cw// kissing, blowjob
Mature content, yg masih di bawah umur, please jangan baca!!! minors DNI!!!
*****
Beberapa hal perlu dibicarakan di tempat yang sepi, supaya tidak ada yang tahu, supaya hanya empat mata yang mendengarnya. Hari itu, ada banyak hal yang ingin Mingyu tanyakan kepada Minghao,
'Apa maksud lo ngelakuin itu ke gue? Gue mabuk tapi gue masih inget apa yang lo lakuin...'
'Lo yang gue tau ga bakal bisa ngelakuin itu... Ternyata lo ga sepolos yang gue bayangin ya, hao?!'
'Apa lo udah banyak ngelakuin begituan ama orang lain, hah?! Kenapa gue baru tau sisi lo yang kayak gini, hao?'
Keduanya saat itu sedang berjalan menuju ke kostan Minghao, melewati gang di belakang pagar fakultas, dengan terburu Mingyu menarik temannya itu untuk mempercepat langkah kakinya. Akhirnya mereka tiba di depan pintu kamar kost. Segera setelah Minghao membuka pintu kamarnya, Mingyu segera mendorong minghao masuk dan menutup pintu kasar. Kini kedua insan berhimpit di belakang pintu kamar kost yang sudah tertutup, yang lebih tinggi menahan yang satu dalam dekapan tubuh kekarnya.
"It's just you and me here, hah..."
"Apa maksud...?!"
Belum sempat Minghao menyelesaikan apa yang ia ingin katakan, Mingyu sudah membungkam mulut Minghao dengan bibir miliknya. Lidah yang lebih tua mulai menelusup masuk ke dalam mulut yang lebih muda, kedua lidah kini saling bergesekan, begitu lembab dan basah. Keduanya saling bertukar saliva, yang satu merasa tak puas-menghisap lidah, menyisir semua sudut mulut pemilik tubuh yang lebih mungil itu.
Tangan Mingyu memegang bagian belakang kepala Minghao, tidak membiarkan Minghao lepas dari ciumannya. Bagian bawah tubuh keduanya juga saling bersinggungan, menambah tensi antar keduanya.
Bernafas, ingin Minghao bernafas, ia sudah kehabisan nafas, tidak sanggup lagi menuruti keinginan orang yang ada di depannya itu. Ia pun berusaha melepaskan diri dari dekapan Mingyu, memutuskan tautan antara keduanya.
"HAH...HAH! Gila ya... Lo?! Hah, udah mau mati gue, kehabisan nafas...Hah"
"How is it? Itu yang lo lakuin ke gue tadi malem, hao."
"So... do you like it? Kalo lo suka, gue bakal nunjukin lebih dari yang tadi malem."
"Oh, gue kira lo bakal pura-pura lupa... trus lo pura-pura innocent lagi, hao."
***
Mingyu sudah duduk di tepi tempat tidur, dengan seseorang sudah berada di depannya, lebih tepatnya di bawah, di antara kedua kakinya. Yang lebih muda sudah berlutut dan memegang kemaluan milik Mingyu.
"I know you're big, but..."
Lidah Minghao mencicipi precum yang keluar, sebelum ia melanjutkan perkataannya. Ciuman panas yang mereka lakukan sebelumnya sudah berhasil merangsang saraf-saraf yang ada pada big, super big cock di hadapannya, membuat ukurannya membesar.
"It's so big..."
Lanjut Minghao, sepasang mata menatap tajam dirinya, it gives chills through Minghao's body, membuat minghao tidak sabar untuk segera memulai permainannya. Ujung lidah minghao mulai menyisir bagian belakang dari pangkal penis, terus naik ke atas menuju frenulum dan berakhir dengan ciuman pada kepala penis Mingyu.
Mingyu menggerang hanyut dalam sensasi yang menjalar dari bagian sensitif miliknya, Minghao semakin mempercepat permainannya. Beberapa inci milik Mingyu sudah masuk ke dalam mulut Minghao, yang lebih muda secara lembut namun cepat menghisap sambil mengeluar-masukkan kepunyaan Mingyu dari mulutnya. Beberapa saat setelahnya, Minghao memijat lembut, meratakan salivanya di permukaan, mempermudah Minghao untuk 'mengocok'. Keduanya tidak pernah berhenti saling menatap, seperti ingin memangsa satu sama lain.
Mingyu hampir mencapai klimaks, menahan dirinya dari cum dengan menggigit bibir bawahnya dan mengepal erat tangannya. Minghao mempercepat temponya mengocok, menanti sambil membuka mulut dan menjulurkan lidahnya. Penantiannya tidak begitu lama, Mingyu menggerang keras, cairan putih keluar membasahi wajah Minghao.
Senyum puas muncul di wajah Minghao saat melihat Mingyu yang masih terengah dari klimaks yang dialaminya. Mingyu pun mengatakan satu kalimat yang spontan terlintas di pikirannya,
"You look so pretty... Hah hah.."
"Of course, I'm. Biarin gue bersihin punya lo..."
Minghao menjilat setiap cairan yang masih ada pada ujung penis Mingyu, tidak lupa Mingyu menyisir lembut rambut Minghao, mencegah rambut Minghao mengenai cairan lengket miliknya.
Mungkin itu semua hanya awal, keduanya ingin lebih dari yang baru saja mereka lakukan. Menjelajah insting masa muda mereka, hingga mereka menyadari semuanya adalah kesalahan besar...
*****
To be continued...
Kapan kapan lagi, bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadows - Gyuhao
Fanfiction🔞Mature content! MDNI!🔞 [kumpulan shortfic/oneshot gyuhao, BXB (homophobic DNI), tulisan ga jelas dari ide yang gajelas jg, cerita cringe & random, sebagian besar nsfw, minors please do not interact!!!!] "Stay with me at any moment, in the shadow...