prolog

3 1 0
                                    


Jeno tengah menatap buku-buku yang berada didepannya. Atensinya tak lepas dari buku pelajaran didepannya.

Seseorang membuka pintu kamar Jeno setelah mengetuknya.

"Dipanggil mama sana." Lelaki yang bernama Sungchan yang berstatus adik Jeno.

Jeno tidak menjawab, matanya masih fokus pada buku didepannya.

Sungchan yang tidak mau ambil pusing setelahnya langsung pergi tanpa berniat mengulang ucapannya.

Jeno semakin fokus mempelajari pelajaran yang akan masuk besok. Beberapa kali memberikan rocekan tebal pada rumus yang baru ia tulis dibukunya.

Jeno terus fokus pada buku pelajarannya, ia berkali-kali merobek kertas buku tulisnya, lalu meremasnya dan melempar asal ke tempat sampah, intinya.

Hingga akhirnya, seorang pria setengah paruh bayah itu membuat atensi Jeno dari buku menoleh kearah pintu kamarnya yang terbuka tanpa diketuk.

"Turun sana, kenapa belajar terus? Kasian otak kamu." Ucap pria itu, Jeno langsung memalingkan wajahnya, menatap kembali buku-bukunya sambil bersuara.

"Kalian deluan aja, nanti Jeno nyusul." Jeno meremat kuat pulpen digenggamannya.

"Nanti kalau lauknya udah abis semua, gimana? Udah ayok turun makan bareng Jen." Pria itu kembali bersuara, Jeno berdiri dari kursinya, berjalan kearah pintu.

"Kalian peduli?! Sana! Jeno sibuk!" Jeno mendorong pintunya, menutup pintu kamar, tak lupa untuk menguncinya juga.

Pria itu menghela nafas berat, ia lalu berjalan kebawah untuk makan malam bersama keluarganya.

Jeno kembali melanjutkan pelajarannya, sebelum akhirnya ia merasa tidak enak tentang perilakunya kepada pria itu.

Jeno menggelengkan kepalanya kuat, ia tidak boleh kasihan kepada pria itu. Tidak boleh.

Buku-buku yang tadinya bertumpuk dimeja, akhirnya Jeno tambahkan buku lainnya.

Hari-harinya hampir penuh dengan belajar, Jeno tidak memiliki ke obsesi-an terhadap gadis-gadis seperti pemuda pada umumnya. Tapi ini Jeno, memiliki ke obsesi-an terhadap Nilai.

Ia adalah sosok manusia yang sangat ingin menjadi sempurna, bukan tentang dirinya. Tapi ini tentang nilainya. Dia ingin nilainya menjadi sempurna.




















SEGINI DULU.

VOMEN, GOMAWO!

SEE U,💚

Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang