Butiran air hujan turun dari langit lalu menetes di alun-alun genting bangunan berlantai tiga, bangunan itu telah lama berdiri, dan diresmikan sejak tahun 2002 oleh presiden kelima, Megawati Soekarnoputri.
Bangunan yang berada di tengah kota rempah-rempah itu terlihat sudah tidak megah lagi walaupun masih kokoh berdiri berhadapan dengan bangunan-bangunan yang megah.
Bangunan itu telah memberikan senyuman dan kebahagiaan kepada anak-anak yang tidak memiliki keluarga yang utuh, mengumpulkan banyak anak dari berbagai daerah dan suku, dan mengasuh mereka sebagai anak mereka sendiri
Bangunan itu adalah Panti asuhan yang didirikan oleh pemerintah untuk menjaga dan melindungi anak-anak dari kesepian dan kemiskinan.
....
Bangunan itu memiliki 3 lantai, lantai 1 terdapat 2 kamar besar yang bisa menampung 14 orang perkamar yang ditempati oleh anak laki-laki, terdapat 1 kantor dan 1 ruang advokasi,ada juga dapur, gudang, ruang aula, ruang makan dan 3 kamar mandi seloby beserta 2 WC tamu.
Lantai 2 bagian depan di jadikan kantor untuk para pengasuh,lantai 2 bagian depan juga memiliki ruang yang cukup luas yang dijadikan aula kedua, untuk tempat sholat para gadis dan beberapa kamar kecil para gadis yang di dalamnya hanya bisa di tempati 2 orang saja, lantai 2 bagian belakang terdapat kamar anak laki-laki yang berbeda lantai dengan kamar para gadis
lalu lantai 3 terdapat 4 kamar yang masing-masing kamar dapat menampung 14 orang anak dengan tempat tidur bertingkat, dan terdapat 6 kamar mandi seloby
....
"Anak-anak lantai 1,2 dan 3 bangun sholat subuh" kata seorang wanita paru baya yang terdengar di speaker lantai. Kata itu terucap lebih dari 2 kaliMendengar kebisingan dari speaker tersebut, anak-anak terbangun lalu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri, kemudian mereka melaksanakan sholat subuh berjamaah di lantai 1
Setelah sholat subuh mereka sudah tidak tidur lagi, mereka telah menyibukkan diri dengan bersiap-siap ke sekolah.
"Selesai mandi, jangan lupa panggil aku ya" kata Iswati Losen, gadis berusia 13 tahun
"Oke!, Awas jangan tidur yah, tunggu disitu jangan kemana-mana, nanti kalau ada yang masuk gimana?" Ucap gadis berambut panjang dan berkulit putih, namanya Meirin Ibrahim
"Iya!!" Jawab Wati yang telah duduk berjongkok di loby kamar mandi
Di loby kamar mandi itu ada banyak anak gadis yang mengantri mandi, mereka mengantri sambil menyapa satu sama lain dan pastinya mereka berisik, namanya juga gadis pasti cerewet orangnya.
"Jangan lama-lama eyy, nanti kita bisa terlambat ke sekolah" Ketus Wati yang telah menunggu selama 10 menit
"Iya!, Ini sudah mau selesai" jawab Meirin di balik pintu kamar mandi.
2 menit berlalu, akhirnya Meirin keluar dari kamar mandi. "Sana!" Kata Meirin Sambil melihat Wati berjalan menuju kamar mandi. "Mandinya 𝗀𝖾𝗋cep! keburu hujan nanti"
"Hmm"
"Nanti kalau terlambat bisa gawat kita, malas di hukum Mulu"
"Iyaaa"
Mendengar respon singkat dari Wati, Meirin tersenyum kecil lalu pergi menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Blood And Tears
Non-FictionKehilangan orang yang kalian cintai akan membuat hidup kalian hampa dan tidak berwarna. 𝖳𝖺𝗉𝗂 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖺𝖽𝖺 𝗐𝖺𝗋𝗇𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗂𝗍𝗎 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅𝗄𝖺𝗇 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗁𝗂𝖽𝗎𝗉 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝖽𝗂 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽�...