26

754 100 3
                                    

Sejenak Luo Binghe dan yang lainnya terlarut dalam nuansa keindahan yang sempat menenggelamkan mereka, sebelum salah satu dari mereka menangkap sebuah pemandangan aneh. 

"Tuan." Ujar Mobei-jun yang berada disamping Luo Binghe memanggil sang Lord sambil menunjuk ke suatu arah.

Luo Binghe yang mendengar panggilan Mobei-jun menanggapi dan melihat ke arah telunjuk Mobei-jun. Mata Luo Binghe melebar seketika begitu melihat sosok berpakaian hijau yang megah layaknya seorang dewa dengan rambut hitam teurai melayang diudara tertebak angin dengan lembut. Dia yang Luo Binghe lihat adalah Shen Qingqiu.

"Shen Qingqiu." akhirnya suara teriakan keluar begitu saja tak terbendung dari mulut Luo Binghe. Hal itu menarik perhatian seluruh orang disana dan seketika semua orang mencari sesuatu yang di panggil Luo Binghe dengan suara keras itu.

Luo Zishu yang melihat sosok ibunya, seketika berlari ke arah Shen Qingqiu dan mencoba memeluknya. Begitu pula Luo Binghe dan yang lainnya ikut melangkah ke arah Shen Qingqiu mengikuti Luo Zishu di belakangnya.

"Mama." Ujar Luo Zishu mencoba memeluk sosok ibunya. Tetapi begitu kedua tangan Zishu memeluk sosok itu, Sayangnya tangan itu terlepas dan tembus seolah memeluk angin sementara sosok di depannya terlihat nyata. Zishu terus berusaha memeluk sosok ibunya berkali-kali tapi tetap saja dia tak bisa meraihnya. Mata anak kecil itu menjadi berkaca-kaca dan menatap kepada sang ayah dengan sedih. Luo Binghe dan yang lainnya pun jadi meyakini bahwa sosok Shen Qingqiu dihadapan mereka saat ini adalah ilusi.

Tatapan kesedihan dan kekecawaan Zishu terasa mencobit hati Luo Binghe. Putra kecilnya yang berharga pasti sangat merindukan ibunya. Luo Binghe lalu meraih Zishu dalam gendongannya, kemudian menepuk ringan punggung kecil itu. Melihat raut Zishu, Luo Binghe tahu bahwa putra kecilnya mengetahui dengan jelas bahwa sosok ibunya itu hanya ilusi setelah mencoba memeluknya berkali-kali namun berakhir dengan kegagalan.

Luo Chuhe yang melihat wujud asli ibu Zishu meskipun dalam bentuk ilusi berdecak kagum begitu juga dengan Luo Yue Qi, Anhe dan yang lainnya. Sekarang mereka tahu dari mana asal wajah indah menawan adik bungsu mereka. Tidak salah lagi adik mereka benar-benar mewarisi genetik dominan sang ibu dan hanya menyisakan beberapa bagian kecil saja yang mirip dengan sang ayah Luo Binghe.

"Bagaimana bisa Shen Qingqiu mau mau saja dengan ayah ya?" Ungkap Luo Chuhe tiba-tiba.

"Ya, kenapa dia bisa mau dengan ayah bodoh kita ya." tambah Luo Qingge dengan tangan tangan yang mengusap dagu menunjukkan keheranan dalam pikirannya.

Ungkapan kedua anak itu membuat Luo Binghe melototi keduanya, meskipun diacuhkan begitu saja oleh kedua anak itu. Sementara Yue Qi hanya menggeleng saja sedangkan Anhe dan Xue Ji hanya ikut menatap Luo Binghe dan Shen Qingqiu bergantian seolah ikut berpikir sama dengan pernyataan kedua saudaranya.

Saat itu tiba-tiba sebuah suara lembut keluar mulut dari ilusi Shen Qingqiu. "Kau datang." Ujar sosok itu sambil menatap ke suatu arah. Awalnya Luo Binghe dan yang lainnya menyangka bahwa Shen Qingqiu berkata kepada mereka, tetapi kenapa matanya seolah menatap ke arah lain. Luo Binghe dan yang lainnya kemudian mengikuti arah tatapan itu dan semuanya sontak kembali terkejut melihat sosok berbaju hitam dengan tanduk yang menandakan bahwa orang itu adalah iblis. Tapi yang membuat mereka terkejut adalah sosok berbaju hitam itu memiliki wajah yang mirip dengan Luo Binghe.

"Sepertinya kau sudah memikirnya dengan baik."Ujar sosok berbaju hitam itu.

Pria itu berjalan ke arah mereka lalu berhenti beberapa langkah disamping Shen Qingqiu. Semua gerakan dan suara keduangan seolah nyata dalam sebuah rekaman. Luo Binghe dan yang lainnya terdiam menunggu percakapan seperti apa yang akan dilakukan oleh dua sosok didepan mereka.

"Senang melihatmu kembali Hēi'àn. Bagaimana keadaan Jurang Neraka yang kau singgahi." Ujar Shen Qingqiu.

Sosok pria berbaju hitam yang dipanggil dengan nama Hēi'àn itu hanya berdecak kesal, lau menjawab, "Singgah kau Bilang? Aku rasanya ingin menghancurkan tempat itu. Para Raja Dewa sialan itu sepertinya sangat puas setelah melempar ku kesana." sambil mengerutu.

Green JadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang