17:30 sampai 18:20
Beberapa waktu sebelum berakhirnya chapter 1. Tepat pada pukul ...Di kota Greystone, nampak terdapat 3 orang yang menyelinap masuk kedalam markas NEU Eavaja lewat pintu belakang. Didalam kegelapan, mereka menyelinap dari meja satu ke meja lain.
“Dimana letaknya...?”tanya perempuan A.
“Hm... Harusnya ada di lantai atas.”kata laki-laki A.
“L-lantai atas? Kamu bercanda kan, Tatsuya-san?”tanya perempuan A.
“Ini hanya dugaanku. Tapi, tidak ada gunanya jika kita terus disini.”kata Tatsuya.
“Tatsuya-san benar, Naoko. Kita harus segera bergerak.”kata perempuan B.
“Iya sih... Tapi-“kata Naoko.
Tiba-tiba, seorang anggota NEU mengarahkan senter ke lorong.
“Siapa disana!”teriak staff NEU.
“Cepat, masuk!”kata Naoko.
Naoko mengarahkan kamera depannya pada mereka bertiga, lalu langsung memotretnya. Seketika mereka bertiga hilang tanpa jejak bersamaan dengan cahaya kamera. Staff NEU berlari kearah tempat ketiga orang itu lalu melihat sekitar.
“Ini aneh, aku yakin mendengar suara seseorang disini.”kata staff NEU.
Setelah, mereka bertiga ber-teleportasi ke gudang NEU yang gelap dan penuh dengan kardus. Banyaknya debu disana membuat hidung perempuan B gatal dan bersin.
“Hacccuhh...”
“Sssttt... Meiko, Diamlah!”kata Naoko.
“Aku tau, tapi disini terlalu berdebu. *Bersin lagi* Hacccuuhhh...”kata perempuan B.
“Baiklah. Kita harus pergi. Ayo!”kata Tatsuya.
Tatsuya membukakan pintu dan berjalan meninggalkan gudang. Naoko dan Meiko berjalan mengikutinya.
“Akhirnya keluar juga.”kata Meiko sambil mengusap hidungnya.
Ketika cahaya lorong NEU mengenai mereka, penampilan penuh mereka terlihat jelas. Mereka bertiga memakai seragam hitam (mirip seragam di sekolah jepang) dengan lengan panjang.
Yang membedakannya, Naoko memakai rok mini dengan memakai stoking hitam. Sementara Meiko memakai rok sedang dan kaos kaki hitam setinggi betis.
Tatsuya berambut acak berwarna hitam. Rambut bagian depan cukup panjang hingga menutupi matanya.
Naoko memiliki rambut panjang berwarna pirang yang disanggul, dengan dua helai rambut yang menggantung di sisi kepalanya. Matanya berwarna coklat kekuningan. Dia menyimpan ponsel (dengan casing berwarna pink dengan bagian atas berbentuk mirip telinga kelinci) pada saku seragamnya.
Meiko memiliki rambut coklat gelap yang memanjang hingga bagian bawah kepalanya. Matanya berwarna hitam. Dia membawa boneka ‘voodoo’ berwarna hijau cerah.
“Sekarang kita harus kemana?”tanya Naoko.
Tatsuya melihat kearah papan diatas lorong. Papan tersebut bertuliskan bahwa ruang analisis disebelah kanan.
“Ikuti aku.”kata Tatsuya.
Tatsuya berjalan mengendap-endap menuju ruang analisis. Naoko dan Meiko mengikutinya dari belakang.
Didalam ruang analisis, nampak Ilham sedang mengerjakan sesuatu di tabletnya. Tatsuya dan lainnya bersembunyi dibelakang lemari buku.
“Meiko, sekarang giliranmu.”kata Tatsuya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend, Warrior From Neura (Volume 6)
FantasyVolume 6 : Lanjutan dari Volume 5, Setelah perlawanan terhadap Legend Hazard berakhir, Emirio menghilang tanpa jejak. Mengetahui musuh sebenarnya berada di ibukota Cileya, Naufal dan lainnya kembali ke Eavaja. Kini mereka harus bersiap dengan perte...