumah sakit. Aku selalu mengawasi gerak geriknya walaupun Justina belum sadarkan diri.

Aku pun memarkirkan mobil ku di parkiran rumah sakit tersebut. Lalu aku berjalan santai menuju ruang VVIP milik Justina saat ini.

Aku pun membuka dan melihat ada Linara di sana. Aku pun berjalan mendekati Mereka berdua.

Terlihat Linara memasang raut wajah sedih kala melihat kondisi Justina yang terbaring lemas. Gadis yang selalu mengganggu. Gadis yang menjengkelkan. Gadis nyebelin bak ulat.

Aku pun menepuk bahu Linara. Betapa terkejutnya saat melihat Linara yang sembab.

"Lo kenapa?" Tanyaku bingung.

Linara pun menyeka air matanya. "Lo buta ya?! Gue kasihan sama Justina.. kapan ya dia bangun biar gue bisa gangguin lagi" ucapnya dengan nada lirih.

Aku pun hanya terdiam. Tak lama Linara berpamitan akan balik ke rumahnya. Aku menyilahkan kepergiannya.

Ku duduk di bangku sebelah Justina. Ku raih tangan putih bersih itu. Dan ky genggam seperti tak ingin kehilangan barang berharga nya lagi.

Setelah itu tak kerasa aku pun tertidur sambil memegang lengan Justina.

••••

Normal pov

Sebuah tangan bergerak. Bahkan matanya menerjap nerjap menyesuaikan lampu ruangan tersebut.

Tangannya pun tak bisa bergerak. Ia menoleh ke tangannya dan melihat gadis yang sedang tertidur itu.

Ia pun tersenyum tipis. Yap seseorang itu adalah Justina.

•••••

Justina pov

Aku kembali sadar. Tak tahu sudah berapa lama aku berbaring di tempat tidur ini bersama ruangan putih. Aku mengenal tempat ini pastinya rumah sakit. Orang yang sakit akan bangun di rumah sakit.

MORE THAN FRIEND (GxG) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang