B. Melarikan diri

147 25 1
                                    

Seorang pria setinggi 176 cm berlari dengan cepat tanpa menoleh ke belakang. Ia nyaris saja tertangkap.

Ia tidak mau pulang. Ia tidak mau menikahi setan wanita itu.

Lebih baik Ia kabur saja dari rumah.

Beberapa orang terus mengejarnya secepat angin.

"Heh! Mau adu ilmu peringan tubuh denganku? Mimpi! "

Pria ini terus berlari dengan sekuat tenaga. Ia mulai kelelahan. Ia sudah berlari sangat lama tanpa istirahat sama sekali.

"Lebih baik mati daripada menikahi setan itu! "

Mungkin Ia sudah menanamkan bendera kematian pada diri sendiri tanpa sadar.

Pria itu memekik nyaring ketika tanah di bawah kakinya tiba-tiba longsor. Ia terjatuh ke sungai yang mengalir deras di bawah sana.

Dunianya menjadi gelap gulita.

"Aku mati? "

Itulah bisikan terakhir darinya.

Ketika Ia membuka mata lagi, Ia berada di tempat yang gelap.

"Aku buta! Tidak! Seseorang tolong Aku!"

"Kau tidak buta. Aku tidak menyalakan lampu," tukas seorang pria di sampingnya.

Suara pria itu terdengar dalam dan berwibawa.

Sebuah lentera kecil dinyalakan.

Akhirnya Ia dapat melihat lagi.

Tubuhnya terasa berayun pelan seperti diombang ambing.

"Apa ini di dalam perahu? "

"Ya. Kau terjatuh dari tebing. Perahuku kebetulan lewat. "

"Terima kasih. Namaku Nam... Panggil saja Wan Li. "

"Aku Da Hu. "

Di China, ada banyak orang yang bernama Hu (Harimau). Ini sejenis nama yang pasaran.

Zhou Xiao Hu tersenyum. Selama perjalanan, Ia mengganti namanya menjadi Da Hu (Harimau Besar).

Nyaris tidak ada pria yang mau dipanggil Xiao (Kecil).

Ini semua salah Kaisar yang memberi nama untuknya.

Tentu saja tidak mungkin Ia protes kepada pamannya. Orang yang berani mengkritik Kaisar tidak pernah berumur panjang.

Wan Li juga tersenyum. Ia tidak suka nama aslinya.

Seperti Xiao Hu, Ia juga mengganti namanya. Wan Li berarti sepuluh ribu Li. Orang yang ditakdirkan pergi jauh dan sukses.

Kali ini Ia kembali lolos dari pengejaran.

Ayahnya pasti marah besar.

Ia tidak mau kembali dan menikahi wanita itu.

Biar Ayah saja yang menikahinya. Toh, Ia sudah lama menduda.

Anak durhaka ini terkekeh sedikit. Membayangkan sang Ayah menikahi gadis seumuran putranya.

Ia tidak sadar kalau sang Ayah melakukannya, setan wanita itu akan menjadi Ibu tirinya. Hari-harinya pasti lebih malang lagi.

Xiao Hu kehabisan uang setelah dua tahun berkelana. Ia tinggal di sebuah desa kecil.

Ia mendapatkan uang dari hasil berburu dan memancing ikan.

Perahu kecil ini adalah rumahnya. Ia membelinya dari seorang penduduk setempat.

Wan Li melirik pria tinggi besar di sampingnya.

Pangeran Yang Terlupakan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang